PKS Klaim Bisa Kuasai Suara Millennial Melalui 3 Kampus Ini

PKS lahir dari semangat islamisasi di level perguruan tinggi

Bandung, IDN Times – Partai Keadilan Sosial alias PKS merupakan salah satu partai politik dengan basis massa terbanyak di Jawa Barat. Namun, sebenarnya tidak mudah bagi PKS mendapat perhatian di Kota Bandung, kota sentral di Jawa Barat.
 
Dalam sepuluh tahun terakhir, politikus PKS kerap menghiasi Jawa Barat. Misalnya, mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan yang memimpin dua periode sekaligus yakni pada 2008-2013 dan 2013-2018. Bukan hanya itu, saat ini Wali Kota Bandung Oded M. Danial pun merupakan politikus PKS.
 
Lantas, bagaimana sebenarnya perjalanan partai berlambang bulan sabit kembar dan setangkai padi itu bisa mencuri perhatian suara pemilih di Jawa Barat dan Kota Bandung?

1. Dari kampus menjadi parpol

PKS Klaim Bisa Kuasai Suara Millennial Melalui 3 Kampus IniHumas ITB/itb.ac.id

Baca Juga: Jelang Pilpres 2019, Sandiaga Uno Kembali Sapa Warga Bandung

Kepada IDN Times lewat sambungan telepon, Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Jawa Barat Abdul Hadi Wijaya mengatakan jika dalam sejarahnya PKS dihiasi oleh pemuda di level kampus era 1980-1990-an.
 
“Kalau kita kaji sejarahnya, gerakan PKS itu lahir dari gertakan kaum millennial (pada masanya) sekitar 20 tahun lalu di wilayah perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Terwujudnya lewat gerakan islamisasi di kampus-kampus dan Rohis (Ekstrakulikuler pendidikan Agama Islam) di SMA,” tutur Abdul, waktu dihubungi IDN Times, Sabtu (2/2).
 
Maka itu, tak heran jika PKS kerap berafiliasi dengan Keluarga Mahasiswa Muslim Indonesia (Kammi). Pasalnya, organisasi Islam tersebut bergerilya waktu mengampanyekan semangat politik Islam PKS di kampus-kampus. Kegiatan tersebut terus disemarakkan hingga akhirnya mereka mendeklarasikan PKS pada 1998.
 
Saat ini, generasi yang kala itu membangun PKS, sudah berusia 35 tahun ke atas. Maka itu, Abdul mengklaim bahwa PKS menjadi partai politik yang paling mengerti keinginan kelompok usia millennials.

2. Kenapa di Bandung paham PKS lebih mudah menyebar?

PKS Klaim Bisa Kuasai Suara Millennial Melalui 3 Kampus IniSumber Gambar: rumahsinau.org

Dengan pendekatan pada para pemuda di lingkungan kampus, maka jalan PKS menyebarkan ismenya tak terlalu sulit. Menurut Abdul, hal tersebut terjadi karena Kota Bandung punya banyak perguruan tinggi, terutama tiga perguruan tinggi negeri.
 
“Di Bandung itu ada Unpad (Universitas Padjadjaran), ITB (Institut Teknologi Bandung), dan UPI (Universitas Pendidikan Indonesia). Ketiga universitas negeri itu yang membuat kami lebih mudah memasuki Bandung dan Jabar,” katanya.
 
Selain ketiga instansi tersebut, Kota Bandung punya beberapa instansi pendidikan milik negara lainnya seperti Universitas Islam Nasional (UIN) Sunan Gunung Djati, dan dua politeknik negeri seperti Politkenik Negeri Bandung dan Politeknik Manufaktur.

3. Sahur on the road salah satu senjata PKS

PKS Klaim Bisa Kuasai Suara Millennial Melalui 3 Kampus IniPinterest.com/Alice Pouliou

Generasi terus bergeser, sementara PKS mengaku kalau partai mereka kudu diminati kelompok usia millennials di tiap generasi. Maka itu, pada 2017, mereka melahirkan PKS Muda untuk merangkul kelompok usia tersebut.
 
Ada beberapa agenda PKS Muda yang mereka klaim dapat membangkitkan minat pemuda pada partainya. “Misalnya kami bikin sahur on the road. Acara-acara keislaman seperti itu kan diminati kaum millennial. Hakikatnya, anak-anak muda itu sesungguhnya religius dan punya semangat berapi-api. Itu yang kami percaya,” ujar Abdul.

4. Memandang sama partai Islam

PKS Klaim Bisa Kuasai Suara Millennial Melalui 3 Kampus Iniwww.kiblat.net

Saat ini, terdapat lima partai politik Islam yang meramaikan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Mereka adalah PKS, PPP, PAN, PKB, dan PBB.
 
Namun, kegiatan dengan tema islamisasi tidak melulu jitu menjadi senjata sebuah partai politik dalam mengeruk suara. Setidaknya, hal tersebut yang terpapar dalam Indonesia Millennial Report 2019, laporan matematis dalam mengaji potret millennial bikinan IDN Research Institute dan Alvara Research Center.
 
Laporan itu membagi dua kelompok millennials menjadi junior millennials (1991-1998) dan senior millenials (1983-1990). Kedua kelompok usia tersebut cenderung memilih ideologi Pancasila ketimbang ideologi Islam.
 
Sebanyak 82,1 persen junior millennial memilih ideologi Pancasila, sementara itu sisanya menyukai ideologi Islam. Di kategori usia senior millennial, 80,8 persen respondens memilih ideologi Pancasila dan sisanya memilih19,2 persen. Respondens diambil dari seluruh daerah di Indonesia, salah satunya Kota Bandung.

5. PKS harus lebih banyak bekerja

PKS Klaim Bisa Kuasai Suara Millennial Melalui 3 Kampus IniIDN Times/Fitria Madia

Klaim Abdul soal PKS yang mampu mencuri perhatian penduduk millennial Indonesia pun dapat dibantah melalui laporan Indonesia Millennial Report 2019. Dalam laporan, tercatat 80,5 persen millennial Indonesia menyadari eksistensi PKS (Awareness level).
 
Di atas PKS, masih ada beberapa partai lain seperti PDIP (93,9 persen), Golkar (93,9 persen), Gerindra (91,3 persen), Demokrat (86,4), PAN (83,2), dan Nasdem (82,4). Hanya satu partai Islam yang punya tingkat eksistensi di atas PKS, yakni PAN.
 
Angka kesadaran millennial di atas belum tentu sama dengan nilai elektabilitas partai politik. Namun, awareness merupakan parameter awal sebelum melihat potensi raihan elektoral sebuah partai politik.

Baca Juga: Dedi Mulyadi: BPN Iri Lihat Jokowi Bawa Cucu karena Prabowo Tak Punya 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya