Mengukur Kerugian Gunung Tangkuban Parahu Pascaerupsi

Kerugian mencapai Rp190 juta per hari libur

Bandung, IDN Times - Putra Kaban, Direktur Utama PT Graha Rani Putra Persada (pengelola TWA Tangkuban Perahu), adalah orang yang paling ingin agar Gunung Tangkuban Parahu segera dibuka untuk wisatawan setelah mengalami erupsi pada Jumat (26/7). Ia meyakinkan bahwa lokasi wisata favorit di Bandung Raya tersebut kini telah baik-baik saja.

Bahkan, Putra sempat sesumbar bahwa manajemen telah siap mengembalikan operasional Gunung Tangkuban Parahu besok, Selasa (30/7). Namun, hingga saat ini belum ada pejabat terkait yang mengizinkan Gunung Tangkuban Parahu dibuka kembali untuk wisatawan.

Beberapa pejabat dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bahkan akan menggelar pertemuan dalam membahas pengembalian operasional kawasan wisata.

1. Pengusaha sudah biasa merugi

Mengukur Kerugian Gunung Tangkuban Parahu PascaerupsiIDN Times/Galih Persiana

Putra menampik bahwa pengembalian operasional wisata tersebut ia inginkan karena profit penjualan tiket yang hilang dari penutupan Gunung Tangkuban Perahu. Ia mengklaim mengacu pada kepentingan masyarakat sekitar yang mendapatkan uang dari wisatawan dengan berdagang.

“Tentunya kalau pengusaha ada hilang profit, tapi bagi kami profit itu risiko. Yang kasian itu pedagang. Pedagang di sini ada 1.200 keluarga. Kalau satu keluarga isinya empat orang, hasilnya berapa? Hampir 5.000 orang menggantungkan hidupnya di sini,” kata Putra, kepada IDN Times di Gunung Tangkuban Parahu, Senin (29/7).

2. Ribuan pengunjung Gunung Tangkuban Parahu tiap hari

Mengukur Kerugian Gunung Tangkuban Parahu PascaerupsiIDN Times/Galih Persiana

Putra enggan menyebut angka pasti kerugian yang pengelola alami dari penutupan operasional Gunung Tangkuban Parahu. Dia hanya mengatakan bila per harinya Gunung Tangkuban Parahu dikunjungi 1.500-2.000 orang. Sementara pada akhir pekan, pengunjung bisa mencapai 4.000-5.000 orang.

“Warga asingnya bisa 100-150 orang,” ujar Putra.

Tiket per orang untuk bisa masuk ke kawasan wisata Gunung Tangkuban Parahu di hari kerja, dipatok seharga Rp20 ribu (wisatawan lokal) Rp200 ribu (wisatawan mancanegara). Sementara di hari libur, harga berubah menjad Rp30 ribu (wisatawan lokal) dan Rp300 ribu (wisatawan mancanegara). Harga tersebut belum termasuk tiket kendaraan roda dua, empat, bahkan sepeda.

Asumsinya jika dalam satu hari kerja terdapat 1.850 wisatawan lokal yang datang, maka pengelola mengalami kerugian Rp37 juta. Sisanya, seandainya terdapat 150 wisatawan asing yang datang, maka kerugian mencapai Rp30 juta. Totalnya, sekitar Rp67 juta per hari selama hari kerja.

Sementara di hari libur, asumsinya terdapat 4.850 wisatawan lokal yang datang, di mana berarti pengelola kehilangan sumber pemasukan mencapai Rp145 juta. Sementara itu, jika penutupan menyebabkan hilangnya 150 wisatawan asing di hari libur, maka kerugian Gunung Tangkuban Parahu mencapai Rp45 juta. Maka, total kerugian di hari libur mencapai Rp190 juta.

3. Direpotkan juga oleh abu

Mengukur Kerugian Gunung Tangkuban Parahu PascaerupsiIDN Times/Galih Persiana

Namun, keinginan pengelola untuk kembali membuka pintu bagi wisatawan Gunung Tangkuban Parahu sepertinya harus ditunda. Saat ini, mereka masih direpotkan dengan abu bawaan erupsi yang berserakan di sekitar lokasi wisata Gunung Tangkuban Parahu.

“Kami sudah coba sampai jam 1 malam untuk membersihkan lokasi ini. Tapi ternyata teman-teman Damkar (Pemadam Kebakaran) tidak sanggup. Saya kan enggak enak juga sama teman-teman, meski mereka biang siap 24 jam,” kata Putra.

4. Gotong royong bersihkan Gunung Tangkuban Parahu

Mengukur Kerugian Gunung Tangkuban Parahu PascaerupsiIDN Times/Galih Persiana

Menurut Putra, setiap harinya petugas Pemadam Kebakaran dibantu oleh masyarakat sekitar dalam membersihkan Gunung Tangkuban Parahu. Soalnya, ekonomi sebagian masyarakat pun bertumpu pada aktivitas wisata Gunung Tangkuban Parahu.

“Hari Sabtu lebih dari 200 (orang yang terlihat dalam membersihkan abu. Hari minggu sekitar 150, dan hari ini sekitar 100 orang. Itu gabungan antara pedagang dengan tim kami dan semua karyawan di sini,” ujarnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya