Sempat Lolos X-Ray, Kurir Sabu Senilai Rp3,9 M Ditangkap di Bandung

Pelaku berasal dari Afrika Selatan

Bandung, IDN Times - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kantor Wilayah Jawa Barat pada Kamis (20/6) menangkap seorang perempuan warga negara asing asal Afrika Selatan sebagai kurir atas 1.595 gram methamphetamine (sabu-sabu). Wanita 44 tahun berinisial CN itu sempat lolos dari pemeriksaan x-ray.

Menurut Kepala Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jabar, Onny Yuar Hanantyoko, petugas tetap mencurigai CN meski ia berhasil lolos pemeriksaan x-ray. Kecurigaan muncul karena CN kali pertama mengunjungi Bandung tanpa ada tujuan khusus.

"Itu terlalu mencurigakan buat kami," kata Onny, kepada wartawan ketika menggelar jumpa pers di kantornya, Jalan Rumah Sakit, Kota Bandung, Rabu (26/6).

1. Sabu-sabu disembunyikan

Sempat Lolos X-Ray, Kurir Sabu Senilai Rp3,9 M Ditangkap di BandungIDN Times/Galih Persiana

Dengan begitu, petugas bea cukai lantas meminta CN untuk masuk ke dalam ruangan dan menjalani pemeriksaan wawancara. Ia kepergok membawa sabu-sabu setelah petugas perempuan melakukan pemeriksaan badan.

"Ternyata methamphetamine itu disembunyikan dalam bra dan celana dalam pelaku," ujarnya. Kemudian, hasil uji laboratorium atas barang yang disembunyikan CN berwarna ungu, alias positif mengandung narkotika.

2. Nilai barang haram itu ditaksir Rp3,9 miliar

Sempat Lolos X-Ray, Kurir Sabu Senilai Rp3,9 M Ditangkap di BandungIDN Times/Galih Persiana

CN kedapatan membawa 1.595 gram sabu-sabu yang dibagi ke dalam tiga kantong kecil. Barang yang sama dengan yang ditampilkan Ditjen Bea Cukai saat menggelar jumpa pers di Bandung.

Aparat, kata dia, tidak berhak mengonversi sabu-sabu tersebut dengan nilai rupiah. "Kalau begitu kami saja saja dengan melegalkan barang itu," katanya. Tapi, lanjut Onny, berdasarkan asumsi harga sabu-sabu di pasar gelap, barang tersebut dapat dibeli dengan harga Rp3,9 miliar.

3. Berencana menuju Jakarta

Sempat Lolos X-Ray, Kurir Sabu Senilai Rp3,9 M Ditangkap di Bandung(Ilustrasi narkoba) Pixabay/A_Different_Perspective

Selama pemeriksaan, CN tidak banyak menjelaskan terkait jaringan internasional peredaran narkotika. Ia lebih sering mengulang-ulang nama sang abang yang berada di negara asalnya.

Untuk mencapai Bandung, ia berangkat dari negaranya menggunakan Singapore Airlines dan transit di Singapura. Dari Singapura, ia kembali menggunakan pesawat untun menyeberang ke Bandung, Indonesia.

"Dari hasil pemeriksaan, ada dugaan kuat bahwa CN akan berangkat ke Jakarta setelah mendarat di Bandung. Dia ditunggu teman senegaranya di Jakarta," tuturnya.

4. Jakarta dan Jawa Barat pada jaringan internasional

Sempat Lolos X-Ray, Kurir Sabu Senilai Rp3,9 M Ditangkap di BandungIDN Times/Galih Persiana

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Barat , Sufyan Syarif, mengatakan jika dalam teori sindikasi narkoba Jakarta dan Jawa Barat merupakan satu daerah tujuan yang sama. Maka, jangan heran jika setiap kurir narkotika yang ditangkap di kedua daerah kerap memiliki area peredaran yang sama.

"Jakarta dan Bandung masyarakatnya dianggap punya bentuk sosial yang sama," katanya.

5. Empat negara yang tercatat punya sindikat

Sempat Lolos X-Ray, Kurir Sabu Senilai Rp3,9 M Ditangkap di BandungIDN Times/Galih Persiana

Atas pemeriksaan pula, saat ini Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Barat tengah mendalami jaringan internasional CN. Namun, kepala BNN Jabar, Sufyan Syarif, mengatakan kalau ada empat negara yang rutin ditangkap oleh aparat Indonesia karena berencana menyebarkan narkotika.

"Empat negara itu ada jaringan Afrika, China, Malaysia, dan Singapura. Antar jaringan juga biasanya berkoordinasi," kata Sufyan.

Topik:

  • Galih Persiana
  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya