Cafe More Wyata Guna, Sajian Kopi dari Penyandang Disabilitas Netra

Jangan marjinalkan para penyandang disabilitas

Bandung, IDN Times - Kedai kopi saat ini menjadi pilihan anak muda Bandung untuk bersantai, berbincang, dan mengerjakan berbagai macam hal. Tempat ngopi pun kemudian menjamu di setiap sudut Kota Kembang. Berbagai macam hal unik mulai dari cara penyajian, varian kopi, hingga menu menjadi konsep yang ditawarkan kepada pengunjung untuk datang ke kedai tersebut.

Satu dari sekian kedai kopi menarik yang tampaknya wajib dikunjungi dan dirasakan kopinya adalah Cafe More Wyata Guna yang berada di Jalan Padjajaran. Berbeda dari kedai lainnya, di sini barista dan pramusaji merupakan penyandang disabilitas sensorik netra. Mereka mayoritas merupakan penghuni balai Wyata Guna.

Ketika IDN Times mengunjungi kedai ini, dari luar tidak ada bedanya dengan kedai lainnya. Suasana warung kopi terlihat kental dari desain ruangan yang memperlihatkan biji kopi hasil roasting hingga wewangian yang keluar dari setiap tumbukan kopi di mesin.

1. Ramah menyapa setiap pengunjung yang datang

Cafe More Wyata Guna, Sajian Kopi dari Penyandang Disabilitas NetraIDN Times/Debbie Sutrisno

Seorang baritsa perempuan menyapa dari balik mesin kasir. Dengan ramah dia bertanya ingin memesan apa untuk dinikmati di kedai ini. Setelah memesan salah satu menu, perempuan yang akrab disapa Siti Fatimah Iskandar (30 tahun), menyebut harga segelas kopi yang saya pesan.

Sambil menunggu kopi yang sudah dibayar, kita bisa mencari tempat yang paling enak. Di ruangan ini disediakan meja dengan dua kursi yang saling berhadapan, meja cukup panjang, hingga sofa. Kita bisa memilih di mana mau bersantai menikmati kopi yang sudah dipesan.

Di salah satu tembok di dalam kedai bertuliskan "Secangkir kopi yang anda minum menciptakan pekerjaan untuk para penyandang disabilitas". Tulisan ini seakan menyampaikan rasa terima kasih kepada setiap pengunjung yang datang dan memesan minuman di sini.

Sebab, alih mengunjungi kedai dan memesan kopi, datang ke sini juga sebagai cara mendukung para disabilitas tunanetra dalam upaya kemandirian.

2. Dipersilakan mengambil kopi sendiri

Cafe More Wyata Guna, Sajian Kopi dari Penyandang Disabilitas NetraIDN Times/Debbie Sutrisno

Satu hal lain yang unik di Cafe More Wyata Guna, yakni ketika pesanan kopi kita selesai dibuat, pengunjung dipersilakan mengambil minumannya sendiri di meja yang sudah disediakan dekat dengan pramusaji dan barista.

"Kakak, terima kasih atas bantuannya untuk memesan dan mengambil orderannya langsung di tempatnya. Karena barista kami adalah penyandang disabilitas tunanetra," tulis pernyataan kedai kopi yang di meja kasir.

3. Didirikan sejak Desember 2019

Cafe More Wyata Guna, Sajian Kopi dari Penyandang Disabilitas NetraIDN Times/Debbie Sutrisno

Cafe More Wyata Guna merupakan kedai kopi yang dikelola oleh Badan Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) Wyata Guna, lembaga yang dinaungi Kementerian Sosial. Kafe yang didirikan 13 Desember 2019 ini bertujuan untuk memenuhi hak-hak disabilitas yang dilakukan BRSPDSN Wyata Guna terkait kemandirian dalam dunia pekerjaan.

Kepala BRSPDSN Sudarsono mengatakan, pihaknya mencoba menciptakan berbagai peluang baru untuk mereka para penyandang disabilitas netra. Harapannya, mereka bisa bekerja secara mandiri melalui usaha-usaha yang sangat berpeluang untuk dikembangkan.

BRSPDN Wyata Guna tidak sendirian dalam membuka kafe ini. Pada Juni 2019 lalu, bekerja sama dengan Siloam Center for The Blind Korea, mereka memberikan pelatihan barista bagi disabilitas netra.

Usai pembukaan pelatihan barista itu, Sudarsono mengatakan, tindak lanjut dari proyek bersama ini adalah bagaimana meningkatkan kapabilitas penyandang disabilitas netra dalam mendapatkan keterampilan hidup.

"Kami kan awalnya menyasar mereka yang sudah menyelesaikan pendidikan dasarnya. Jadi kita ingin meningkatkan vokasi atau keterampilan. Hasil dari pelatihan itu kemudian diterapkan di kafe ini," ujarnya.

4. Pelatihan untuk para barista dilakukan sejak jauh hari

Cafe More Wyata Guna, Sajian Kopi dari Penyandang Disabilitas NetraIDN Times/Debbie Sutrisno

Sudarsono menuturkan, pelatihan barista pertama dilakukan pada Juni 2019 dengan jumlah peserta enam orang. Lalu pada Juli, pelatihan diikuti tujuh orang. Masing-masing peserta yang mengikuti pelatihan akan belajar selama sekitar enam bulan tanpa biaya sepeserpun langsung dari instruktur resmi.

"Semua peserta diajarkan dari nol, seperti penggunaan mesin, teknik menyeduh dan lain-lain. Termasuk juga materi manajerial ada di dalamnya," kata Sudarsono.

Saat ini di Cofe More sudah ada enam orang barista yang merangkap sebagai kasir dan pelayan. Mereka dibagi shift kerja pagi-siang dan siang malam. Cafe More buka pukul 08.00 dan tutup pukul 21.00.

5. Jangan memarjinalkan para disabilitas

Cafe More Wyata Guna, Sajian Kopi dari Penyandang Disabilitas NetraIDN Times/Debbie Sutrisno

Salah satu pelanggan, Fathia Uqim (25) mengatakan, dia cukup terkesan dengan kafe tersebut. Selain interiornya yang kekinian dan kopinya yang terbilang enak, Fathia menilai konsep pemberdayaan yang diusung juga menjadi nilai plus.

"Ini adalah sesuatu yang harus diapresiasi, sekarang bukan eranya difabel termarjinalkan. Kafe ini bisa membuat masyarakat percaya bahwa para penyandang disabilitas juga sama dengan kita: bisa berdaya," ungkapnya.

Baca Juga: Cerita Santri Pondok Pesantren Penyandang Disabilitas di Banyuwangi

Baca Juga: Wyata Guna Bantah Lakukan Pengusiran Penyandang Disabilitas Netra

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya