Penyelesain Proyek Masjid Al-Jabbar di Bandung Dipastikan Mundur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Proyek pembangunan Masjid Al Jabbar di Gedebage, Kota Bandung dipastikan molor dari target. Pembangunan masjid ini diprediksi baru bisa berlanjut pada 2021, mendatang.
Sebab, dana pembangunan yang seharusnya bisa digunakan untuk merampungkan masjid tersebut tahun ini digeser untuk biaya penanggulangan wabah virus corona jenis baru (COVID-19) di Jawa Barat.
"Saya sampaikan anggaran mengalami pergeseran sehingga tahun ini kita hanya mengerjakan pekerjaan luar," ujar Kepala Dinas Bina Marga Jawa Barat Koswara di Gedung Sate, Selasa (23/6)
Koswara mengatakan, sebelum wabah, dana yang dialokasikan sebanyak Rp360 miliar untuk penyelesaian masjid yang dibangun di atas tanah seluas 25,99 hektare tersebut. Namun, ada anggaran sekitar Rp31,5 miliar dari kebutuhan yang kemudian terpakai sehingga perampungan proyek ini mau tak mau harus ditunda.
1. Anggaran Dinas Bina Marga hanya menyisakan 23,9 persen saja
Secara umum, ujar Koswara, terjadi penurunan anggaran yang cukup drastis di Dinas Bina Marga lantaran peralihan dana untuk penanganan wabah ini.
Dari APBD murni, yang dialokasikan Dinas Bina Marga RP 1,657 triliun, kemudian ada perubahan menjadi Rp1,552 triliun.
Tapi anggaran ini kemudian dipangkas kembali hingga menyisakan hanya 23,9 persen saja dari awal anggaran yang disediakan. "Sekarang menjadi 371 miliar. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap target kerja kita," ujar Koswara.
2. Sejumlah proyek seperti jembatan layang di Bandung akan terus dijalankan
Meski anggaran terus terpangkas, sejumlah proyek yang sempat dihentikan akan coba dikerjakan kembali. Salah satunya pembangunan dua jembatan layang atau flyover di Bandung, yang berada di Jalan Jakarta dan Jalan Pelajar Pejuang
"Tahun ini kita berencana untuk mengadakan sekitar 90 paket lelang, yang masih berjalan dan terselesaikan saat ini enam paket, kemudian kalau dikurangi enam, berarti 84 paket tersisakan dan akan di- carry over ke 2021," tuturnya.
3. Pengerjaan proyek mengedepankan protokol kesehatan
Koswara pun memastikan pengerjaan sejumlah proyek ini akan mengedepankan protokol kesehatan. Aturan sudah dibuat antara pihak pemegang proyek dan pemerintah daerah. Harapannya meski proyek ini berjalan tidak ada penyebaran kasus COVID-19 yang berasal dari pengerjaan infrastruktur tersebut.
"Untuk melaksanakan protokol kesehatan itu wajib, dan menjadi sebuah tanggung jawab," kata dia.
4. Sudah Rp400 miliar Pemprov Jabar keluarkan dana untuk penanganan COVID-19
Berli mengatakan, selama ini pihaknya memang memaksimalkan pembelian alat rapid test menggunakan dana APBD Pemprov Jabar. Selain itu, alat didapat dari berbagai sumbangan baik perorangan maupun dalam bentuk badan usaha.
"Total untuk penanganan COVID-19 di Jabar, pemprov sudah merogoh kocek hingga Rp400 miliar lebih," ujarnya.
Baca Juga: SMAN 10 Buat Kebijakan Sendiri, Puluhan Siswa Gagal di PPDB Jabar