7 Konten Kreator Lokal Kompak Kampanye Kecantikan lewat Medsos

Untuk apa mereka gelar kampanye kecantikan?

Bandung, IDN Times – Jika kamu merupakan salah satu pengguna aplikasi SnackVideo, sepertinya tidak asing dengan konten-konten kecantikan yang tersiar di sana. Sejak 29 Juli sampai 2 Agustus 2021, SnackVideo memang tengah menggelar kampanye bersama PinkFlash dengan tema kencantikan.

PinkFlash sendiri merupakan produsen kecantikan yang produknya sudah sering dipakai masyarakat Indonesia. Selain bersama SnackVideo, kampanye kecantikan itu juga melibatkan storie.id, platform berbagi informasi seputar produk kecantikan.

Bagaimana kampanye itu berlangsung?

1. Libatkan tujuh konten kreator ternama

7 Konten Kreator Lokal Kompak Kampanye Kecantikan lewat MedsosAngelia Jovanka

Dalam kampanye ini, PinkFlash melibatkan tujuh konten kreator ternama lima di antaranya ialah Dini Putri Aprilia, Yully Zhang, Tya Kemala, Angelia Jovanka, dan Salsa Nazelia.

Lewat video-videonya, mereka membagikan penggunaan PinkFlash dan Focallure di platform SnackVideo dan Storie.id. Tujuannya, tak lain guna membantu jutaan penggemar kecantikan untuk dapat memahami lebih baik lagi pengetahuan tentang keindahan dan aspek make-up.

2. Ingin penggemar kecantikan lebih terampil dalam berekspresi

7 Konten Kreator Lokal Kompak Kampanye Kecantikan lewat MedsosNobitadit (Instagram.com/Nobitadit_)

Sementara dua konten kreator lain ialah Galih Sampoerno Aji dan Nobitadit. Nama kedua konten kreator ini cukup dipandang, karena dianggap berhasil memproduksi video-video dengan ide yang orisinal dengan menunjukkan gaya hidup mereka.

“PinkFlash berharap acara ini dapat menyediakan lebih banyak kesempatan bagi para penggemar kecantikan untuk mempelajari keterampilan kecantikan dan mengekspresikan diri mereka,” kata Li WanRong, Marketing Manager PinkFlash.

3. Ada peningkatan permintaan terhadap kosmetik selama pandemik COVID-19

7 Konten Kreator Lokal Kompak Kampanye Kecantikan lewat Medsostheculturetrip.com

Di sisi lain, industri kosmetik memang masih bergeliat di tengah pandemik COVID-19. Meski pertokoan mengalami beberapa kali penutupan, namun e-commerce dan penjualan website nyatanya mampu menstimulus penjualan para produsen kosmetik.

Menurut data yang dihimpun Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi), masyarakat di perkotaan besar cenderung untuk berbelanja produk-produk perawatan wajah, sementara di perkotaan kecil cenderung belanja produk-produk kosmetik.

Dengan kampanye kreatif yang juga digelar lewat platform digital, bukan tidak mungkin geliat bisnis produk kecantikan semakin mampu bertahan di masa pandemik COVID-19.

Baca Juga: Sociolla Buka Kelas Perawatan Diri dan Kecantikan, Gratis!

Baca Juga: 5 Manfaat Tidur Secara Cukup untuk Kecantikan, Jangan Suka Begadang

Baca Juga: 7 Tips Makeup Simpel untuk Mendapatkan Look Natural dan Fresh

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya