Gas Metana Persulit Pemadaman Api di TPA Sarimukti

Sudah tiga minggu api di TPA Sarimukti belum juga padam

Bandung, IDN Times - Kebakaran di Tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB) belum juga berhasil dipadamkan petugas gabungan. Titik api masih terjadi di beberapa zona di TPA Sarimukti.

Kasie Kedaruratan dan Logistik BPBD Jabar Hadi Rahmat menuturkan, dari data yang ada memasuki hari ke-21 lokasi TPA masih diselimuti asap tipis di seluruh lokasi yang bersumber dari zona 2, 3, dan 4.

Meski demikian pelaksanaan pemadaman api oleh BNPB dengan menggunakan satu unit helikopter sementara dihentikan.

"Untuk Kodam III Siliwangi Yon Zipur 3 di jalur zona 2 dan 3 melakukan penimbunan dengan tanah/membuat akses jalan untuk memudahkan pemadaman unit damkar masuk lokasi terbakar. Untuk suplai tanah mendapat bantuan dari DLH Kota Bandung sebanyak lima dump truk," kata Hadi, Jumat (8/9/2023).

 

1. Api terus muncul meski sudah disemprot air

Gas Metana Persulit Pemadaman Api di TPA SarimuktiHelikopter Water Bombing Dikerahkan Lagi untuk Padamkan Api di TPA Sarimukti, Rabu (6/9/2023). (Bangkit Rizki/IDN Times)

Menurutnya, seluruh zona dari zona 2, 3, dan 4 di beberapa titik tapak terbakar kembali. Meski demikian keberhasilan dari awal hingga saat ini hari pertama ada penurunan api dan asap tebal masih sekitar 70 persen.

Petugas masih sulit memadamkan api karena tebalnya tumpukan sampah yang mudah terbakar antara 50 sampai 70 meter dan luasnya areal yang terbakar 16,5 hektare.

"Di perkirakan Adanya gas metana di bawah tumpukan sampah yang memicu api dari bawah timbulnya api," papar Hadi.

2. Angin yang kencang dan sumber air yang jauh sulitkan upaya pemadaman

Gas Metana Persulit Pemadaman Api di TPA SarimuktiKebakaran di TPA Sarimukti. Dokumen Diskar Kota Bandung

Karena kawasan ini banya tumpukan sampah sehingga mudah terbakar ketika ada titik api yang muncul. Api kemudian membesar dipicu kondisi kecepatan angin di sekitar lokasi TPA 14 km/h.

Sementara Untuk Damkar mengalami kesulitan pemadaman di karenakan luasnya areal,t idakter jangkaunya oleh tim karena selang kurang panjang.

"Sumber airnya juga jauh," kata dia.

3. Pemda cari alternatif lahan untuk buang sampah

Gas Metana Persulit Pemadaman Api di TPA SarimuktiKebakaran di TPA Sarimukti. Dokumen Diskar Kota Bandung

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat membidik sejumlah lokasi untuk dijadikan tempat pembuangan akhir sampah (TPA) menyusul adanya kebijakan pengurangan jumlah sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti.

Seperti diketahui pembuangan sampah ke TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat (KBB) saat ini belum normal karena api masih membakar gunungan sampah. Pembuangan hanya bisa dilakukan ke zona darurat dengan kapasitas terbatas yang kini nyaris penuh.

"Kami sedang mencari lahan untuk dipakai lokasi TPA guna menampung sampah sisa yang tak bisa dibuang ke Sarimukti," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bandung Barat, Ibrahim Aji, Rabu (6/9/2023).

Lahan yang dibidik untuk lokasi TPA khusus pembuangan sampah itu merupakan kebutuhan mendesak, menyusul adanya kebijakan empat wilayah di Bandung Raya wajib mengurangi 50 persen sampah ke TPA Sarimukti.

Rinciannya, Kota Bandung 628 ton, Kabupaten Bandung 128 ton, Kota Cimahi 81 ton, dan Bandung Barat 72 ton per hari. UPTD Pengelolaan Sampah TPA/TPST Regional, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat selaku pengelola TPA Sarimukti hanya akan menerima jenis sampah residu.

"Produksi sampah di Bandung Barat ada sekitar 150 ton per hari. Dengan adanya kebijakan pengurangan ini, kami sedang mencari lahan untuk dipakai lokasi TPA. Bandung Barat memang sudah harus punya TPA sendiri," tutur Aji.

Baca Juga: DLH Jabar Gandeng LPPM ITB untuk Kaji Lahan TPA Sarimukti

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya