Wyata Guna Bantah Lakukan Pengusiran Penyandang Disabilitas Netra

Terminasi untuk penyandang disabilitas sudah sesuai aturan

Bandung, IDN Times - Kepala Balai Wyata Guna, Sudarsono, membantah pihaknya telah melakukan pengusiran terhadap penghuni balai yang merupakan disabilitas netra. Menurutnya, mereka yang dikeluarkan dari Balai Wyata Guna sudah mengikuti aturan yang berlaku dari Kementerian Sosial.

Dia mengatakan, penghentian layanan yang dilakukan pihak Wyata Guna mengacu pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial. Aturan ini pun memuat tentang rehabilitasi dan proses terminasi atau sebuah pengakhiran layanan.

"Kalau orang kuliah mah wisudanya berarti sudah lulus. Kalau kami itu istilahnya terminasi, pengakhiran," ujar Sudarsono ditemui di Wyata Guna, Rabu (15/1).

1. Terdapat konsekuensi perubahan panti menjadi balai

Wyata Guna Bantah Lakukan Pengusiran Penyandang Disabilitas NetraIDN Times/Debbie Sutrisno

Kementerian Sosial memang akan membangun balai rehabilitasi sosial penyandang disabilitas netra (BRSPDSN) bertaraf internasional di panti sosial Wyata Guna. Sebelumnya, status Wyata Guna adalah panti.

Dengan perubahan tersebut maka akan ada konsekuensi yakni perubahan mekanisme layanan dan prosedur yang harus dijalankan pihak balai. Salah satu perubahan di mana panti bisa menampung para penyandang disabilitas netra dua sampai tiga tahun, tapi sekarang lebih singkat jangka waktunya.

"Dan untuk di lapangan tugas pokok kami adalah kegiatan rehabilitasi sosial di mana di dalamnya ada pelatihan vokasi," kata dia.

Sejauh ini Wyata Guna sudah melakukan rehabilitasi baik untuk anak-anak yang ada di sekolah dasar (SD) sampai SMA, serta mereka yang berkuliah.

2. Wyata Guna memang harus mengeluarkan sebagian penyandang disabilitas

Wyata Guna Bantah Lakukan Pengusiran Penyandang Disabilitas NetraIDN Times/Debbie Sutrisno

Menurut Sudarsono, pada 2019 total ada 175 penyandang disabilitas netra yang berada di balai Wyata Guna. Anggaran dari pemerintah pusat pun telah dialokasikan untuk fasilitas dan vokasi sekitar 130 orang. Sisanya sekitar 45 orang akan mendapat fasilitas dengan penggunaan anggaran tahun 2020.

Dengan anggaran yang ada dan perubahan dari panti menjadi balai maka Wyata Guna tidak bisa memberikan fasilitas serupa seperti tahun sebelumnya. Dengan demikian mereka yang sudah dianggap lulus dari Wyata Guna harus menanggalkan fasilitas yang selama ini dipakai.

"Tapi mereka minta semua untuk dilayani padahal anggarannya kan hanya untuk 45 orang saja," ujar Sudarsono.

3. Sosialisasi untuk terminasi sudah dilakukan jauh-jauh hari

Wyata Guna Bantah Lakukan Pengusiran Penyandang Disabilitas NetraIDN Times/Debbie Sutrisno

Pihak Wyata Guna selama ini bukan tanpa pemberitahuan terkait perubahan panti menjadi balai dan dampak yang akan diterima para penerima manfaat termasuk mengeluarkan mereka yang memang sudah layak diganti penyandang disabilitas baru. Sosialisasi bahkan dilakukan terhadap keluarga para penyandang.

Sayang sebagian keluarga tersebut masih tidak bisa menerima perubahan Wyata Guna dari panti menjadi balai. Sebab mereka tahu bahwa pelayanan yang diberikan hanya berdurasi enam bulan saja.

"Kami turun dan melakukan sosialisasi sampai ke rumah, home visit istilahnya. Dan di ujung semester (2019) kami menyampaikan memakai surat resmi bahwa kami harus menterminasi," papar Sudarsono.

4. Penyandang disabilitas netra lainnya berhak atas fasilitas di Wyata Guna

Wyata Guna Bantah Lakukan Pengusiran Penyandang Disabilitas NetraIDN Times/Debbie Sutrisno

Saat ini, lanjut Sudarsono, banyak penyandang disabilitas netra yang sudah legowo untuk pulang dan tidak menetap di Wyata Guna. Namun, masih ada juga puluhan penyandang yang enggan pulang atau bersikeras menetap dan meminta fasilitas dari Wyata Guna

Wyata Guna pun berkewajiban untuk merekrut penyandang disabilitas netra baru untuk dilatih sehingga ke depan mereka memiliki keahlian. "Kalau untuk pendidikan kami tidak pernah menghalangi. Tapi sayangnya ada yang sudah tidak kuliah dan hanya menumpang tidur di sini (Wyata Guna), kata Sudarsono.

Dia pun memastikan saat ini tengah mengejar siswa baru untuk ikut dalam pendidikan vokasi maupun sekolah formal lainnya.

Baca Juga: Diusir dari Panti, Puluhan Penyandang Disabilitas Wyata Guna Tidur di Trotoar

Baca Juga: Pemprov Jabar Siapkan Tempat Bagi Disabilitas yang Terusir dari Panti

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya