Kisah Putri dan Dewi, Kembar Siam Asal Garut yang Kehilangan Sang Ibu

Kini hanya ayahnya yang mengasuh kedua anak ini

Garut, IDN Times - Al Putri Dewi Ningsih dan Al Putri Anugrah merupakan anak kembar siam asal Wanaraja, Kabupaten Garut yang menderita kelainan genetik di mana bagian tubuh daerah pinggul saling bersatu.

Putri dan Dewi membutuhkan alat bantu untuk mobilitas keduanya dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Keduanya kini diasuh oleh sang ayah setelah Oktober 2020 lalu sang ibu meninggal dunia.

Kondisi ekonomi keluarganya tergolong tidak mampu dan membutuhkan bantuan untuk keperluan medis Putri dan Dewi. Iwan Kurniawan (43), ayah dari Putri dan Dewi, menuturkan, selepas kematian istrinya pada akhir tahun lalu otomotis ia menjadi orang tua tunggal yang sepanjang waktu harus mengawasi kesehatan dan tumbuh kembang anaknya.

"Saya kini tak dapat bekerja karena Putri dan Dewi belum memungkinkan untuk ditinggal sendirian," ucap Iwan," dikutip dari siaran pers yang diterima IDN Times, Minggu (29/8/2021).

1. Harus rutin lakukan pengecekan ke rumah sakit

Kisah Putri dan Dewi, Kembar Siam Asal Garut yang Kehilangan Sang IbuIlustrasi (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Kondisi yang dialami oleh Putri dan Dewi memang mengharuskan mereka untuk rutin melakukan cek kesehatan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin, Kota Bandung, minimal setiap tiga bulan sekali.

Menurut Wina Herwiane, salah satu petugas Jabar Quick Response (JQR), bantuan saat ini mulai berdatangan dari berbagai elemen termasuk Pemprov Jabar melalui JQR. Dia menyebut, pihaknya mendapatkan informasi perihal kondisi tersebut dari laporan warga yang didapatkannya dari media sosial.

"Kami mengetahui kondisi anak Pak Iwan dari laporan warga yang masuk melalui media sosial kami. Nah kebetulan, ada rekan-rekan jurnalis dari IJTI Jawa Barat juga yang selama ini turut membantu Putri dan Dewi. Sehingga kami pun dapat lebih cepat mengetahui kondisi terkini anak kembar tersebut", tutur Wina.

2. Bantuan akan terus diberikan kepada mereka

Kisah Putri dan Dewi, Kembar Siam Asal Garut yang Kehilangan Sang IbuIDN Times/Istimewa

Sesuai arahan Gubernur Jabar Ridwan Kamil, lanjut Wina, kasus-kasus warga berkebutuhan khusus memang menjadi jenis aduan yang harus diatensi selain aduan sosial lainnya. Dalam menuntaskan masalah sosial di Jawa Barat, pihaknya memang senantiasa berkolaborasi bersama lintas lembaga dan komunitas agar dapat mempercepat penyelesaian aduan yang masuk kepada JQR.

Dalam kasus Putri dan Dewi ini, JQR turut menyalurkan santunan untuk membantu biaya pengobatan Putri dan Dewi. Santunan yang diberikan kepada Putri dan Dewi berupa uang sebesar Rp8 juta.

3. Pendampingan pun dilakukan kepada keluarga Putri dan Dewi

Kisah Putri dan Dewi, Kembar Siam Asal Garut yang Kehilangan Sang IbuIDN Times/Istimewa

Selain bantuan yang telah disalurkan tersebut, Jabar Quick Response juga akan terus melakukan pendampingan kesehatan apabila diperlukan pada saat Putri dan Dewi melakukan pengobatan dan pemeriksaan di RSHS Kota Bandung. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan perangkat desa setempat untuk memantau kondisi Putri dan Dewi secara berkala.

"Kami sangat mengapresasi dan berterima kasih kepada Pemerintah Desa Cinunuk juga seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Garut yang telah sigap memberikan perhatian dan membantu pengobatan Putri dan Dewi selama ini," pungkasnya.

Baca Juga: Tokoh Dokter Kembar Siam di Indonesia, dr Agus Harianto Tutup Usia

Baca Juga: Cerita dari Kampung Paletok, 'Mini Cibaduyut' di Bandung Selatan

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya