Imbas Pandemi Corona, 1.200 Buruh Pabrik Tekstil PT Kahatex Dirumahkan

Jumlah pekerja yang dirumahkan diprediksi meningkat tajam

Bandung, IDN Times - Sekitar 1.200 karyawan PT Kahatex yang berkecimpung di industri tekstil, dirumahkan untuk sementara waktu. Hal itu imbas dari mewabahnya virus corona atau COVID-19 yang terjadi di Indonesia saat ini.

Kepala Bagian Umum PT Kahatex, Luddy Sutedja menjelaskan, kebijakan merumahkan ribuan karyawan mengacu pada surat edaran Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir yang menganjurkan agar melakukan penutupan sektor usaha untuk mencegah penyebaran wabah corona

Meski demikian, pihaknya tidak bisa menutup seluruh operasional pabrik karena bisa membuat rugi. Sebab, PT Kahatex masih berkewajiban membayar upah dari para pekerjanya.

Maka, perusahaan memilih untuk mengambil opsi kedua dari surat edaran tersebut. Di antaranya, mengurangi aktivitas dengan merumahkan karyawannya yang memiliki massa kontrak berakhir pada Maret 2020.

"Kalau kita langsung stop produksi kan Kahatex rugi juga. Kalau karyawan kita diliburkan otomatis selama libur upahnya harus dibayar," ucap Luddy saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (27/3) sore.

1. Karyawan yang dihentikan tidak dapat upah ketika libur ini

Imbas Pandemi Corona, 1.200 Buruh Pabrik Tekstil PT Kahatex DirumahkanIlustrasi rupiah (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Luddy menuturkan, karena karyawan yang dirumahkan saat ini adalah mereka yang terikat kontrak kerja sampai Maret 2020, maka tidak ada kewajiban dari perusahaan untuk membayar upah mereka. Perusahaan pun tidak memperpanjang kontrak terlebih dahulu untuk meminimalisir orang yang sangat banyak dalam satu perusahaan di tengah pandemi ini.

Menurutnya, jika wabah virus corona belum berakhir, tidak menutup kemungkinan angka karyawan yang dirumahkan bisa lebih dari 1.200 terdampak kebijakan ini

"Kita kan nyicil ya 1.200 karyawan yang ada itu dicicil setiap hari ada 300, ada 200 jadi dihitungnya seperti itu. Tapi nanti mungkin bisa lebih, kita belum tahu," ujar Luddy.

2. Produksi perusahaan sulit untuk dijual ke luar negeri

Imbas Pandemi Corona, 1.200 Buruh Pabrik Tekstil PT Kahatex DirumahkanIlustrasi industri tekstil (Pixabay)

Di sisi lain, wabah virus corona atau COVID-19 berdampak begitu besar pada perusahaan terutama dalam proses perdagangan. Saat ini PT. Kahatex tidak dapat mengirim barang kepada buyer (pembeli) karena diberlakukan sistem lockdown. Dengan demikian, memproduksi barang secara terus-menerus dinilai percuma.

"Jelas, dampak ekonomi Kahatex tidak bisa melakukan perdagangan kan otomatis. Kita kirim barang ga bisa ke buyer kita karena di-lock semua. Kita produksi banyak-banyak juga percuma, karyawan kita banyak di sini juga nanti justru stok makin banyak. Makanya kita secara bertahap mulai dari karyawan kontrak dulu kita rumahkan," papar Luddy.

3. Berharap permasalahan ini cepat usai

Imbas Pandemi Corona, 1.200 Buruh Pabrik Tekstil PT Kahatex DirumahkanIDN Times/Yogi Pasha

Dia pun berharap wabah virus corona ini cepat terselesaikan. Sehingga, kondisi dunia usaha dapat berjalan normal kembali.

"Semoga masalah ini cepat berlalu ya. COVID-19 cepat tertangani semuanya selesai, kita semuanya bisa bekerja dengan baik kembali," pungkasnya.

Baca Juga: Ngeyel Warga Tetap Mudik! Sumedang Mulai Khawatir Penyebaran COVID-19

Baca Juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, Pemprov Jabar Minta Warga Tidak Mudik

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya