Alumni ITB Diajak Urunan Rp90 Ribu per Bulan Bantu Mahasiswa Bayar UKT

Jangan lagi ada mahasiswa ITB bayar kuliah pakai pinjol

Bandung, IDN Times - Persoalan pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) menggunakan pinjaman online (pinjol) menjadi perhatian dari Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Institut Teknologi Bandung (ITB), Budi Gunadi Sadikin. Dia menilai kampus ITB seharusnya bisa mengumpulkan dana abadi yang bisa diperbantukan untuk mahasiswa yang kesulitan membayar UKT.

Hal ini disampaikan Budi saat melakukan konferensi pers pencarian rektor baru ITB periode 2025-2030. Menurutnya, pihak manajemen kampus harus bisa mencari cara agar mahasiswa yang sudah berada di ITB tidak kesulitan ketika harus membayar UKT.

"Pendidikan mesti pinjam agak sedih gimana. Kita bisa buat putra putri terbaik bangsa di ITB jangan pikirkan uang kuliah," kata Budi, Rabu (4/9/2024).

1. Kumpulkan uang dari para alumni

Alumni ITB Diajak Urunan Rp90 Ribu per Bulan Bantu Mahasiswa Bayar UKTpinterst

Menteri Kesehatan ini menyebut, banyak cara bisa dilakukan untuk mencari dana abadi yang nantinya bisa dipakai membiayai mahasiswa saat kesulitan membayar UKT. Salah satunya dengan melibatkan seluruh alumni ITB.

Dari data MWA alumni kampus ITB ini mencapai lebih dari 150 ribu orang. Jika satu alumi bisa menyumbangkan penghasilannya Rp90 ribu per bulan maka bisa mencapai Rp1 juta dalam setahun. Jumlah ini jika dikalikan 150 ribu orang bisa mencapai 150 miliar.

"Harapannya kita bisa kumpulkan uang dan jadi perguruan tinggi yang punya dana sampai Rp1 triliun. Kecilkan kalau di kampus luar negeri ini sudah lebih tinggi," kata dia.

Dengan dana ini, maka mahasiswa diharap bisa terbantu melalui beasiswa dari ITB sehingga nantinya mereka tidak harus mencari pinjaman termasuk cara daring.

"Jangan sampai pinjol lagi lah," ujarnya.

2. Mahasiswa sempat demo karena diimbau pinjam uang dari pinjol

Alumni ITB Diajak Urunan Rp90 Ribu per Bulan Bantu Mahasiswa Bayar UKTilustrasi pinjaman online ilegal (IDN Times/Aditya Pratama)

Ratusan mahasiswa ITB menggelar aksi di Gedung Rektorat ITB, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, terkait dengan pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) memakai skema pinjaman online (pinjol) yang menjadi polemik. Dari pantauan IDN Times, para mahasiswa tersebut datang dengan menggunakan almamater khas berwarna hijau.

Mereka datang dengan membawa sejumlah spanduk dan poster berisi tuntutan seperti 'Danacita Hapus Cita-cita', 'Pendidikan Harus Membebaskan Bukan Menjajah Finansial', hingga 'Institut tapi Pinjol'. Terlihat juga beberapa perwakilan dari mahasiswa sempat berbincang dengan pihak rektorat di luar gedung.

Datang sejak pukul 13.00 WIB, mahasiswa duduk di depan rektorat. Mereka secara bergantian menyampaikan orasi. Wakil Menko Sospol KM ITB, Mikail Dhafin, mengatakan bahwa aksi yang digelar oleh mahasiswa merupakan bukti ITB sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja.

"Mahasiswa disuruh pinjol, setuju gak?" tanya Mikail.

"Enggak," kata mahasiswa lainnya

Mikail menambahkan mahasiswa datang untuk menemui pihak rektorat. Dia menyayangkan pendidikan yang mestinya dapat membebaskan akal sehat malah menjajah finansial mahasiswa dengan menganjurkan mahasiswa menggunakan pinjol untuk membayar UKT.

"Ini adalah kampus di mana setiap pertanyaan harus ada jawabnya, maka rektorat harus menjawab pertanyaan kita," ucap dia

Dari rilis yang diterima, terdapat empat poin tuntutan yang disampaikan oleh mahasiswa dalam aksi itu. Berikut ini tuntutannya:

1. Memaksimalkan sumber (beasiswa) dan skema (keringanan dan cicilan UKT) penyelenggaraan dana lainnya yang tidak memberatkan mahasiswa;

2. Menyelenggarakan kebijakan yang transparan dan berkeadilan;

3. Menghapus opsi penyelenggaraan dana berupa pinjaman online berbunga;

4. Menjamin seluruh mahasiswa ITB untuk dapat mengisi FRS dan mendownload KSM.

3. Skema UKT lewat pinjol memberatkan bagi mahasiswa

Alumni ITB Diajak Urunan Rp90 Ribu per Bulan Bantu Mahasiswa Bayar UKTJabarekspress.com

Saat itu, Ketua Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM) ITB, Muhammad Yogi Syahputra, menilai kebijakan ITB yang memberi solusi pembayaran UKT lewat skema pinjaman online (pinjol) memberatkan mahasiswa. Maka dari itu, KM ITB menolak kebijakan tersebut karena memberatkan.

Yogi tak mengetahui secara pasti jumlah mahasiswa ITB yang sudah mengajukan pinjol tersebut. Namun begitu, dia mengaku sudah mengumumkan kepada seluruh mahasiswa ITB agar tak mengajukan pinjaman.

"Kami udah mengimbau jangan ada yang ngambil pinjaman. Kami akan mengajukan tuntutan untuk menghapus opsi pinjaman yang memberatkan," ucap dia, Jumat (26/1/2024).

Mestinya, jikapun hendak menerapkan pembayaran UKT lewat pinjol, ITB tak membebani mahasiswanya dengan bunga. Bagaimanapun, menurut Yogi, ITB merupakan lembaga pendidikan, bukan lembaga keuangan.

"ITB adalah lembaga pendidikan, bukan lembaga keuangan," ucap dia.

Baca Juga: ITB Buka Pendaftaran Kandidat Rektor Baru Periode 2025-2030 

Baca Juga: 7 Indikator Kondisi Finansial Mulai Tak Terkendali, Tergiur Pinjol?

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya