Menakar Langkah Ridwan Kamil untuk Maju Dalam Pilpres 2024

Emil siap masuk ke partai politik tahun depan

Bandung, IDN Times - Pemilihan presiden dan wakil presiden 2024 memang masih tiga tahun lagi. Tapi genderang perang sudah mulai ditabuh jauh hari. Peta koalisi mulai diramu untuk memunculkan kandidat nama calon yang sesuai harapan rakyat Indonesia.

Sejumlah lembaga survei pun sudah mulai memanaskan mesinnya, melayangkan pertanyaan kepada masyarakat siapa yan layak duduk sebagai orang nomor satu dan dua di republik ini.

Nama kepala daerah dan menteri menjadi yang teratas dalam survei yang dilakukan lembaga-lembaga survei. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih menguasai papan atas klasemen survei kandidat calon presiden di 2024, mendatang.

Namun, dalam tiga nama kepala daerah yang digadang-gadang akan maju dalam Pemilihan Presiden hanya Ganjar yang punya kendaraan partai. Sementara Anies dan Ridwan Kamil masih nihil.

Di Jawa Barat, sosok Ridwan Kamil memang melekat di benak masyarakat. Mantan Wali Kota Bandung ini punya pamor yang melejit terutama dari media sosial pribadinya. Apakah ini cukup? Mungkinkan Kang Emil sapaan akrabnya siap maju dalam Pilpres 2024?

1. Pernyataan di Bali bisa jadi langkah Emil menegaskan siap maju jadi presiden

Menakar Langkah Ridwan Kamil untuk Maju Dalam Pilpres 2024Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat berbicara di acara Workshop Nasional DPP PAN, Rabu (6/10/2021). (youtube.com/PAN TV)

Beberapa waktu lalu, Emil menyempatkan diri datang dalam acara Partai Amanat Nasional (PAN) di Bali. Dalam kegiatan itu, Emil secara terang-terangan siap maju dalam Pilpres jika ada partai yang mendukungnya.

"Jadi 2024 di mana takdir saya jemput, tidak jadi, tidak masalah. Tapi kalau ada sebuah pintu terbuka, misalnya dari PAN, saya bismillah," ucap Emil, tertawa, saat berbicara di acara Workshop Nasional DPP PAN, yang disiarkan di kanal YouTube PAN TV, Rabu (5/10/2021).

Pernyataan ini langsung ramai di media massa. Musababnya, baru kali ini Emil memastikan siap maju dalam Pilpres mendatang.

Dukungan kemudian terlontar dari politisi senior PAN Jabar, Ahmad Adib. Dia secara terbuka mengusulkan Emil menjadi kandidat calon presiden untuk diusung DPP PAN pada Pilpres 2024 mendatang.

Menurutnya, saat ini banyak tokoh yang mumpuni untuk maju dalam kancah nasional terhambat ruang politik di daerah. Padahal kapasitas tokoh-tokoh tersebut tak kalah dibandingkan politisi di Jakarta.

"Pak Jokowi itu contoh bahwa politisi daerah tidak kalah dengan politisi di Jakarta, dari ujung Jawa ke ujung Jawa lainnya banyak orang-orang hebat seperti bu Khofifah, Pak Ganjar, Mas Anies, Pak Ridwan Kamil atau dari Sumatera juga banyak ya orang-orang hebat," ujar Adib saat dihubungi wartawan, Jumat (8/10/2021).

Adib mengaku bangga dengan pernyataan Emil terkiat PAN. Terlebih dia telah menyatakan siap untuk melenggang maju ke Pilpres 2024. Ini menjadi hal yang bagus karena sangat sedikit tokoh dari Jawa Barat berani berkata lantang siap maju dari pemilihan presiden.

"Ada suatu keberanian yang menyatakan, sudah istikhoroh untuk maju di pimpinan nasional, mungkin akan banyak yang akan maju juga nanti. Wajar juga jika hari ini mereka (pemimpin daerah provinsi) yang memberanikan diri juga masuk ke pewacanaan Pilpres 2024. Ketua partai juga sudah mulai, termasuk Ketua MPR bu Puan dan Pak Airlangga juga yang menyebut 2024, mereka punya hak yang sama," katanya.

2. Nama Ridwan Kamil mulai sisihkan sejumlah nama parpol

Menakar Langkah Ridwan Kamil untuk Maju Dalam Pilpres 2024Instagram.com/ridwankamil

Elektabilitas Ridwan Kamil sebagai kepala daerah yang belum berbaju partai politik dalam survei Pilpres 2024 selama setahun terakhir mampu menyisihkan nama-nama tokoh partai.

Hal ini tercermin dari hasil survei Ridwan Kamil (RK) yang terus menanjak beriringan dengan Ganjar Pranowo yang identik dengan PDIP dan Prabowo Subianto dengan Gerindra.

Temuan survei Indonesia Elections and Strategic (IndEX) Research menunjukkan elektabilitas Ganjar mencapai 17,5 persen, terpaut tipis dari Prabowo sebesar 17,1 persen. Posisi berikutnya ditempati oleh Ridwan Kamil dengan elektabilitas 13,8 persen.

“Ganjar, Prabowo, dan RK menguasai posisi tiga besar calon presiden, sedangkan Puan dan Airlangga merayap di papan bawah,” ungkap peneliti indEX Research Hendri Kurniawan dalam siaran pers dikutip Minggu, (10/10/2021).

Dia menilai dalam satu setengah tahun, elektabilitas Ganjar dan RK cenderung bergerak naik, sebaliknya dengan Prabowo yang trennya menurun.

Survei Index Research dilakukan pada 21-30 September 2021 terhadap 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia, melalui telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018. Margin of error ±2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Dalam survei Indikator periode 30 Juli-4 Agustus 2021 lalu meski dikepung tokoh parpol, elektabilitas Ridwan Kamil tetap mampu bersaing. Sebanyak 27,8 persen responden memilih Prabowo sebagai calon presiden jika Pilpres digelar saat ini.

Pada posisi kedua adalah Ganjar Pranowo dengan angka keterpilihan 21,4 persen dan posisi ketiga adalah Anies Baswedan dengan suara dari 14,8 persen responden. Ridwan Kamil berada di posisi keempat dengan raihan suara 6,9 persen.

Kemudian di bawahnya ada Sandiaga Uno dengan raihan 6,1 persen, Agus Harimurti Yudhoyono sebanyak 5,9 persen, kemudian 3,2 persen responden memilih Khofifah Indar Parawansa. 

Pengamat politik Firman Manan menilai dari sejumlah survei yang dirilis dalam satu bulan terakhir menunjukan posisi Ridwan Kamil paling stabil dibanding tokoh lain. Pihaknya juga menilai responden survei melihat konsistensi kepala daerah dalam penanggulangan Covid-19 selama ini.

“Saya pikir salah satu faktor utama, karena kepala aerah terlihat apa yang dilakukan, apalagi ketika pandemi maka publik melihat apa sih yang dilakukan,” katanya.

Firman mengatakan, jika bicara elektabilitas Ridwan Kamil yang masih berkutat di angka 5 persen, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi dibanding tokoh lain. “Satu soal kinerja, kedua bisa basis partai, tapi kan Kang Emil bukan orang partai. Pak Ganjar ada keuntungan karena ada basis masssa PDIP yang mendukung dia, kalau Kang Emil tidak punya,” ujarnya.

Menurutnya dengan kenyataan seperti itu, maka stabilitas elektabilitas Ridwan Kamil terbilang luar biasa mengingat tokoh-tokoh lain rata-rata berbasis partai politik. seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, AHY, Sandiaga Uno, Puan Maharani dan Airlangga.

“Cukup baik bisa bersaing dengan kompetitor yang kuat,” ujarnya.

3. Golkar mulai melirik Ridwan Kamil

Menakar Langkah Ridwan Kamil untuk Maju Dalam Pilpres 2024ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Sejauh ini, sejumlah parpol memang masih menanti kesiapan para calon presiden yang namanya perlahan naik ke permukaan. Emil menjadi salah satu setelah sejumlah petinggi parpol bertemu dengannya.

Dukungan pun mulai disuarakan partai Golkar. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli mengatakan siap menerima bila Kang Emil mau masuk ke partai berlogo pohon beringin itu.

"Kalau Pak RK-nya mau bergabung dengan Golkar, kita terima dengan senang hati," ujar Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia di Gedung DPR/MPR.

Doli menjelaskan, Partai Golkar adalah partai politik (parpol) terbuka dan bisa menerima siapa saja yang ingin bergabung. Dengan catatan, mereka yang ingin bergabung memiliki satu visi dan misi yang sama dengan Golkar.

Terkait Pemilu 2024, Doli menjelaskan, Golkar mengusung Ketua Umumnya, Airlangga Hartarto, sebagai capres. Golkar juga masih membangun komunikasi dengan parpol-parpol untuk membentuk koalisi.

Hal ini berarti Golkar tidak akan melirik RK sebagai capres. Namun, pintu untuk gubernur Jawa Barat ini terbuka bila ingin bergabung ke Golkar.

"Ya saya kira gak ada yang melarang. Kita ini punya hak memilih dan dipilih. Jadi setiap orang merasa terpanggil, kemudian siap menjadi apapun ya, termasuk calon presiden atau calon wakil presiden, itu hak konstitusi masing-masing warga negara Indonesia. Jadi ya, itu sesuatu yang biasa saja," kata Doli.

4. Siap masuk partai pada 2022

Menakar Langkah Ridwan Kamil untuk Maju Dalam Pilpres 2024Ilustrasi bendera partai politik (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Emil secara pribadi pun menyatakan diri siap untuk bergabung menjadi anggota partai politik. Keputusan ini akan dilaksanakannya pada 2022, menjelang pemilihan gubernur (Pilgub) 2023.

Menurut Emil, saat ini ia memilih untuk melanjutkan terlebih dahulu kepemimpinannya di Jabar. Adapun pada Pilgub Jabar 2023, dirinya memastikan akan berstatus menjadi anggota partai.

"Saya masih istihoroh terus terang, kalau lanjut gubernur juga periode kedua, mungkin posisinya sudah berpartai juga, partai mana, mungkin di 2022 mungkin akan saya sampaikan," ujar Emil, di Gedung Pakuan, Jumat (8/10/2021).

Sampai saat ini, pergerakan partai politik di Jabar menjelang Pilgub 2023 masih dinamis. Tokoh-tokoh daerah dan dari partai politik masih malu-malu untuk menunjukkan jagoannya pada publik.

"Pada 2022 saya sampaikan, sekarang saya akan istihoroh mana (partai) yang pas dulu," ujar Emil.

Baca Juga: Gubernur Ridwan Kamil Siap Jadi Anggota Partai Pada 2022 

Baca Juga: Gubernur Ridwan Kamil ke PON Papua untuk Cari Suara? Ini Kata Pengamat

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya