Tanah Longsor di Kota Bandung, Dua Rumah Warga Rusak

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini

Bandung, IDN Times - Dua rumah di RT 3,RW 1, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung rusak akibat terdampak bencana tanah longsor, Selasa (2/11/2021), dini hari. Adi Irwan (35), salah satu korban yang rumahnya tertimpa longsor mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 01.00WIB. 

Saat peristiwa itu terjadi, Adi dan keluarganya sedang tertidur pulas. Dia tak meyangka bahwa tebing yang berada tepat di atas rumahnya bakal longsor. 

"Saya lagi tidur, tahu-tahu sudah roboh. Pas sebelum kejadian, saya sempat bersihkan selokan, tidak tahu bakal ada kejadian kaya gini ya, jadi ya maksudnya musibah siapa yang tahu," ujar Adi.

1. Tidak ada korban jiwa

Tanah Longsor di Kota Bandung, Dua Rumah Warga RusakIlustrasi jenazah (IDN Times/Sukma Shakti)

Menurut Adi, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Hanya saja, bagian atas dapur rumahnya hancur terkena longsoran tanah dan bambu. 

"Semuanya jatuh langsung. Alhamduliah kalau dari korban tidak ada, tapi segi material mah ada yang penting tidak ada korban," katanya. 

2. Material tanah sudah dibersihkan

Tanah Longsor di Kota Bandung, Dua Rumah Warga RusakIlustrasi tanah longsor. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Selain dua rumah, akses jalan setapak yang berada di bawah tebing tertutup longsoran tanah. Saat ini, petugas dari gober bersama warga sekitar tengah menyingkirkan material tanah dan pohon bambu. 

"Iya itu akses jalan itu ke rumah d jalan warga, jadi sekarang lewat ke atas dulu," ucapnya. 

Ia dan keluarganya saat ini sementara mengungsi ke rumah tetangga, sambil menunggu proses evakuasi. Pihak dari kecamatan, kelurahan, dan dinas pun sudah datang memantau.

3. Jabar salah satu daerah rawan bencana

Tanah Longsor di Kota Bandung, Dua Rumah Warga RusakSelain siaga bencana banjir BPBD PPU juga menyiagakan bencana angin puting beliung (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito mengungkapkan ada empat provinsi yang mempunyai riwayat hidrometeorologi basah. Keempatnya yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

Ganip menerangkan empat provinsi tersebut rawan bencana imbas dari fenomena La Nina. Di antaranya banjir, longsor, banjir bandang, cuaca ekstrem, dan angin puting beliung.

"Dengan riwayat hidrometeorologi basah yang sangat sering dan peringatan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) terhadap dampak La Nina maka kewaspadaan pada wilayah tersebut harus ditingkatkan," ujar Ganip dalam Rakornas BMKG yang dipantau virtual, Jumat (29/10/2021).

Ganip juga akan meningkatkan perhatian di sejumlah kabupaten/kota yang rawan bencana di empat provinsi tersebut. Oleh karena itu, ia mengingatkan bahwa mitigasi bencana perlu dilakukan untuk mengurangi dampaknya.

"Jika lihat lebih jauh di empat provinsi di level kabupaten /kota kewaspadaan serta mitigasi dampak La Nina juga mutlak dilakukan," terangnya.

Baca Juga: Diguyur Hujan Seharian, Lembang Kembali Diterjang Banjir dan Longsor

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya