BMKG Prakirakan Cuaca Cerah saat Shalat Idul Adha di Wilayah Jabar 

Tetap waspada dengan perubahan cuaca ekstrem ya

Bandung, IDN Times - Staf Data dan Informasi Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung, Yuni Yulianti mengatakan, BMKG memprakirakan cuaca di wilayah Jawa Barat pada 17 Juni 2024 atau bertepatan dengan saat Shalat Idul Adha 1445 Hijriah diprakirakan cerah berawan.

Adapun cuaca di berbagai masjid besar di wilayah Jabar saat Shalat Idul Adha diprakirakan cerah berawan pada suhu udara 20,4 hingga 28 derajat Celcius dan kecepatan angin 10 kilometer per jam.

Yuni menjelaskan pantauan prospek cuaca pada siang hari masih tetap cerah berawan. Sedangkan potensi hujan ringan akan terjadi pada sore hingga malam hari di sebagian wilayah di Jawa Barat.

“Di Bandung bagian barat dan selatan ada potensi hujan ringan dalam skala lokal pada sore hari,” kata dia, Minggu (16/6/2024).

1. Tetap waspada potensi cuaca buruk

BMKG Prakirakan Cuaca Cerah saat Shalat Idul Adha di Wilayah Jabar Pexel.com/GB_PHOTO

Selain itu, dia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca buruk pada masa peralihan dari musim hujan ke kemarau (Pancaroba) karena dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin, serta dampak kerusakan lainnya.

“Saat ini sudah memasuki musim pancaroba. Namun hujan skala lokal dengan intensitas ringan hingga lebat masih berpotensi di beberapa wilayah dengan skala lokal terutama di siang hari menjelang sore hari,” katanya.

2. Sering ada perubahan cuaca ekstrem

BMKG Prakirakan Cuaca Cerah saat Shalat Idul Adha di Wilayah Jabar http://Pixabay.com/Pheladiii

Oleh karena itu ia meminta masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan potensi cuaca ekstrem saat perubahan cuaca yang dapat terjadi saat musim pancaroba pada bulan Juni 2024.

“Bagi yang sedang beraktifitas di luar ruangan apabila terjadi cuaca buruk seperti hujan lebat maupun panas yang terik diharapkan untuk berlindung di tempat yang aman,” kata Yuni.

3. Perayaan Idul Adha tahun ini digelar serentak di Indonesia

BMKG Prakirakan Cuaca Cerah saat Shalat Idul Adha di Wilayah Jabar ilustrasi karkas hewan (pixabay.com/mufidpwt)

Berbagai pakar dan lembaga mengungkap prakiraan kondisi hilal atau fase bulan baru yang jadi penentu awal bulan Zulhijah, bulannya lebaran Iduladha.

Hari Raya Iduladha sendiri jatuh pada 10 Zulhijah tiap tahun hijriah-nya. Memang, Pemerintah, melalui Kementerian Agama, menggelar Sidang Isbat Awal Zulhijah 1445 Hijriah pada 7 Juni sebagai acuan jatuhnya hari lebaran haji tersebut.

Meski begitu, penentuan awal bulan hijriah, termasuk Iduladha, bisa dilihat berdasarkan analisis prakiraan kondisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi.

Kementerian Agama dan Nahdlatul Ulama sendiri memakai kriteria Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) dalam menentukan kondisi hilal.

Patokan utamanya adalah hilal punya ketinggian 3 derajat dan elongasi atau jarak sudut Bulan-Matahari 6,4 derajat. Di bawah angka-angka itu, belum dianggap masuk bulan hijriah baru.

Dari perhitungan ini, Muhammadiyah, BRIN, dan BMKG memastikan Idul Adha di Indonesia jatuh pada 17 Juni 2024. Dengan demikian kemungkinan besar seluruh umat Muslim di Indonesia merayakan secara bersamaan

Baca Juga: 5 Makanan yang Cocok Dikonsumsi saat Bosan Makan Daging Kurban

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya