Kolaborasi Jadi Cara Arfi Bikin Bandung Lebih Liveable dan Loveable

Dengan kenyamanan maka beraktivitas pun bisa lebih maksimal

Bandung, IDN Times - Salah satu calon wali kota Bandung Arfi Rafnialdi menjadi sosok yang siap menjadikan kota ini lebih nyaman untuk hidup. Dengan slogan menjadikan Bandung kota yang liveable dan loveable, Arfi memastikan bahwa kota ini harus dibangun dengan kolaborasi semua elemen masyarakat.

Dia akan berdampingan dengan Yena Masoem menjadi bakal calon wakil wali kota. Keduanya sekarang tengah menunggu hasil penetapan dari KPU Kota Bandung untuk memastikan langkahnya ikut Pilkada 2024. Disela-sela kesibukannya, IDN Times berkesempatan berbincang dengan Arfi yang baru-baru ini merayakan hari kelahirannya di bulan September. Di sebuah kedai di sekitaran Dago Utara, Arfi pun menceritakan mengapa dia ingin menjadi seorang Wali Kota Bandung. Berikut bincang santai IDN Times bersama Arfi.

1. Jadikan kota ini yang nyaman sebagai tempat tinggal

Kolaborasi Jadi Cara Arfi Bikin Bandung Lebih Liveable dan LoveableIDN Times/Istimewa

Memang seperti apa masalahnya sekarang?

Ada kegelisahan dari Kang Emil bahwa dia merasa mencurahkan hati dan seluruh kemampuannya untuk membangun Bandung, banyak ruang publik seperti taman ini kan bukan hanya taman estetika, tapi taman ini kan fungsional sebagai tempat berkumpulnya masyarakat yang egaliter, Jadi kalau ke mal mungkin ada sebagian orang yang sungkan, tapi kalau taman kan ini semua bisa masuk. Jadi ini adalah simbol inklusivitas kota.

Banyak fasilitas ruang publik yang sudah dibangun oleh Kang Emil dan Mang Oded ternyata jangankan dilanjutkan, terawat saja tidak. Trotoar juga rusak, lampu jalan mati, jadi dulu ada obrolan saya lupa waktunya sampai bermasalah. Jadi memang kurang bagus, sekarang memang lumayanlah sama Pak PJ diurus sehingga sebenarnya itu apa yang sudah diupayakan kurang dijaga dengan baik.

Sekaligus dia juga menitipkan banyak rencana pembangunan jaman itu yang belum dieksekusi. Contohnya misal yang sekarang jadi kebutuhan masyarakat adalah transportasi publik. Transportasi publik ini kan belum terealisasi apa yang konkritnya belum ada. Nah menurut saya memang ada pilihan politik yang waktu itu ternyata kurang pas jadi ternyata saat itu 2013 pemerintah kota memberikan effort yang besar untuk membangun LRT dan monorel ternyata kapasitas kristalnya belum cukup jadi strateginya memang itu bagaimana lebih pada membangun komunikasi dengan pemerintah pusat dan provinsi untuk Mega Project seperti itu.

Sementara ada sesuatu yang bisa dikerjakan oleh pemerintah kota yaitu membangun sistem transportasi bus yang terhubung dengan angkot. Sekarang ini karena tidak direncanakan dengan baik kalau kita turun di kereta cepat di Tegal Luar kan konektivitasnya ke dalam kotaknya masih kurang. Jadi hal-hal seperti ini yang sebenarnya harus dibereskan transportasi publik masih jadi pekerjaan rumah.

Untuk sampah juga, sampai ini memang kuncinya di mana-mana adalah pemilihan jadi saya ada program untuk meningkatkan dana kewilayahan nominalnya akan ditambah, mekanismenya kita perbaiki, dan alokasinya kita perbesar untuk urusan persampahan dan fokusnya di RW. Ini satu yaitu pemilihan sampah itu target saya adalah dalam lima tahun menjabat, jika diberikan kesempatan maka harus bisa mencapai 100 persen pemilihan di tingkat RW untuk sampahnya.

Karena namanya mengedukasi warga itu butuh waktu lah mungkin secara bertahap. Sekarang juga ada (yang pilah sampah) tapi belum sporadis di tingkat Kelurahan juga memang belum maksimal. Nah akan dibuat persaingan kompetisinya jadi di mana Kelurahan yang bisa sampai 100 persen kita akan berikan apresiasi, dan harapannya dalam waktu lima tahun semua wilayah di Bandung pemukiman itu bisa memilih sampah di tingkat RW.

Jadi memang dari rumah harus sudah memilah sampah. Nanti sistemnya banyak hal yang harus disiapkan di sana mulai satu sistem pengambilan kemudian tempat sampahnya. Juga bagaimana pengolahan sampah setelah diangkut dari rumah jangan sampai dicampur lagi. Berikutnya juga kita perlu bagaimana insentif dan disinsentif jadi ada reward dan punishment bagi warga atau kelompok masyarakat yang berhasil dan ada hukuman untuk mereka yang tidak taat.

Yang bisa dilakukan dalam waktu dekat?

Pertama sekarang adalah bebersih taman dan ruang publik. Mungkin ini 100 hari pertama bisa dilakukan jadi taman sekarang banyak yang masih kotor di beberapa taman seperti teras Cihampelas belum bersih, kemudian di Alun-alun juga. Jadi mau bersih dulu karena saya meyakini Bandung harus diubahlah. Kayak kalau rumah kita bersih kita akan senang, kalau rumah kita kotor banyak sama banyak debu kan jadi mentalitas kita sebagai orang rumah juga bawaannya males bawahnya kesel.

Jadi program yang paling cepat yaitu bebersih dulu, bebersih ruang publik karena ketika ruang publik bersih ada optimisme dari warga bahwa oh iya pemerintah kerja, itu kan kelihatan. Karena memberikan tantangan kota ini tidak mungkin sama pemerintah sendiri harus sama masyarakat tapi masyarakat tidak akan mau kalau mereka tidak melihat Pemkotnya kerja.

2. Semua program baik wali kota Bandung sebelumnya akan dilanjutkan

Kolaborasi Jadi Cara Arfi Bikin Bandung Lebih Liveable dan LoveableIDN Times/Istimewa

Apakah ada program khusus dari Kang Arfi?

Saya melihat ada perilaku umum mungkin pemimpin jadi ingin segera sesuatu itu baru yang melekat pada dirinya. Saya justru berpikir bahwa untuk jadi wali kota itu melanjutkan estafet kepemimpinan,. Jadi dari pada kita mengedepankan ego diri kalau melekat misalnya, saya sendiri jujur berpikir melanjutkan hal-hal baik yang sudah dilakukan oleh wali kota sebelumnya.

Periode Mang Oded misal ada Buruan Sae, kemudian zaman Kang Emil ada taman dan lain-lain perbaikan trotoar misalnya sekarang ada di tengah kota dan utara kita haruslah sampai ke timur dan selatan, sekarang kita lanjutkan. Juga jadi kalau ada yang disebut membangun trotoar seperti Emil yang nggak masalah karena kita memuliakan dan menghormati pemimpin sebelumnya dan kalau memang programnya baik.

Kemudian juga program Pak Dada pengembangan kawasan Gedebage itu kan Pak Dada, walaupun dilanjutkan oleh Kang Emil jadi justru filosofi melanjutkan estafet kepemimpinan ini menurut saya harus jadi semangat bersama bukan untuk wali kotanya, tapi untuk kemaslahatan masyarakatnya. Maka keberlanjutan pembangunan itu sangat terasa oleh masyarakat rapi dilanjutkan hal-hal baik itu jadi menurut saya ego dari seorang pemimpin Itu harus disimpan karena yang penting adalah kemaslahatan untuk masyarakat.

Program sudah dibicarakan dengan Bu Yena?

Saya sudah kenal beliau itu dari 2020 ketika beliau maju menjadi Bupati Bandung. Komunikasi politik ke dia saya dukung dan juga kenal dengan keluarganya. Keluarga Bu Yena banyak dan dia juga dari keluarga terpandang. Teh Yen juga pintar sebagai alumni dari Unpad dan menjadi Ketua Ikatan Apoteker Indonesia di Bandung serta mewakili perempuan. Jadi kapasitas kepemimpinannya tidak diragukan.

3. Bakal rangkul anak muda ikut membangun Bandung

Kolaborasi Jadi Cara Arfi Bikin Bandung Lebih Liveable dan LoveableIDN Times/Istimewa

Dengan banyaknya pemilih pemula dan anak muda di Bandung, langkah apa yang disiapkan?

Pertama kita meyakini bahwa keterlibatan mereka dalam perpolitikan ini sangat penting karena mereka ikut menentukan masa depan mereka sendiri, jadi kita ingatkan itu. Kedua, juga tadi karena secara berkomunikasi juga beda secara berbahasa beda maka di tim kita mengajak anak-anak muda untuk kemudian mereka berkomunikasi dengan bahasa generasinya.

Ini yang menurut saya bisa kemudian menyentuh pemilih yang jumlahnya besar tadi karena kalau kita yang masuk ya mungkin memang bisa tapi akan lebih maksimal kalau bahasa dan komunikasi politik itu dilakukan oleh teman-teman mereka yang sudah generasinya. Jadi memang timnya diisi anak muda juga mereka yang kemudian dengan berbagai kegiatan dan gayanya, ya betul tadi memang punya khasnya sendiri dan ekspektasinya.

Kenapa mereka jadi pemimpin karena Indonesia kan nanti bonus demografi dan Bandung selama ini disebut sebagai episentrumnya kreativitas Indonesia jadi tantangannya anak muda ini perannya di Kota Bandung. Anak muda Kota Bandung dalam memanfaatkan bonus demografi jadi setiap kali ketemu kelompok anak muda itu tantangannya adalah mereka sebenarnya punya banyak pemikiran yang sangat luar biasa

Baca Juga: Bacawalkot Arfi Ingin E-sport Dijadikan Ekstrakulikuler di Sekolah  

Baca Juga: 10 Wisata Religi di Bandung yang Arsitekturnya Unik dan Instagenic

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya