117 Siswa-Guru Positif COVID-19, PTM Bandung Masih Dianggap Baik

Mungkinkan PTM di Bandung dihentikan seluruhnya? 

Bandung, IDN Times - Kasus siswa dan guru positif COVID-19 yang ikut dalam pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kota Bandung terus bertambah. Hingga, Selasa (26/10/2021), setidaknya terdapat 117 orang yang dipastikan terpapar virus corona.

Meski demikian, PTM di Kota Bandung masih dianggap berjalan baik. Hal ini disampaikan Tim Monitoring Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Provinsi Jawa Barat. Tim ini menilai, semua tahapan dari mulai persiapan sampai evaluasi dilaksanakan sesuai SKB 4 Menteri.

Perwakilan Tim Monitoring Jatti Indriati menuturkan, di Kota Bandung diterapkan format evaluasi harian yang belum dilakukan daerah lain. Ini menjadi nilai lebih bagi proses PTM di Bandung.

"Itu sangat bagus, nanti kita juga ingin angkat itu menjadi benchmark untuk Kabupaten/Kota lainnya, untuk membuat evaluasi harian yang seperti itu," kata Jatti melalui siaran pers dikutip IDN Times, Rabu (27/10/2021).

1. Tak usah khawatir dengan temuan kasus yang ada

117 Siswa-Guru Positif COVID-19, PTM Bandung Masih Dianggap BaikIlustrasi tes PCR (time.com)

Jatti mengatakan, tim monitoring ini mengunjungi Kota Bandung untuk mengevaluasi pelaksanaan PTMT dan vaksinasi tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan pelajar. Menurutnya, PTM di Bandung tidak usah dikhawatirkan, karena capaian vaksin sudah nomor satu (di Jawa Barat).

"Kemudian PTMT dilaksanakan sangat baik, rapi, sehingga menjadi rujukan dalam pelaksanaan vaksin dan PTMT," kata Jatti.

Jatti menyampaikan, kunjungannya dalam rangka melihat fenomena PTMT di Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Pasalnya banyak pertanyaan dan evaluasi yang harus dilakukan terkait pelaksanaan PTMT tersebut.

Selain itu, Tim Monitoring juga mengingatkan peran UKS yang dalam masa pandemi COVID-19 sebagai bagian dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19.

"Kalau kemarin memang peran UKS itu banyak di PHBS. Sekarang selain PHBS secara reguler, juga menjadi bagian Tim Satgas yang ada di satuan pendidikan sebagai tim kesehatan keamanan. Jadi yang membuat SOP tentang tata cara PTMT," jelas Jatti.

2. PTMT akan tetap digelar di Bandung

117 Siswa-Guru Positif COVID-19, PTM Bandung Masih Dianggap BaikSekda Kota Bandung Ema Sumarna meninjau pelaksanaan simulasi PTM terbatas, Senin (7//6/2021). IDN Times/Debbie Sutrisno

Sementara itu Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Bandung, Asep Saeful Gufron menyampaikan jika ia banyak memperoleh masukan positif untuk penguatan PTMT. "Kota Bandung mengedepankan prinsip kehati-hatian. Termasuk bagaimana kita memetakan vaksinasi bagi tenaga pengajar dan kepada anak anak didiknya. Itu terus kita lakukan," katanya.

Menurutnya, sampai saat ini, vaksinasi di Kota Bandung telah mencapai 92 persen untuk dosis satu. Dengan semakin besarnya vaksinasi maka akan terbentuk herd immunity,  sehingga kegiatan PTMT tidak terhalangi.

Terkait peran UKS, Asep menyebut, sangat dominan. Karena UKS ikut andil dalam menyiapkan pelaksanaan PTMT. Sebelum layak menggelar PTMT, semua menjadi tanggung jawab sekolah.

"Tidak hanya Satgas COVID-19 tingkat Kota Bandung dan tingkat Kecamatan, di sini peran UKS bisa mengedukasi penyelenggaraan PTMT di masing-masing sekolah," katanya.

3. Adaptasi kepada anak untuk belajar PTM atau PJJ tetap dilakukan

117 Siswa-Guru Positif COVID-19, PTM Bandung Masih Dianggap BaikIlustrasi PJJ siswa SD (Dok. KPAI)

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Siti Muntamah mengatakan, timnya terus mengedukasi terkait PHBS di sekolah. "Alhamdulillah sampai hari ini, walaupun tidak semua melaksanakan PTM, kita tetap mengedukasi PHBS. Baik itu di PKK, Puspaga, YKI dengan pesertanya sampai ribuan, kerjasama dengan Pandawa (Parenting Digital Kanggo Warga)," katanya.

PHBS ini secara konsep diterima oleh anak-anak, sehingga mereka tidak gagap lagi. Artinya adaptasi kebiasaan baru bisa cepat terinternalisasi pada anak-anak dan siap untuk PTMT.

Sedangkan terkait peran UKS, Siti terus menggencarkan edukasi. Mulai dari konsumsi, HIV/AIDS dengan KPA, hingga deteksi dini kanker payudara untuk siswi SMP.

"Untuk memastikan program Rembulan (Remaja Bandung Unggul Tanpa Anemia), juga tetap dilakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan dengan pemberian pil penambah darah," kata dia.

Pihaknya juga sempat menggelar webinar terkait kesehatan mental anak remaja bersama Forum Komunikasi Anak dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A).

Baca Juga: Muncul Kasus COVID-19, 14 Sekolah di Bandung Hentikan PTM

Baca Juga: 84 Orang Positif COVID-19 Saat Belajar Tatap Muka di Bandung

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya