Melintas Mudik di Kota Cirebon, Jangan Lupa Cari Takjil di Tempat Ini 

Banyak makanan khas yang bisa dijumpai

Bandung, IDN Times - Mudik ke kampung halaman menjadi waktu yang dinanti mendekati Hari Raya Idul Fitri. Masyarakat yang mudik pun biasanya pulang beberapa hari sebelum Lebaran. Artinya waktu berbuka puasa bisa jadi dilakukan pada saat perjalanan.

Jika berencana mudik dan melintasi Kota Cirebon, tidak ada salahnya untuk beristirahat sejenak dan menikmati keindahan Kota Udang ini. Untuk urusan berbuka puasa, pemudik bisa mendatangi beberapa sentra jajanan yang kerap ramai dijadikan tempat mencari takjil.

Berikut ini beberapa rekomendasi takjil khas Cirebon yang IDN Times rangkumkan khusus bagi pemudik melalui jalur pantura.

1. Masjid At-Taqwa

Melintas Mudik di Kota Cirebon, Jangan Lupa Cari Takjil di Tempat Ini IDN Times/Debbie Sutrisno

Masjid ini menjadi salah satu destinasi yang bisa pemudik datangi saat bertandang ke Kota Cirebon. Letaknya ada di tengah kota dekat dengan stasiun kereta api. Masjid A-Taqwa selama ini menjadi salah satu tempat favorit masyarakat untuk ngabuburit menghabiskan waktu menunggu adzan Magrib dan berbuka puasa. Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid At-Taqwa memang mempersilakan para pedagang untuk berjualan di halaman depan masjid.

Selain itu di seberang masjid juga terdapat lapangan yang cukup luas. Di lapangan tersebut dijejali berbagai macam dagangan mulai dari makanan hingga mainan anak-anak.

Salah satu pengunjung Masjid At-Taqwa, Niko Akbar, menuturkan, dia sering datang ke sini bersama keluarga sekedar mengajak anak bermain atau mencari takjil berbuka puasa.

"Tempatnya nyaman ada di tengah kota dan banyak orang dagang. Jadi tidak susah mencari makanan," ujarnya akhir pekan kemarin.

Karena tempat bermain untuk anak tidak jauh dari masjid maka ketika adzan berkumandang dia bersama sang istri tidak merasa sulit saat akan beribadah.

2. Masjid ini syarat akan sejarah

Melintas Mudik di Kota Cirebon, Jangan Lupa Cari Takjil di Tempat Ini IDN Times/Debbie Sutrisno

Berdasarkan berbagai informasi yang dihimpun, masjid ini didirikan pada 1918 di daerah perkampungan bernama Kejaksaan. Terdiri dari dua bagian yakni bangunan Tajug Agung yang sekarang menjadi Masjid At-Taqwa dan setengah bagian yang lain dipergunakan sebagai alun-alun, yang sekarang menjadi Alun-alun Kejaksaan.

Gaya arsitektur masjid yang mencirikan bangunan tropis dengan atap jurai serta dilengkapi dengan empat menara kecil (menaret) dan sebuah menara setinggi 65 meter. Namun kehadiran gerbang (gate) selebar tiga meter sebelum memasuki bangunan utama yang menjadi point of interest bangunan masjid memberi nilai tersendiri.

Gerbang dengan warna emas yang menyolok bertuliskan kaligrafi dua kalimat syahadat yang terbuat dari bahan glass reinforced cement (GRC) di atas batu granit asli dari Brasil, mendominasi tampak muka (fasad) bangunan. Bingkai putih semakin menonjolkan warna emas gerbang.

Enam tiang penyangga lampu taman yang menghiasi jalan masuk menuju gerbang, seperti hendak menyambut ramah kedatangan tamu-tamu Allah. Seluruh lantai dan dinding masjid menggunakan batu granit, begitu juga tiang-tiang dalam masjid. Tiang-tiang dihiasi dengan ornamen arsitektur Islam.

Tidak seperti bangunan umumnya, bagian dinding tidak dilengkapi dengan jendela yang tertutup kaca. Jendela besar-besar yang ada dibiarkan terbuka untuk membiarkan aliran udara lancar keluar masuk masjid. Jendela hanya diberi teralis besi ditambah elemen estetika yang terbuat dari kuningan dengan pola arsiterktur Islam.

3. Berburu minuman sehara di Jalan KS Tubun

Melintas Mudik di Kota Cirebon, Jangan Lupa Cari Takjil di Tempat Ini IDN Times/Debbie Sutrisno

Tak jauh dari Masjid At-Taqwa terdapat kawasan yang ramai dipadati pada bulan puasa yakni Jalan KS Tubun. Jika pemudik bingung mencari bukaan takjil di sekitar Masjid At-Taqwa, maka jajanan di sekitar KS Tubun bisa menjadi alternatif.

Dari pantauan IDN Times, di sepanjang jalan ini memang penuh dengan para penjual takjil. Jajanan seperti kolak, manisan, es buah, bubur ketan, roti bakar, gorengan, berbagai macam mimuman segar hingga makanan siap saji ada di sini. Jalan yang tidak begitu lebar dengan aktivitas masyarakat berbelanja membuat kawasan ini sangat padat oleh mereka yang mencari takjil.

Sari, salah satu pedagang takjil, menuturkan, dia mengaku berdagang dadakan di Jalan KS Tubun pada bulan puasa. Biasanya dia menjajakan es buah di tempat lain. "Karena banyak yang suka ke sini makanya saya coba jualan. Lumayan walau hanya satu bulan," ujarnya.

Dalam sehari, Sari bisa menjual berbagai macam minuman untuk berbuka dengan pendapatan bersih lebih dari Rp100 ribu.

4. Makanan bukaan juga ada di Jalan Mohammad Toha

Melintas Mudik di Kota Cirebon, Jangan Lupa Cari Takjil di Tempat Ini IDN Times/Debbie Sutrisno

Satu jalan yang juga tak kalah ramai dipadati pedagang yang berjualan takjil adalah Jalan Mohammad Toha. Tempatnya tidak terlalu jauh dengan Jalan KS Tubun. Daerah ini merupakan titik kedua yang digunakan pemerintah kota memudahkan masyarakat dan pedagang takjil bertransaksi.

Jalan Moh Toha dan KS Tubun sebenarnya bukan tempat pertama yang selama ini dijadikan daerah mencari takjil. Sebelumnya warga Cirebon kerap membeli takjil di Jalan Kejaksaan. Namun karena daerah ini harus bersih, para pedagang kemudian direlokasi ke dua titik ini.

Meski dipindahkan nyatanya masyarakat masih berbondong-bondong membeli panganan baik di Jalan KS Tubun maupun Jalan Moh Toha.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya