Cuaca Kian Panas, Krisis Lingkungan Jadi Penyebabnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Cuaca di Indonesia kian panas di tengah musim kemarau yang sedang melanda. Di berbagai daerah seperti di Kota Bandung pun suhu terasa panas hingga mencapai 32 derajat celsius pada siang hari.
Staf Khusus Presiden, Diaz Hendropriyono mengatakan cuaca yang makin panas ini salah satunya bisa dikarenakan produksi berlebihan oleh manusia yang menyebabkan peningkatan emisi. Hal ini kemudian berkontribusi pada penumpukan gas rumah kaca di lapisan atmosfer.
"Semua itu mengakibatkan pemanasan global yang memicu perubahan iklim, juga mengakibatkan berkurangnya lahan dan keterbatasan air bersih," kata Diaz dalam diskusi “Dangerous Humans: Towards Zero eMissions” di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Senin (19/8/2024).
1. Masyarakat yang tamak perparah kondisi ini
Di sisi lain, produksi yang berlebihan juga meningkatkan jumlah sampah sehingga memperparah krisis lingkungan. Masyarakat yang makin ingin punya barang atau mencoba berbagai makanan bisa membuat mereka terlalu banyak dalam berbagai hal.
“Orang-orang yang berperilaku seperti ini adalah yang saya sebut sebagai Dangerous Humans, yaitu orang yang tamak, serakah dan juga apatis,” ujar Diaz Hendropriyono.
2. Pemerintah sudah melakukan banyak cara tekan kenaikan suhu
Dalam buku Dangerous Humans yang ditulisnya, Diaz merangkum pengalamannya terlibat di pengelolaan lingkungan, terutama membahas dampak emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. Dia pun menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan dalam produksi dan emisi untuk mencegah dampak lebih buruk bagi bumi.
"Selama ini pemerintah telah melakukan berbagai upaya seperti menekankan laju deforestasi dan kebakaran hutan, mendorong energi hijau, penanaman rehabilitasi mangrove, restorasi lahan gambut, pengadopsian kendaraan listrik, hingga penanganan sampah yang lebih efektif," ujarnya.
3. Persoalan ini harus jadi perhatian semua pihak
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Sarifah Nurjanah menuturkan, saat ini kita ketahui sudah banyak isu lingkungan, mulai dari perubahan iklim, termasuk di dalamnya adalah pemanasan global, polusi dan pencemaran serta percepatan kehilangan biodiversitas, peningkatan emisi rumah kaca.
"Semua ini menyebabkan kenaikan suhu di bumi. Tentu hal ini menjadi perhatian kita semua,” ujar Dekan FTIP tersebut.
Baca Juga: Apakah Cuaca Panas Dapat Menyebabkan Batu Ginjal?