Waspada Gempa Akibat Sesar Lembang, BMKG Lakukan Pemantauan 24 Jam

Gempa akibat sesar ini bisa berdampak luas

Bandung, IDN Times - Gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur memberikan peringatan pada masyarakat akan potensi gempa lain dari adanya aktivitas seismik sesar. Salah satu yang menjadi pantauan adalah sesar Lembang yang melingkungan kawasan Bandung Raya.

Untuk mengantisipasi adanya pergerakan sesar Lembang, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Bandung terus memantaunya selama 24 jam setiap hari.

Staf Observasi Geologi Gempa Bumi di Stasiun BMKG Bandung, Ajeng Marina Utami mengatakan, sesar Lembang merupakan sesar aktif. Parahan tersebut pun berpotensi mengakibatkan gempa berkekuatan magnitudo (M)6-7.

"BMKG sudah mengeluarkan rilis kajian tentang itu (Sesar Lembang) pada 2017. Kajian tentang sesar Lembang untuk magnitudo maksimumnya itu ada 6-7. Perlu ditegaskan itu hanya potensi, bukan prediksi," ujar Ajeng dalam diskusi di Balai Kota Bandung, Rabu (30/11/2022).

1. Pergerakan sesar Lembang bisa berdampak luas

Waspada Gempa Akibat Sesar Lembang, BMKG Lakukan Pemantauan 24 JamIlustrasi gempa (IDN Times/Arief Rahmat)

Berdasarkan skenario pemetaan mitigasi gempa yang dilakukan BMKG, ketika terjadi gempa di sesar Lembang dengan kekuatan M6,8 wilayah Bandung Raya akan mengalami dampak yang cukup berat. Hal itu diukur menggunakan skala MMI (Modified Mercally Intensity).

"Kalau dari skenario peta guncangan sesar Lembang itu untuk skenario 6,8 Magnitudo, untuk Kabupaten dan Kota Bandung kerusakanya sedang 6 sampai 7 MMI. Kemudian Sumedang, Subang, Karawang Indramayu Cianjur sekitar 5 sampai 6 MMI, kerusakannya ringan," kata dia

Sementara itu, kata Ajeng, dalam skenario tersebut gempa juga akan turut dirasakan ke berbagai daerah lain yang ada di Jawa Barat. Seperti Sukabumi, Depok, Bogor, Garut dan Tasikmalaya.

"Daerah itu akan terdampak 4 sampai 5 MMI dirasakanya kuat tapi potensi kerusakanya ringan. Kemudian Kuningan, Tasikmalaya, Bogor, Banjar, Ciamis, Pangandaran itu 3 sampai 4 MMI biasanya hanya dirasakan kuat tanpa ada kerusakan," jelasnya.

2. Belum ada pergerakan signifikan pada sesar ini

Waspada Gempa Akibat Sesar Lembang, BMKG Lakukan Pemantauan 24 JamTwitter/@infobencana

Meski demikian, Ajeng memastikan sepanjang tahun 2022 hingga saat ini tidak ada pergerakan tanah akibat sesar Lembang yang signifikan. Walaupun ada beberapa pergerakan seismik yang mengakibatkan gempa kecil akibat pergerakan sesar ini

"Sejauh ini belum ada aktivitas sesar lembang. Tapi BMKG dengan jaringan jauh lebih baik sekarang selalu memantau pergerakan sesar lembang selama 24 jam. Tahun ini hanya gempa-gempa kecil, untuk pergerakan di Lembang itu terus kita pantau. kalau tahun ini belum ada pergerakan signifikan," jelasnya.

3. Mitigasi bencana tetap penting bagi masyarakat

Waspada Gempa Akibat Sesar Lembang, BMKG Lakukan Pemantauan 24 JamPelatihan mitigasi bencana kepada kelompok disabilitas di Tulungagung. IDN Times/ istimewa

Ajeng tetap meminta masyarakat agar tetap waspada akan potensi bencana gempa dengan mengetahui mitigasi gempa sedini mungkin. Ia juga meminta kepada Pemerintah Kota dan Kabupaten yang berada di garis Sesar Lembang untuk segera membenahi jalur dan rute evakuasi jika terjadi gempa.

"Itu kita harapkan bersama kerjasama menang tidak hanya BMKG, BPBD, BNPB, kemudian Dinas terkait kita harapkan segera memasang rambu-rambu evakuasi agar ada langkah mitigasi untuk masyarakat," ungkapnya.

"Masyarakat diharapkan jangan panik jadi ketika merasakan sesuatu misalkan lapor di Sosmed kita InfoBMKG, atau BMKG Bandung. Nanti biasanya sinyalnya langsung masuk kemudian kita sesegera mungkin merilis Info peringatan," tandasnya.

Untuk diketahui, Sesar Lembang membentang sepanjang 29 KM dari gunung manglayang sampai Padalarang Kabupaten Bandung Barat, disebut sebagai patahan yang aktif hingga saat ini.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya