13.843 Rumah di Kabupaten Bandung Terendam Banjir

Puluhan sekolah pun ikut terdampak bencana ini

Bandung, IDN Times - Hujan dengan intensitas tinggi dan waktu lama dalam beberapa hari terakhir yang mengguyur wilayah Kota Bandung dan sekitarnya membuat ribuan rumah warga terendam banjir di Kabupaten Bandung.

Berdasarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) setidaknya terdapat tiga kecamatan di Kabupaten Bandung yang mengalami banjir dengan ketinggian air bervariasi mulai dari 50 sentimeter (cm) sampai 1,7 meter (m).

Tiga kecamatan yang terdampak cukup parah akibat banjir tahunan ini adalah Kecamatan Dayeuhkolot, Bojongsoang, dan Baleendah. Akibat banjir tersebut, setidaknya terdapat 13.843 rumah yang terendam banjir.

1. Rumah paling banyak terendam ada di Kecamatan Baleendah

13.843 Rumah di Kabupaten Bandung Terendam BanjirIDN Times/Debbie Sutrisno

BPBD mencatat, kecamatan yang paling parah terendam banjir adalah Kecamatan Baleendah. Setidaknya di kecamatan ini ada 10.800 rumah yang terendam dengan ketinggian air berkisar dari 20-170 cm. Selain rumah ada juga 67 tempat ibadah dan 45 sekolah yang ikut terdampak.

Banjir di kawasan ini menyebabkan 21 ribu kepala keluarga dengan total 71.153 jiwa terdampak. Meski demikian tidak semua korban ini mengungsi karena ada sebagian dari mereka yang tetap bertahan di rumahnya.

Sedangkan di Kecamatan Dayeuhkolot, ada 2.593 rumah yang terendam banjir dengan ketinggian air berkisar antara 10-150 cm. Akibatnya ada 12.663 jiwa yang terdampak.

Di Kecamatan Bojongsoang jumlah rumah terdampak lebih sedikit hanya 450 rumah dengan ketinggian air bekisar 10-90 cm. Namun, jumlah orang yang terdampak di sini banyak mencapai 20.850 jiwa.

2. BMKG imbau masyarakat waspada dengan kondisi cuaca saat ini

13.843 Rumah di Kabupaten Bandung Terendam BanjirBanjir di kawasan Gedebage, Kota Bandung. (iDN Times/Bagus F)

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap lingkungan khususnya bencana banjir dan tanah longsor. Sebab, berdasarkan prakiraan cuaca, Februari 2020 akan menjadi puncak musim hujan dengan intensitas tinggi.

Curah hujan itu akan terjadi di wilayah Bandung Raya dan sekitarnya selama Februari ini. Sejumlah daerah akan mulai diguyur hujan sejak siang hingga sore atau malam hari.

Kepala BMKG Bandung, Tony Agus Wijaya mengatakan, saat ini potensi hujan dengan intensitas tinggi masih terjadi untuk wilayah Bandung Raya. Februari adalah puncak musim hujan.

"Untuk wilayah Bandung Raya, pada Januari hingga Februari adalah puncak musim hujan," ujar Tony saat dihubungi IDN Times, Senin(17/2).

3. Hujan berpotensi terjadi sampai Maret

13.843 Rumah di Kabupaten Bandung Terendam Banjir(IDN Times/Rochmanudin)

Tony menjelaskan, potensi berakhir musim hujan bisa di akhir Februari. Namun, tidak bisa langsung masuk musim kemarau. Ia mengatakan, hujan tetap akan ada hanya saja dengan intensitas sedang dan ringan.

"Pada Maret hingga April, hujan mulai berkurang. Setelah itu langsung berganti ke musim kemarau di bulan-bulan Mei," ungkapnya.

Saat ini, Senin (17/2). Wilayah Bandung Raya dari pagi hari masuk dalam kondisi cerah dan berawan, sedangkan untuk sore hari, Kota Bandung dan sekitarnya berpotensi hujan sedang hingga lebat.

"Secara umum cerah berawan hingga berawan, sore hari hujan lebat berpotensi di Kota Bandung dan beberapa wilayah lain di Jabar," kata Tony.

Baca Juga: Hujan hingga Maret, BMKG Imbau Masyarakat Waspada Banjir dan Longsor 

Baca Juga: Sering Banjir di Kota Bandung, DPU: Banyak Ruang Terbuka Tanpa Pohon

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya