Revitalisasi 16 Pasar Tradisional di Jabar Tahun Ini Terhambat

Anggaran harus dialihkan untuk penanganan COVID-19

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki program Pasar Juara di mana salah satu langkahnya adalah merevitalisasi berbagai fasilitas di pasar tradisional atau pasar rakyat. Tahun ini, rencananya ada 16 pasar tradisional yang akan diperbaiki. Namun, hal itu gagal dilakukan karena dana perbaikan harus dialihkan untuk penanganan COVID-19.

Hingga saat ini belum ada pasar tradisional baru yang direvitalisasi selama 2020. Sebab, ketersediaan anggaran harus dialihkan dalam penanganan COVID-19 yang lebih dibutuhkan masyarakat.

"Untuk masing-masing perbaikan pasar berada di kisaran Rp10 miliar sampai Rp15 miliar. Sehingga total ada dana seharusnya mencapai Rp200 miliar," kata Arifin, Kamis (23/7/2020).

1. Perbaikan akan digeser dalam pagu anggaran 2021

Revitalisasi 16 Pasar Tradisional di Jabar Tahun Ini TerhambatIlustrasi perekonomian Indonesia diserang virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Meski demikian, Arifin tak patah arang. Dia menegaskan akan mendorong perbaikan tersebut di tahun depan agar jumlah pasar juara terus bertambah.

"Kita akan ajukan lagi anggaran untuk tahun depan yang 16 pasar ini. Mudah-mudahan dananya ada sehingga bisa digabung dengan target perbaikan pasar pada 2021. Cuman kita tidak tahu anggarannya ada berapa besar untuk nanti," kata dia.

2. Program Pasar Juara ingin agar kultur sosial dijalankan setiap orang ketika berada di pasar

Revitalisasi 16 Pasar Tradisional di Jabar Tahun Ini TerhambatPexels.com

Arifin menuturkan bahwa tujuan program pasar juara bukan sekedar dari sisi infrastruktur. Selain revitalisasi pihaknya pun mendorong agar ada komitmen dari pedagang, pembeli, dan pengelola pasar agar mampu bersama-sama menjaga kondisi pasar lebih nyaman ketika digunakan transaksi jual beli produk.

"Jadi penting juga bagaimana sosial kultur di pasar ini. Semua pihak yang ada di pasar dan memanfaatkannya harus bersama-sama menjaga kebersihan dan ketertiban di sana," ungkap Arifin.

Maka, dengan berbagai promosi di media sosial, pihaknya terus menyuarakan agar masyarakat bisa lebih bertanggung jawab saat menggunakan pasar. Satu hal yang juga dilakukan dalam menjaga sosial kultur tersebut, yakni dengan menggaet Ibu Attalia, sebagai istri Gubernur Ridwan Kamil menjadi duta pasar.

"Bagaimana Ibu Attalia ini kalau belanja sering ke pasar dengan rapih dan bersih. Ini yang ingin kita tekankan," pungkas Arifin.

3. Sudah ada tujuh pasar tradisional yang berhasil direvitalisasi

Revitalisasi 16 Pasar Tradisional di Jabar Tahun Ini TerhambatIlustrasi pasar tradisional. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Sejak 2019, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menjalakan program pasar juara dalam bentuk revitalisasi. Setidaknya ada tujuh pasar rakyat yang mendapat sokongan dana dari APBD Jabar dalam perbaikannya, yaitu Pasar Cisarua Kabupaten Bogor, Pasar Sukaraja Kabupaten Sukabumi, Pasar Baleendah Kabupaten Bandung, Pasar Manis Ciamis, Pasar Langensari Banjar, Pasar Karangampel Indramayu, dan Pasar Daerah Indramayu. Total anggaran yang dikucurkan untuk perbaikan tujuh pasar ini mencapai Rp75 miliar yang dirogoh dari APBD.

Atas program yang bertujuan untuk pengembangan dan optimalisasi pasar rakyat atau pasar tradisional yang digagas, Pemprov Jabar akhirnya diganjar penghargaan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ullum menuturkan, penghargaan yang didapat Pemprov Jabar atas program ini menjadi bukti bahwa apa yang diinisiasikan sesuai dengan target pemerintah dalam perbaikan ekonomi di pasar tradisional.

"Pasar rakyat ini adalah sebuah mekanisme pasar yang sangat kuat dan melibatkan masyarakat banyak. Berbeda dengan pasar yang sifatnya retail. Oleh karena itu, Pemprov Jabar terus berkomitmen untuk memberikan perhatian penuh kepada pasar tradisional," katanya.

4. Pasar rakyat memiliki efek domino dalam pertumbuhan ekonomi

Revitalisasi 16 Pasar Tradisional di Jabar Tahun Ini TerhambatANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Di sisi lain, Uu menilai bahwa pasar rakyat tradisional memiliki efek domino. Pertama adalah kuatnya pasar tradisional sebanding dengan kuatnya ekonomi rakyat. Kemudian, perekonomian pun akan lebih merata karena pasar tradisional ini mayoritas ada di pedesaan.

"Dengan semakin banyak orang yang berbelanja di pasar tradisional, maka perputaran uang pun kian tinggi," pungkasnya.Revitalisasi 16 Pasar Tradisional di Jabar Tahun Ini Terhambat

Baca Juga: 921 Ribu Bansos Jabar Tahap II Sudah Tersalurkan 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya