Ridwan Kamil: Jumat, Saya Dipanggil Bareskrim seperti Pak Anies 

Emil akan dimintai keterangan terkait kerumunan massa di Bogor

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membenarkan terkait panggilan Bareskrim Polri di Jakarta, Jumat (20/11). Dirinya akan dimintai keterangan seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait kerumunan massa di kawasan Megamendung, Kabupaten Bogor.

Dia pun memastikan bakal datang untuk memberikan klarifikasi mengenai adanya kerumunan massa dalam acara peringatan Maulid Nabi di Megamendung, Kabupaten Bogor, beberapa waktu lalu.

"Hari Jumat juga, saya akan dipanggil seperti Pak Anies (Gubernur DKI Jakarta) oleh Bareskrim, untuk memberikan keterangan, klarifikasi terkait kronologis di Megamendung," katanya dari Gedung Pakuan Bandung, dalam acara Mata Najwa, Rabu (18/11/2020), malam.

1. Akan bertanggungjawab atas segala permasalahannya sebagai gubernur

Ridwan Kamil: Jumat, Saya Dipanggil Bareskrim seperti Pak Anies  ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Secara fundamental, kata Emil, apa pun yang terjadi di wilayah Jawa Barat adalah tanggung jawab dirinya sebagai gubernur. Atas berbagai dinamika yang terjadi, baik kebahagiaan sampai permasalahan, dia adalah orang yang paling bertanggung jawab.

"Saya mohon maaf tentunya, kalau ada kekeliruan ya, dalam penanganan COVID-19, dari kacamata berbagai pihak," katanya.

2. Provinsi Jawa Barat berbeda dengan DKI Jakarta

Ridwan Kamil: Jumat, Saya Dipanggil Bareskrim seperti Pak Anies Anies Baswedan usai Salat Jumat di Balai Kota DKI Jakarta (Dok. Istimewa)

Namun, dia menegaskan bahwa dalam dalam struktur pemerintahan di Indonesia, antara provinsi-provinsi di luar Jakarta dan Provinsi DKI Jakarta memiliki perbedaan kewenangan. Dalam hal ini di Jawa Barat, teknis perizinan seperti acara dan kegiatan lain kewenangannya ada di wali kota dan bupati.

"Saya sudah melakukan pengecekan, tidak ada izin acara dari Bupati Bogor, Bu Ade, yang kebetulan hari ini umumkan terpapar COVID-19, mudah-mudahan diberi kesembuhan," katanya.

3. Petugas sudah melakukan tindakan secara persuasif

Ridwan Kamil: Jumat, Saya Dipanggil Bareskrim seperti Pak Anies Peserta reuni 212 membawa bendera besar dengan wajah Rizieq Shihab (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Sebelum acara di Megamendung digelar, lanjut Emil, aparat sudah melakukan pencegahan secara persuasif pada malam harinya, melalui perwira dari Kodim untuk memberikan pengertian agar acara dibatasi.

"Keesokan harinya, euforia dari masyarakat itu tidak bisa dibendung ya. Sehingga Kepolisian Daerah Jawa Barat sudah menurunkan sekitar 1.200 personil ditambah 500 personil dari TNI," katanya.

Dalam pendekatan keamanan di lapangan aparat memiliki beberapa opsi. Misalnya, pendekatan humanis yaitu melakukan imbauan dan tidak mengganggu acara kelancaran lainnya, atau pendekatan represif.

"Dalam hitungan dari aparat keamanan yang dilaporkan ke saya, kalau dilakukan represif, akan ada potensi gesekan. Nanti malah viral lagi, pelanggaran HAM, atau hal-hal yang sifatnya akan menggiring penegakannya hilang, menjadi represif aparat," katanya.

Dia menambahkan bahwa pendekatan yang lebih humanis diharap bisa lebih memberikan dampak. Apalagi pendekatan dengan keamanan tak sesederhana teori.

Baca Juga: Ridwan Kamil akan Diperiksa Bareskrim atas Kasus Massa di Megamendung

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya