Kincir Angin Listrik akan Dibangun Secara Komunal di Jabar 

Pilot project PLTB kecil hadir tahun depan

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) berencana membangun pembangkit listrik tenaga baru (PLTB) secara komunal di daerah terpencil atau yang belum teraliri listrik oleh perusahaan listrik negara (PLN).

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat (ESDM Jabar) Bambang Rianto mengatakan, satu tower PLTB ini akan cukup untuk menghasilkan listrik dengan daya 5,5 KiloWatt (Kw). Daya sebesar ini cukup digunakan sekitar enam kepala keluarga (KK).

"PLTB Komunal itu salah satu kebijakan pak gubernur. Kami menjalin kerja sama dengan suatu perusahaan sebagai bentuk inovasi sekaligus pelayanan (pada masyarakat)," ujar Bambang dalam Diskusi Media: Daya dan Langkah Energi Baru dan Terbarukan di Bandung, Senin (20/12/2021).

1. Ditarget bisa dibangun pilot project pada 2022

Kincir Angin Listrik akan Dibangun Secara Komunal di Jabar Diskusi mengenai energi terbarukan di Jawa Barat. IDN Times/Istimewa

Kepala Bidang Energi Dinas ESDM Jabar Slamet Mulyanto Sudarsono mengatakan, proyek seperti ini sudah ada di Jawa Barat. Contohnya di salah satu kabupaten di Pantai Utara yang dibangun secara mandiri beberaa tahun lalu. Namun, jumlah daya yang dihasilkan dari kincir angin tersebut lebih kecil dari proyek PLTB Komunal Pemprov Jabar.

Untuk titik yang rencananya akan dibangun PLTB Komunal ada di kawasan Walini, Ciwidey, Kabupaten Bandung. Kemudian dua titik di Kabupaten Bogor, yaitu Desa Sukamaju dan Karangtengah. Satu titik ada ada di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Djuanda.

"Ini rencana kita bangun yang pertama pada 2022. Cuman bulannya belum tahu. Titiknya juga belum tentu di Walini," ujar Slamet.

2. Tidak gunakan dana APBD

Kincir Angin Listrik akan Dibangun Secara Komunal di Jabar Ilustrasi Uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam pembangunan PLTB komunal, Pemprov Jabar tidak akan memakai dana daerah (APBD). Setelah kunjungan Gubernur Ridwan Kamil ke Eropa beberapa waktu lalu, ada perusahaan swasta, yaitu Ryse Energy yang nantinya bekerja sama dengan Medco Energy. Perusahaan asing tersebut bakal berinvestasi menggaet perusahaan dalam negeri.

"Jadi ini bentuknya kerja sama. Sudah dirumuskan pengembangannya agar segera ada pilot project," ujar Slamet.

3. Bauran energi terbarukan di Jabar pada 2025 ditarget capai 20%

Kincir Angin Listrik akan Dibangun Secara Komunal di Jabar Energi Baru Terbarukan di Bendungan Jatibarang Semarang_Bendungan Jatibarang_Dhana Kencana (IDN Times/Dhana Kencana)

Terkait dengan energi terbarukan, Kepala Dinas ESDM Jabar Bambang mengatakan, pihaknya berharap bisa melakukan transisi agar mencapai 20 persen. Data terakhir per 2015 bauran energi terbarukan di Jabar baru mencapai 10 persen.

Dia menuturkan, target ini bisa tercapai karena data memperlihatkan banyak potensi energi hijau yang bisa dimanfaatkan. Gas alam misalnya, cadangan di Jawa Barat mencapai 4,28 TSCF. Kemudian ada potensi PLTA 2.137 megawatt (MW), Geothermal dengan pootensi 5.924 MWe, Surya yang sekarang baru termanfaatkan 584 KWp, hingga energi angin yang belum termanfaatkan.

Menurut Bambang, saat ini masih banyak potensi energi di Jabar yang masih bisa digarap. Beberapa di antaranya adalah tenaga angin/bayu dan gelombang air laut.

"Terkait dengan perizinan dan peraturan dan kewenangannya ada di pusat. Kita sendiri berusaha membantu sesuai dengan kewenangan kita. Jadi perizinan yang sifatnya regional kita bantu," katanya.

Saat ini di Ciemas, Kabupaten Sukabumi juga tengah dibangun PLTB yang memiliki kapasitas produksi 150 Mw. PLTB itu diklaim menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.

Baca Juga: Soal Energi Terbarukan, Ridwan Kamil: Provinsi Jabar Paling Serius

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya