Zona Merah COVID-19 di Jabar Tinggal Kota Depok

Sebelumnya Bekasi dan Cirebon ada dalam zona ini

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan jika saat ini hanya tinggal satu daerah di Provinsi Jawa Barat yang masuk dalam kategori zona merah, yakni Kota Depok. Sebelumnya Depok masuk dalam zona oranye, tapi karena ada penambahan kasus yang cukup banyak, level kewaspadaan daerah ini perlahan naik.

"Ini karena ada pergerakan dan klaster rumah serta perkantoran yang masih meningkat," ujar Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, dalam konferensi pers di Gedung Sate, Senin (26/10/2020).

Meski ada daerah yang masih berada di zona merah, Emil memastikan ada perkembangan baik di Jabar. Sebab sebelumnya jumlah daerah yang berada di zona hijau mencapai tujuh area. Kemudian angka ini turun menjadi hanya tiga daerah, dua daerah, dan sekarang satu.

1. Jumlah reproduksi COVID-19 di Jabar menurun

Zona Merah COVID-19 di Jabar Tinggal Kota DepokTwitter

Terkait dengan jumlah kasus COVID-19 di Jabar, Emil menyebut angkanya presentasenya kian menurun. Sekarang angka reproduksi virus corona berada di bawah angka 1 atau 0,98.

Berdasarkan data laman PIKOBAR, angka kasus COVID-19 di Jabar telah mencapai 33.294 orang per hari kemarin. Ada kenaikan mencapai 356 orang baru terpapar virus corona.

Meski ada kenaikan, Emil menyebut bahwa angkanya tidak separah beberapa waktu lalu. Saat ini angka keterisian rumah sakit di mana presentasenya berada pada 56 persen. Yang cukup disayangkan adalah adanya kenaikan angka kematian dari 1,9 persen menjadi 2 persen.

2. Penegakan aturan pelanggar protokol kesehatan terus dilakukan

Zona Merah COVID-19 di Jabar Tinggal Kota DepokOperasi yustisi menindak pelanggar protokol kesehatan di Tulungagung, IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Sejauh ini Pemprov Jabar dan 27 daerah terus melakukan penegakan protokol kesehatan. Emil mengatakan, jumlah pelanggar yang telah ditindak angka mencapai 32.800 orang.

"Pelanggaran mayoritas dilakukan oleh individu mencapai 30 ribu," paparnya.

3. Jumlah tes PCR sudah melebihi standar WHO

Zona Merah COVID-19 di Jabar Tinggal Kota DepokSejumlah Warga Batam yang Langgar Protokol Kesehatan Saat Rapid Test (Dokumentasi Satgas Covid-19 Batam)

Di sisi lain, Emil menegaskan pihaknya berhasil mengikuti arahan WHO dalam hal pengetesan, di mana saat ini jumlah tes yang telah dilakukan mencapai 526 ribu. Secara matematis, angka itu sudah lebih dari 1 persen jumlah penduduk di Jabar.

Meski demikian, hasil dari pengetesan ini kurang bagus sebab dari 100 orang yang dites ada 17 persen yang reaktif. Padahal, WHO menyebut seharusnya presentase reakif PCR dari 100 orang baiknya hanya 5 persen.

"Ini data yang kurang baik," paparnya.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya