Lelahnya Berburu Minyak Goreng Murah di Kota Bandung!

Rakyat menunggu janji pemerintah atasi kelangkaan minyak

Bandung, IDN Times - Persoalan minyak goreng hingga saat ini belum juga bisa diatasi pemerintah. Janji untuk menggelontorkan minyak goreng sesuai harga eceran tertinggi (HET) belum dirasakan betul masyarakat.

Wardhani misalnya, salah satu ibu rumah tangga ini masih sulit mendapat minyak goreng di toko retail. Menyempatkan datang ke toko pada saat jam operasional di mulai, ternyata stok minyak goreng seharga Rp14 ribu per liter belum juga didapatnya.

"Saya datang ke toko sudah antre juga, tapi pas di rak minyak gorengnya belum ada. Saya tanya petugas mereka juga gak tahu datangnya kapan dari suplier," ujar Wardhani, Jumat (11/3/2022).

1. Sudah datangi beberapa toko retail tapi hasilnya nihil

Lelahnya Berburu Minyak Goreng Murah di Kota Bandung!Stok minyak goreng kelapa sawit kosong di Alfamart Kemanggisan 2, Jakarta Barat. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Wardhani yang juga bekerja sebagai pegawai swasta tidak hanya mencoba datang di pagi hari, dia menuturkan sempat juga mencari minyak goreng pada sore sepulang kerja. Itu dikarenakan beberapa toko menyebut stok minyak dikeluarkan saat pulang jam kerja.

Namun, kenyataannya minyak goreng premium yang dijanjikan tetap tidak ada. Wardhani bahkan sudah mendatangi dua toko retail besar, dan hasilnya masih nihil.

"Saya bingung cari minyak, itu mereka ada stoknya jam berapa ga jelas juga," ujarnya.

Karena kesulitan mencari minyak dengan harga murah, dia pun akhirnya membeli minyak di warung-warung kecil yang harganya masih tinggi, Rp38 ribu per dua liter.

2. Omongan pemerintah hanya angin segar semata

Lelahnya Berburu Minyak Goreng Murah di Kota Bandung!IDN Times/Debbie Sutrisno

Kekesalan tingginya harga minyak goreng di pasaran diungkapkan Eni. Pembantu rumah tangga ini mengaku sulit mendapat minyak goreng murah di pedagang. JIka ada harganya beda jauh dari apa yang dijanjikan pemerintah.

"Memang suka ada di pedagang gitu tapi harganya sudah sampai Rp40 ribu per dua liter. Mereka yang dagang bilang dari distibutornya juga mahal. Tapi dari pada ga ada ya saya beli," ujarnya.

Eni sempat datang ke sejumlah toko retail, alih-alih mendapatkannya. Dia justru kebingungan karena penjaga sebut stok minyak belum disuplai lagi.

Adanya operasi pasar (OP) minyak goreng yang dilakukan pemerintah Kota Bandung pun belum dirasakannya. Dia bahkan tidak dapat informasi kalau ada operasi pasar di sejumlah kecamatan.

"Kemarin ada katanya di Cinambo, tapi hanya buat yang dapat kupon. Nah kita kuponnya saja dari RT atau RW ga dapat, ga ada sosialisasi juga," ungkap Eni.

3. Harga minyak di pasar tradisional pun tak ada yang murah

Lelahnya Berburu Minyak Goreng Murah di Kota Bandung!Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat (Jabar) menggelar operasi pasar minyak goreng di Kota Bandung. (IDN Times-Azzis Zulkhairil)

IDN Times coba menyambangi sejumlah pasar tradisional mencari minyak goreng dengan harga sesuai HET. Dari pasar Kosambi dan Cicaheum minyak goreng tersebut tidak ada.

Di pasar Cicaheum misalnya, minyak goreng kemasan premium masih dijual dengan harga Rp38 ribu hingga Rp40 ribu per dua liter. Adapun harga yang lebih murah Rp32 ribu untuk kemasaran 1,8 liter.

Hal serupa terjadi di pasar Kosambi yang tidak ada menjual minyak goreng premium sesuai HET. Sementara untuk minyak goreng curah harganya juga masih tinggi.

Satu kilogram minyak goreng curah harganya Rp18 ribu. Padahal pemerintah sudah menginstruksikan harga minyak goreng curah maksimal Rp11.500 per liter.

Baca Juga: Indonesia Menghadapi Masalah Minyak Goreng Terburuk Sejak Kemerdekaan?

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya