Ini Dua Maskot yang Bakal Ramaikan Peringatan Konferensi Asia-Afrika

Festival tahun ini akan lebih memaksimalkan wisatawan lokal

Bandung, IDN Times - Satu bulan lagi pemerintah kota (Pemkot) Bandung bakal menggelar peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA), tepatnya pada 18 April 2020. Untuk meramaikan acara ini, Pemkot Bandung pun meluncurkan dua maskot.

Seperti pada kegiatan nasional maupun internasional, hewan menjadi representasi untuk maskot yang digunakan. Kali ini, Pemkot Bandung menjadikan hewan lemur dan Owa Jawa sebagai maskot KAA 2020. Dua maskot ini pun diperkenalkan dalam sebuah acara di Paris Van Java Mall, Sabtu (7/3).

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menuturkan, Owa Jawa yang diberi nama Molo menjadi maskot berjenis kelamin laki-laki. Owa Jawa merupakan hewan asli dari Indonesia yang merupakan bagian dari Benua Asia.

Sedangkan satu lagi yakni Lemur merupakan hewan endemik dari Benua Afrika yang sekarang diberi nama Muro dalam maskot KAA 2020.

"Sungguh dari maskot ini saja menandakan bahwa benua asia dan afrika benar-benar dilimpahi keberkahan, dan oleh karenanya sesama manusia yang tinggal di masing- masing benua harus saling menjaga dan mempertahankan keberkahan itu," ujar Yana dalam peluncuran KAA 2020.

Logo, maskot, dan jingle, lanjut Yana, bukan sekadar pernak - pernik dalam sebuah acara. lebih penting dari itu ketiganya mencerminkan filosofi, nilai- nilai, dan ruh acara utama. Seperti terlihat pada logo, maskot, dan jingle yang diluncurkan hari ini. pada logo, saya melihat ada garis-garis membentuk dua figur sedang menari yang merepresentasikan dua benua asia afrika menari bersama dalam keadaan suka cita.

1. Peringatan KAA menjadikan Bandung sebagai salah satu kota yang disorot dunia

Ini Dua Maskot yang Bakal Ramaikan Peringatan Konferensi Asia-AfrikaIDN Times/Debbie Sutrisno

Yana menuturkan, festival Konferensi Asia-Afrika sudah menjadi rutinitas kota Bandung dalam memperingati kegiatan yang berlangsung pada 1955. Bukan saja diperingati oleh indonesia sebagai tuan rumah kala itu, namun KAA uga diperingati tidak kurang dari 34 negara yang terdiri atas pelopor, peserta, dan negara pengamat.

"Hampir setengah dari negara-negara di dunia memperingati peristiwa bersejarah 65 tahun lalu. Dan Bandung pun menjadi sorotan dunia internasional," kata dia.

Melalui apa yang disebut sebagai dasasila bandung, KAA menjadi sebuah pernyataan sikap negara terjajah yang membawa spirit kebebasan serta persamaan dan kesamaan hak di tataran global.

"Kini Asia Afrika Festival kita selenggarakan setiap tahun sebagai reaktualisasi semangat dan nilai-nilai yang terkandung dalam Dasasila Bandung," kata dia.

2. Berharap persoalan corona tak mengganggu festival KAA

Ini Dua Maskot yang Bakal Ramaikan Peringatan Konferensi Asia-AfrikaIDN Times/Debbie Sutrisno

Di tengah persiapan yang terus dilakukan, Yana berharap kasus penyebaran virus corona yang sekarang tengah menerpa Indonesia dan sejumlah negara tetangga tidak berdampak besar pada peringatan KAA. Dia masih terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait dengan penyelenggaraan ini dan menanti kepastian agar acara ini teta berlangsung.

"Mudah-mudahan kegelisahan yang sedang menggelayuti dunia internasional dengan wabah virus corona tidak akan mengurangi kemeriahan dan kegembiraan Asia Afrika Festival.

3. Tidak akan mendatangkan banyak perwakilan dari negara lain

Ini Dua Maskot yang Bakal Ramaikan Peringatan Konferensi Asia-AfrikaIDN Times/Galih Persiana

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Dewi Kaniasari menuturkan, terkait dengan persoalan virus corona pihaknya kemungkinan tidak akan diramaikan banyak negara khususnya pada saat parade. Biasanya, ada beberapa negara yang mengirimkan perwakilan untuk mengikuti parade, tapi kali ini sedikit berbeda.

festival KAA akan diramaikan oleh perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia. Pemkot Bandung akan mengundang sejumlah daerah agar mengirimkan perwakilan untuk ikut dalam parade ini.

"Untuk tahun ini pawainya tetap ada, tapi kita akan lebih banyak mengajak peserta dari Indonesia. Karena kita pasarnya lebih ke domestik. Kita mengantisipasi corona ini yah," papar Dewi.

Baca Juga: Tak Khawatir Virus Corona, Disparbud Bandung: Acara KAA Tetap Digelar

Baca Juga: Malam Ini, Jalan Asia Afrika Bandung Mulai Ditutup

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya