PPDB Jabar Dimulai 7 Juni, Terapkan Protokol Kesehatan COVID-19

Kalau ada kejanggalan dalam PPDB lapor Ombudsman saja

Bandung, IDN Times - Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Disdik Jabar) akan menyelenggarakan proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2021 mulai 7 Juni. Selain sistem penerimaan, pelaporan dan pengaduan bakal dibuat semudah mungkin ketika diakses masyarakat sehingga kegiatan ini bisa meminimalisir penumpukan pada saat prosesnya.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan PPDB 2021 memanfaatkan teknologi informasi. Pendaftarannya dilakukan secara online sehingga prosesnya lebih terbuka untuk masyarakat.

"PPDB kali ini mendorong akselerasi visi misi Jabar, di antaranya melalui digitalisasi. Kelemahan memang selalu ada tapi kita minimalisasi melalui evaluasi. PPDB di Jabar sudah baik, tapi harus terus ditingkatkan dengan terus membangun komunikasi dengan wali murid," kata Uu dalam kesempatan Jabar Punya Informasi di SMAN 20 Bandung, Jumat (4/6/2021).

1. Jangan sampai masyarakat dibuat ribet pada proses PPDB

PPDB Jabar Dimulai 7 Juni, Terapkan Protokol Kesehatan COVID-19Siswa dan wali murid berkonsultasi dengan petugas pusat layanan informasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA 7 Solo, Jawa Tengah, Selasa (2/7/2019). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Melalui berbagai evaluasi, Disdik Jabar diimbau melakukan perbaikan pelayanan dalam PPDB. Di antaranya, membangun jaringan pelaporan atau pengaduan yang mudah diakses masyarakat.

"Kami berhadap ada cara supaya pengaduan tidak meribetkan masyarakat, sehingga masyarakat bisa mudah buat pengaduan. Sehingga tidak satu alur informasinya, tapi dua alur," kata Uu.

2. Jika ada sesuatu yang ganjil segera laporkan ke Ombudsman

PPDB Jabar Dimulai 7 Juni, Terapkan Protokol Kesehatan COVID-19Ilustrasi PPDB. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jawa Barat, Dan Satriana, mengatakan pihaknya mengapresiasi beberapa perbedaan dan perkembangan PPDB tahun ini yang mengacu pada evaluasi dan review PPDB sebelumnya.

"Ombudsman sendiri sangat memperhatikan atau memprioritaskan beberapa hal, yang pertama adalah kewajiban pemerintah untuk menyalurkan dan memantau siswa-siswa yang mendaftar melalui jalur afirmasi, apakah di negeri maupun swasta," katanya.

Selain itu, Ombudsman meminta seluruh proses PPDB tahun ini mengandalkan daring atau teknologi komunikasi. Maka kelengkapan informasi keakuratan informasi yang ditampilkan setiap hari di dalam website menjadi penting.

"Penting bagi masyarakat untuk turut mengawasi maupun bagi calon peserta didik untuk mengikuti perkembangan pendaftarannya," kat dia.

Ombudsman akan membantu mengawasi dan memperkuat pengaduan tersebut sehingga pelapor yang datang ke Ombudsman sudah terseleksi, yakni pengaduan-pengaduan yang terkait dugaan mal-administrasi oleh penyelenggara PPDB.

3. Sekolah swasta harus bisa kerja sama dalam PPDB

PPDB Jabar Dimulai 7 Juni, Terapkan Protokol Kesehatan COVID-19IDN Times/Debbie Sutrisno

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi, mengatakan PPDB 2021 terdiri atas dua tahapan. Tahap 1 adalah pada 7-11 Juni, Tahap 2 adalah 25 Juni sampai 1 Juli.

"Nanti tahapan yang pertama itu terdiri dari jalur afirmasi, jalur prestasi, dan jalur perpindahan orang tua, sebanyak 50 persen. Tahap kedua 50 persen seluruhnya jalur zonasi. Pada saat nanti di tahap pertama teman-teman siswa tidak bisa masuk, nanti akan diarahkan ke tahap kedua," katanya.

Pendaftaran pun, katanya, bisa melalui SMP atau sekolah asal, yakni bisa melalui jalur secara mandiri secara online, ataupun bisa dibantu oleh operator di sekolah tujuan. Hal ini untuk melayani dan memastikan semua anak terfasilitasi dengan baik dalam program PPDB kali ini.

"Ada desentralisasi kewenangan. Jadi ketua PPDB adalah seluruh Kepala Cabang Dinas. Kami menjadi koordinator yang tetap akan bertanggung jawab terhadap sistem dan untuk memantau. Pengaduan juga sudah kita sampaikan ada beberapa pengaduan, ada di medsos, ada melalui satuan pendidikan, ada cabang dinas, dan bisa juga di provinsi," katanya.

Dedi memaparkan, dengan proyeksi lulusan SMP negeri dan swasta tahun 2021 sebanyak 777.506 siswa, sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan sekolah luar biasa (SLB) negeri di Jabar hanya mampu menampung 41,5% siswa Dengan rincian, SMAN 163.728 siswa, SMKN (113.112), dan SLBN (3.708).

Sehingga, tegas Kadisdik, peran sekolah swasta di Jabar sangat penting untuk kelangsungan pendidikan di Jabar. "Maka dari itu, untuk PPDB tahun ini kita menggunakan tagline 'Sekolah di Mana Saja Sama', baik di swasta ataupun di negeri," jelas kata dia.

Baca Juga: Jangan Bingung, Ini Jadwal Lengkap PPDB TK, SD, SMP Kota Bandung

Baca Juga: Sekolah Swasta di Jabar Bakal Diikutsertakan Dalam PPDB 2021

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya