Kisah Peci Legendaris M. Iming, Pertahankan Kualitas Selama Satu Abad

Peci sekarang sudah menjadi fesyen masyarakat

Bandung, IDN Times - Toko Peci Mas Iming atau lebih dikenal dengan sebutan peci M. Iming masih tetap eksis dan mampu bertahan hingga 100 tahun atau satu abad. Sejak berdiri tahun 1918 Peci M. Iming masih mempertahankan kualitasnya.

Peci merupakan penutup kepala yang kemudian berkembang menjadi aksesoris penutup kepala oleh seorang laki-laki muslim untuk beribadah.

Ketenaran peci tidak bisa dilepaskan dari sosok Soekarno. Presiden pertama Indonesia ini memang identik dengan peci hitam yang selalu digunakan dalam setiap aktivitasnya kala itu.

Menurut keturunan M. Iming generasi keempat, Yuliani Sabana, sejarah merek peci legendaris asli Bandung ini dimulai dari sepak terjang pemuda asal Pekalongan, Mas Iming, yang mencoba membuat peci dan menjualnya di emperan toko pada 1918. Peci itu pun diberi merek M. Iming.

Sepintas memang tidak ada yang berbeda dari peci M. Iming. Terbuat dari material beludu (velvet), peci M. Iming begitu terkenal di Kota Bandung bahkan hingga nasional.

"Peci Iming itu pertama berdiri tahun 1918, pertamanya ada di Jalan Ahmad Yani, Kosambi dan sudah berusia 105 tahun. Sekarang berkembang ada beberapa cabang di Bandung, salah satunya di sini (PH Mustofa)," kata Yuliani dikutip dari siaran pers Humas Bandung, Minggu (15/10/2023).

1. Sudah menjadi langganan pejabat

Kisah Peci Legendaris M. Iming, Pertahankan Kualitas Selama Satu AbadDok. Humas Kota Bandung

Yuliani menuturkan, pada awal membuat peci Mas Iming tidak memiliki pegawai sama sekali. Mas Iming menjahit dan menjual peci buatannya sendiri.

"Awalnya membuat peci ini awalnya menjahit sendiri, dari dia jahit sendiri dijual sendiri karena kan waktu itu belum punya toko hanya di depan rumah jualannya terus lama-lama dari mulut ke mulut," ujarnya.

Sejak dulu Peci M. Iming dipakai oleh para negarawan, pemimpin daerah, menteri, gubernur, walikota, bahkan presiden. Yuliani mengungkapkan pelanggan pejabat yang sering memakai peci M. Iming di antaranya Ridwan Kamil, Airlangga Hartarto hingga almarhum Mang Oded.

Tenarnya nama peci M. Iming menurut Yuliani dikarenakan sejak awal, bahan yang digunakan untuk membuat peci selalu memakan kualitas terbaik. Selain itu, Mas Iming juga salah satu pioner pembuat peci di Bandung.

"Peci terkenal karena kualitasnya, kita dari zaman pertama dibuat sampai sekarang pemilihan bahan tidak ada yang berubah. Kita mempertahankan kualitasnya," jelasnya.

2. Mampu menjual 200 peci dalam sehari

Kisah Peci Legendaris M. Iming, Pertahankan Kualitas Selama Satu AbadDok. Humas Kota Bandung

Yuliani mengaku dalam sehari memproduksi 10 kodi atau 200 buah leci dalam sehari. Ada beberapa seri mulai dari K, A dan B dengan tipe sorbanis dan kaligrafi.

"Kita tidak produksi banyak karena ingin mempertahankan kualitas," kata dia.

Adapun jenis peci M. Iming yang paling banyak diburu pembeli ialah peci polos. Meski begitu, peci dengan motif kaligrafi saat ini juga mulai diminati.

3. Peci sekarang sudah menjadi fesyen masyarakat

Kisah Peci Legendaris M. Iming, Pertahankan Kualitas Selama Satu Abadinstagram.com/syakirdaulay

Menurutnya, peci saat ini sudah menjadi fesyen. Minat masyarakat untuk menggunakan peci saat beraktivitas semakin tinggi tiap tahunnya.

"Minat masyarakat menggunakan peci tinggi, bahkan sekarang sudah jadi fashion juga. Dipakai tarawih salat Idulfitri. Anak-anak muda mulai cari yang motif, tapi kalau penjualan peci polos masih banyak," jelasnya.

Untuk harganya, peci M. Iming dibanderol dari Rp180 ribu hingga Rp30 ribu tergantung jenisnya.

Kini, ia telah memiliki 20 pegawai yang membantunya membuat peci. Bagi warga yang ingin mendapatkan peci berkualitas M. Iming yuk kunjungi tokonya dibeberapa cabang yakni Cabang Jalan PH

Baca Juga: Resign dari Bank, Perempuan Bandung Ini Sukses Bisnis Fesyen Wastra

Baca Juga: 7 Artis Geluti Bisnis Pakaian Muslim Modern, Ada Aurel-Natasha Risky

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya