TPA Sementara di Sarimukti Belum Bisa Tampung Banyak Sampah

Yuk kurangi sampah mulai dari rumah

Bandung, IDN Times - Tempat pembuangan akhir (TPA) darurat sementara yang berada di dekat TPA Sarimukti, Bandung Barat resmi dibuka sementara sejak Jumat (1/9/2023). Keberadaan TPA darurat ini untuk menggantikan sementara TPA Sarimukti yang masih mengalami kebakaran.

Pengelola TPA Sarimukti Riswanto mengatakan, total luas TPA darurat yang digunakan mencapai dua hektare. Sejak pembukaan TPA darurat, ia mengatakan, pembuangan sampah dari Bandung Raya ke TPA berjalan lancar. Namun, pembuangan sampah masih dilakukan pembatasan.

"Kalau kendala gak ada tapi masih dibatasi secara kuota per kabupaten kota masih darurat," kata dia, Senin (4/9/2023).

1. Ada pembatasan pembuangan ke Sarimukti

TPA Sementara di Sarimukti Belum Bisa Tampung Banyak SampahKebakaran di TPA Sarimukti. Dokumen Diskar Kota Bandung

Riswanto mengatakan, Kota Bandung dibatasi membuang sampah ke TPA darurat sebanyak 4,7 ton, Kabupaten Bandung 1,8 ton, Kota Cimahi 600 kilogram dan Kabupaten Bandung Barat 1,5 ton.

"Total kuota 1 sampai 11 September 8,6 ton. Rata-rata dalam sehari (truk) 95," kata dia.

2. Masih ada titik api

TPA Sementara di Sarimukti Belum Bisa Tampung Banyak SampahIDN Times/Istimewa

Ia menambahkan, kondisi TPA Sarimukti saat ini masih terdapat titik api dan asap di beberapa zona. Namun, api dan asap mulai mengecil.

"Pemadaman masih berlanjut baik damkar juga berlanjut, kalau asap menipis," ungkap dia.

3. Pemkot Bandung siapkan galian darurat untuk tampung sampah

TPA Sementara di Sarimukti Belum Bisa Tampung Banyak SampahTPS di Kota Bandung mulai dipenuhi sampah yang tidak bisa terangkut ke TPA Sarimukti. IDN Times/Debbie Sutrisno

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan membuat menggali lubang di sekitar Taman Tegallega. Lubang tersebut nantinya akan menampung sampah organik yang sekarang ikut menumpuk di tempat pembuangan semetara (TPS).

Pelaksana harian (Plh) Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan bahwa sampah sudah sangat menumpuk di seluruh TPS. Tidak ada ruang lagi untuk sampah dari masyarakat masuk ke TPS sehingga akan terjadi penumpukan karena sampah tidak diangkut.

"Kami akan mengambil langkah sedikit sporadis untuk yang sampah organik dengan gali lubang tutup lubang, salah satunya di Tegallega kita untuk sampah daun sampah organik," kata Ema.

Dengan kondisi sekarang Bandung sudah darurat sampah. Jumlah tonase sampah yang ada telah mencapai sekitar 8.000 sampai 9.000 ton dant tidak bisa bertambah lagi.

Saat ini saja sudah banyak warga yang membuang sampah ke pinggir jalan karena tidak ada petugas yang mengangkut sampah dari rumah mereka. Untuk itu penggalian lubang harus disegerakan agar sampah organik minimal bisa ditimbun karena lebih mudah terurai.

Baca Juga: Pengangkutan Sampah di Bandung Dibatasi, Yuk Lakukan Hal Ini di Rumah

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya