526 Kasus Baru COVID-19 Terjadi di Jabar Dalam Satu Hari

Kasus ini naik tiga kali lipat dari hari sebelumnya

Bandung, IDN Times - Penambahan kasus positit COVID-19 di Indonesia terus menembus rekor baru. Jumat(28/8/2020), angka tertinggi penambahan pasien positif COVID-19 mencapai 3.003 kasus dalam satu hari. 

Tidak hanya nasional, angka penambahan kasus juga terjadi di tingkat provinsi Jawa Barat. Hanya dalam sehari ada 526 kasus baru di provinsi ini. Angka itu melonjak tinggi dari satu hari sebelumnya, Kamis (27/8/2020) yang hanya ada 154 penambahan. Artinya selang sehari penambahan kasusnya naik tiga kali lipat.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan, kenaikan angka kasus ini memang akan terjadi seiring masifnya setiap daerah termasuk Jawa Barat dalam melalukan pengetesan baik rapid maupun swab.

"Kita akan melakukan tes ke banyak tempat termasuk pabrik," ujar Emil, Jumat (28/8/2020).

1. Penambahan kasus karena masyarakat tak patuhi SOP protokol kesehatan

526 Kasus Baru COVID-19 Terjadi di Jabar Dalam Satu HariANTARA FOTO/Fikri Yusuf

Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum menuturkan, adanya penambahan kasus dengan dominasi di pabrik atau perkantoran kemungkinan karena standar operasional (SOP) di tempat kerja tidak sesuai dengan protokol kesehatan.

Padahal standar protokol kesehatan ini wajib dilakukan masyarakat ketika mereka berada di manapun agar tidak mudah terpapar virus corona.

"Jadi memang kemungkinan ada prosedur yang tidak dipatuhi masyarakat termasuk ketika mereka ada di pabrik," ujar Uu.

2. Selama AKB pengetesan digencarkan di berbagai tempat

526 Kasus Baru COVID-19 Terjadi di Jabar Dalam Satu HariANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi

Uu menegaskan, adanya kenaikan angka kasus baik di Jabar maupun di pusat wajar. Selama masa transisi dari PSBB ke AKB pengetesan memang diperbanyak. Dengan banyaknya tes maka kemungkinan adanya kasus yang terpantau atau terdata sudah pasti lebih banyak juga.

"Jadi saat AKB pemerintah terus melaksanakan (pengetesan) bukan hanya di pabrik, tapi juga di pasar, dan berbagai empat. Karena ini merupakan salah satu strategi di Jabar," ungkap Uu.

Berdasarkan data di aplikasi Pikobar, Pemprov Jabar per Jumat (29/8/2020), jumlah pengetesan menggunakan skema rapid test telah mencapai 291.914. Sedangkan pengetesan dengan skema swab test (PCR) angkanya sudah mencapai 216.87.

3. Pengawasan penerapan protokol kesehatan di perkantoran harus diperketat

526 Kasus Baru COVID-19 Terjadi di Jabar Dalam Satu HariBuruh pabrik di Cikupa Tangerang. ANTARA FOTO/Fauzan

Sementara itu, pakar epidemiolog Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unpad Bony Wiem Lestari mengatakan, dalam beberapa hari kemarin memang ada penambahan kasus dalam jumlah besar di tempat kerja seperti pabrik. Kemudian ada juga penambahan kasus di tempat pendidikan seperti pesantren.

Bertambahnya kasus dalam jumlah tinggi menjadi hal yang harus diwaspadai seksama termasuk dinas tenaga kerja dan dinas perdagangan dan perindustrian untuk memperketat pengawasan di tempat kerja dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Pengawasan ini penting jangan hanya ketika perkantoran itu atau tempat pendidikan akan buka saja. Karena bisa saja penularan ini terjadi ketika tempat ini sudah buka beberapa hari, minggu, atau beberapa bulan," ujar Bony saat diwawancarai dalam program Apa Kabar Indonesia di TV One.

4. Penularan virus dari tempat tinggal ke kantor atau sebaliknya

526 Kasus Baru COVID-19 Terjadi di Jabar Dalam Satu HariANTARA FOTO/M Ibnu Chazar

Bony pun meminta pemerintah daerah lebih serius dalam menegakkan protokol kesehatan di kawasan umum termasuk di perkantoran. Jangan sampai penyebaran kasus ini terjadi di perkantoran yang kemudian terbawa ke rumah dan menjadikan adanya klaster keluarga.

Yang dikhawatirkan ketika virus ini masuk ke rumah, ada anak kecil atau mereka yang rentan terpapar virus ini yang kemudian memberikan dampak buruk pada mereka.

"Kita harus memutus penularan ini jangan sampai menyebarkan ke pihak ketiga," paparnya.

Baca Juga: Pemberitaan Tak Ramah Gender Jadi Kekhawatiran saat COVID-19

Baca Juga: Sempat Direhabilitasi, Jamal Preman Pensiun Kembali Pakai Sabu-sabu

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya