Pemprov Jabar Siapkan 2.400 Tempat Tidur Baru untuk Pasien COVID-19

382 rumah sakit di Jabar alami lonjakan pasien COVID

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan 2.400 tempat tidur tambahan di rumah sakit untuk pasien COVID-19. Saat ini, 382 rumah sakit di Jabar sedang mengalami lonjakan pasien dan petugas medis kewalahan.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit (BOR) sedang hangat dibicarakan publik. Namun, Emil memastikan, keterisian itu khusus untuk pasien COVID-19.

“Yang sekarang terjadi itu jatah tempat tidur untuk COVID-19 memang mendekati 100 persen, bukan dari total seluruh jumlah tempat tidur di RS tersebut," ujar Emil melalui siaran pers dikutip, Minggu (20/6/2021).

Untuk itu Satgas COVID-19 Jabar mengantisipasi dengan menambah tempat tidur setiap rumah yang mengalami peningkatan keterisian tempat tidurnya. Dari 382 rumah sakit rujukan, tingkat keterisian memang terus meningkat.

“Sehingga pada tahap sekarang sesuai prosedur kedaruratan COVID-19, Pemerintah Provinsi Jabar menambahi dari yang rata-rata 20 persen menjadi 30 persen. Nah bahasa singkatnya, sedang dipersiapkan 2.400 tempat tidur baru,” ujar Emil.

1. Penambahan tempat tidur saat total kapasitas di RS capai 40 persen

Pemprov Jabar Siapkan 2.400 Tempat Tidur Baru untuk Pasien COVID-19Foto hanya ilustrasi gorden rumah sakit. (wallpapergordyn.com)

Dia menuturkan, apabila setiap rumah sakit mengalami peningkatan keterisian tempat tidur, walaupun sudah dinaikkan menjadi 40 persen, maka Jabar akan siapkan rumah sakit darurat guna mengantisipasi lonjakan tersebut.

“Jadi urutannya begini. Urutannya adalah dari 20 persen yang dialokasikan sekarang kebijakannya dinaikkan menjadi 30 persen. Kalau masih kurang dinaikkan lagi ke 40 persen. Sampai betul-betul tidak memungkinkan barulah masuk ke tahap berikutnya yaitu membuat rumah sakit darurat,” jelasnya.

2. Sejumlah gedung akan dipakai untuk perawatan pasien COVID-19

Pemprov Jabar Siapkan 2.400 Tempat Tidur Baru untuk Pasien COVID-19Ilustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19 di Gresik, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Tak hanya itu, Emil pun akan memanfaatkan sejumlah gedung untuk dijadikan tempat perawatan pasien COVID-19. Saat ini baru RSUD Otto Iskandardinata yang berada di Soreang, Kabupaten Bandung, yang dipakai.

“Memang awal rencananya yang COVID-19 di rumah sakit lama di Soreang, rumah sakit umum Soreang pindah ke sini (RSUD Otista). Tapi mengingat urgensi waktu tinggal dua minggu menurut statistik kedaruratan ini saya menyarankan ke bupati agar ini langsung saja untuk pasien COVID-19,” katanya.

3. Tenaga kesehatan diharap bisa diperbanyak

Pemprov Jabar Siapkan 2.400 Tempat Tidur Baru untuk Pasien COVID-19Ilustrasi petugas medis yang menangani COVID-19 (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Pemprov Jabar pun telah bekerja sama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk mengisi kekurangan tenaga kesehatan di RS yang rujukan pasien COVID-19 dan juga RS baru di Soreang.

“Kemarin kami sempat memberhentikan 500 relawan nakes karena pas salat Idul Fitri itu keterisian rumah sakit se-Jabar hanya 29 persen. Maka relawan-relawannya kami pulangkan dulu. Nah, sekarang kami panggil lagi karena memang kondisinya seperti ini,” cetusnya.

Mantan Wali Kota Bandung ini mengingatkan, konversi tempat tidur ke pasien COVID-19 tetap dampak risiko penurunan layanan bagi pasien non-COVID19, seperti kecepatan layanan dan kesediaan nakes di saat bersamaan.

“Risikonya tinggi bagi pasien non-COVID-19, apalagi memasuki musim pancaroba yang trennya juga sedang naik,” sebut Ridwan Kamil.

Untuk itu gubernur mengimbau warga untuk mematuhi protokol kesehatan 5M. Dengan semakin sedikit pasien COVID-19 masuk rumah sakit, semakin leluasa kamar untuk semua pasien.

Baca Juga: Rumah Sakit COVID-19 di Jabar Menuju Penuh,  Lebihi Standar WHO

Baca Juga: Wargi Jabar Kurangi Berkerumun, Angka BOR COVID-19 di RS Sudah Tinggi

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya