Korban Meninggal Akibat DBD di Jabar Kembali Bertambah

Hanya ada dua daerah yang angka pasien DBD-nya rendah

Bandung, IDN Times - Kasus demam berdarah dengue (DBD) harus menjadi perhatian khusus pemerintah pusat maupun daerah. Sebab angka pasien yang menderita maupun meninggal dunia akibat penyakit ini terus bertambah.

Di Provinsi Jawa Barat (Jabar) per Februari 2020 angka kematian akibat terkena penyakit DBD mencapai 15 orang. Angka ini meningkat menjadi 16 orang setelah satu orang meninggal akibat penyakit serupa bulan Maret 2020.

"Satu kematian tambahan ada di Kota Bogor," ujar Kepala Dinas Kesehatan Jabar Berli Hamdani, Jumat (13/3).

1. Jika ada gelaja terkena DBD segera larikan ke rumah sakit

Korban Meninggal Akibat DBD di Jabar Kembali BertambahANTARA FOTO/Kornelis Kaha

Berli menuturkan, salah satu faktor yang membuat pasien tak berhasil diselamatkan secara medis setelah terserang DBD ialah keterlambatan dalam mendapat tindakan rumah sakit. Padahal, dia memastikan, semua fasilitas kesehatan di Jabar sudah memahami betul protokol dalam melakukan penanganan terhadap penderita DBD.

Semua obat-obatan tersedia dan lengkap, termasuk infus. Infus ini dapat menangani penderita DBD yang mengalami shock.

"Seperti yang dikatakan tadi kalau ada gejala tinggi, terus kalau anak alami kejang harus segera ke RS," kata Berli.

2. Pemda upayakan menekan angka warga meninggal akibat DBD

Korban Meninggal Akibat DBD di Jabar Kembali BertambahIDN Times/Bagus F

Menurutnya, upaya pemerintah untuk menekan angka DBD di antaranya menggerakkan kader juru pemantau jentik (jumantik) dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Selain itu, Jabar pun menggerakan satu rumah satu jumantik, memeriksa tempat penampungan air, memberikan abate (serbuk pebasmi jentik nyamuk), dan menyiapkan semua fasilitas kesehatan untuk memberikan pertolongan.

Berli berharap masyarakat sudah melakukan gerakan Jumat Bersih atau apa pun itu yang dilakukan secara masif dan bersama-sama. Dengan harapan cara ini mampu menghilangkan tempat nyamuk berkembang biak.

"Termasuk membantu kalau harus dilakukan fogging. Fogging itu dilakukan di tempat yang sudah positif ada virus dengue pada darah seseorang, baru dilakukan fogging," imbuhnya.

3. Hanya ada dua daerah yang masuk zona hijau DBD

Korban Meninggal Akibat DBD di Jabar Kembali Bertambahtheconversation.com

Dari 27 kota dan kabupaten di Jawa Barat, hanya dua daerah yang berada di zona hijau penyebaran epidemi demam berdarah dengue (DBD). Kedua daerah tersebut yaitu Kota Cirebon dan juga Pangandaran.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Berli Hamdani Gelung Sakti, zona hijau adalah zona yang jumlah kasus DBD-nya rendah atau kurang dari 50. "Hingga jelang pertengahan Maret ini, kasus di Pangandaran terdapat 16 kasus sedangkan di Kota Cirebon sebanyak sepuluh kasus," ujar Berli.

Saat ini, kata dia, terdapat sembilan daerah yang terletak di zona merah dengan jumlah kasus tinggi atau di atas 150 kasus, ditambah dengan adanya kematian. Kesembilan daerah tersebut yaitu Kabupaten Bogor dengan jumlah kasus tertinggi yaitu 443 kasus dengan dua kematian. Sementara di Ciamis terdapat 381 kasus dengan kasus kematian tertinggi yaitu sebanyak 3 kasus.

"Lainnya yang ada di zona merah ini Kota Bogor, Depok, Kabupaten Sukabumi, Kota Bandung, Kabupaten Cirebon, dan Kota Tasikmalaya, " katanya.

Sisanya, kata Berli, 16 daerah merupakan daerah dengan kasus yang jumlahnya di atas 50 kasus. Kebanyakan kasus terjadi di daerah padat penduduk. Adapun jumlah kasus hingga saat ini mencapai 4.600 kasus.

Baca Juga: Bikin Tubuh Selalu Fit! Yuk Konsumsi 10 Makanan Ini Saat Musim DBD

Baca Juga: Ada 75 Kasus DBD di Karawang, Satu Pasien Meninggal

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya