Pasien Thalasemia, Kanker, dan HIV Sudah Bisa Vaksinasi COVID-19 

Jangan sampai kalian tak divaksin

Bandung, IDN Times - Vaksinasi COVID-19 sudah bisa dimanfaatkan mayoritas masyarakat khususnya 12 tahun ke atas. Termasuk pasien thalasemia, kanker, dan HIV/AIDS pun sudah bisa memanfaatkan vaksin tersebut guna membentuk kekebalan komunitas.

Salah satu pihak yang mendorong pemberian vaksin kepada para pasien ini adalah PT Kable Farma. Berkolaborasi dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Jawa dan Rumah Sakit Hermina Pasteur Bandung. perusahaan ini mengadakan sentra vaksinasi COVID-19 bagi pasien berkebutuhan khusus.

Sentra vaksinasi yang berlokasi di RS Hermina Pasteur Bandung bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung ini berlangsung mulai Kamis (11/10) hingga Jumat (12/10). Ada kuota vaksin sebanyak 500 peserta selama dua hari pelaksanaan.

Marketing General Manager OneOnco PT Kalbe Farma dr Selvinna mengatakan, pihaknya menyadari bahwa saat ini banyak pasien berpenyakit khusus seperti penyintas kanker yang masih ragu-ragu atau belum bisa mendapatkan akses vaksinasi padahal vaksinasi COVID-19 dibutuhkan untuk mencapai kekebalan komunal.

"Saat ini menjadi salah satu pilihan terbaik bagi negara ini untuk keluar dari pandemi COVID-19. Kami sebagai perusahaan dan juga tim ingin berperan aktif membantu pemerintah dalam hal vaksinasi COVID-19," kata Selvinna, Kamis (11/11/2021).

1. Tidak harus warga asli Bandung untuk dapat vaksinasi

Pasien Thalasemia, Kanker, dan HIV Sudah Bisa Vaksinasi COVID-19 IDN Times/Debbie Sutrisno

Direktur Rumah Sakit Hermina Pasteur Bandung dr Ita Roswita MARS menyebut, pasien berkebutuhan khusus yang menjalani vaksinasi ditempatnya telah diseleksi terlebih dahulu oleh dokter penanggung jawab pasien.

Ini dilakukan untuk menghindari efek samping yang tidak inginkan setelah mereka mendapatkan vaksinasi COVID-19 atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

"Saya harap dengan adanya kegiatan vaksinasi bagi pasien berkebutuhan khusus di sini, bisa diikuti oleh mereka yang luar Kota Bandung," kata dia.

Selain untuk pasien khusus, RS Hermina Pasteur Bandung juga masih menerima warga atau pasien berkebutuhan khusus yang ingin divaksinasi COVID-19.

"Caranya pendaftar harus minimal 11 orang, registrasi atau daftar one onco. Setelah itu tinggal tunggu konfirmasi untuk jadwal vaksinasinya," kata dia.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Organisasi Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Jawa Barat Dr Amiruddin Dajaan Imami menambahkan, vaksinasi sangat penting bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat khususnya pada pasien berkebutuhan khusus sehingga pandemi COVID-19 bisa segera hilang dan dapat beraktivitas kembali.

2. Sempat kesulitan mendaftar vaksinasi

Pasien Thalasemia, Kanker, dan HIV Sudah Bisa Vaksinasi COVID-19 IDN Times/Debbie Sutrisno

Salah satu penerima vaksin, Firhan Chairangga (24) mengatakan, selama pandemik ini dia kesulitan mendapat vaksinasi COVID-19 khusus penyandang thalasemia. Akhirnya banyak dari mereka yang tenggelam dalam keraguan. Apakah mereka bisa mendapat vaksin COVID-19.

Di tengah gencarnya vaksinasi COVID-19, ia kesulitan mendapat informasi mengenai vaksinasi khusus penyandang thalasemia. Terlebih pasien khusus seperti Firhan harus mendapat screening awal khusus dari dokter penanggungjawab pelayanan pasien.

"Jarang banget kalau vaksinasi khusus thalasemia. Apalagi teman-teman banyak yang belum berani divaksin. Mau lihat saya divaksin dulu katanya," kata Firhan

3. Upaya memproteksi diri dan keluarga dari virus corona

Pasien Thalasemia, Kanker, dan HIV Sudah Bisa Vaksinasi COVID-19 Vaksinasi COVID-19. (IDN Times/istimewa)

Setelah mengetahui sentra vaksin untuk pasien thallasemia di RS Hermina Pasteur, ia langsung berkonsultasi dengan dokternya di RS Hasan Sadikin Bandung. Ia pun direkomendasikan dan diizinkan mendapat vaksin. Ia kemudian mendaftar melalui online.

"Harapannya karena saya rutin ke runah sakit, bisa memproteksi diri biar dan nanti bisa melindungi yang lainnya," kata Firhan yang merupakan mahasiswa pascasarjana Universitas Siliwangi ini.

Vaksinasi di Jawa Barat sendiri saat ini sudah mencapai 64 persen. Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyebut, angka vaksinasi tersebut masih sesuai dengan harapan. Terlebih, capaian vaksinasi di sebagian daerah di Jabar sudah di atas 70 persen.

"Sementara on the track. Kalau 64 persen itu sebagian daerah udah di atas 70 persen. Cuman, karena dirata-rata dengan daerah yang di bawah, jadi jatohnya di 64 persen," jelasnya.

Secara umum, capaian vaksinasi di Jabar hingga saat ini masih terbesar di Indonesia dimana warga yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama sebanyak 23 juta orang dan dosis kedua 14 juta orang.

Baca Juga: Gebyar Vaksinasi, Baznas Jabar Genjot Vaksinasi di Pesantren

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya