10.000 Alat Rapid Test Disiapkan Pemprov Jabar Cek Penyebaran Corona

Pengecekan secara massal bakal dilakukan di banyak daerah

Bandung, IDN Times - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta agar pengadaan alat rapid test (tes cepat) untuk melakukan pengecekan diperbanyak. Nantinya akan ada pengecekan secara massal sehingga penyebaran virus corona baru (COVID-19) bisa diminimalisir.

Di Provinsi Jawa Barat, pemerintah daerah juga ikut serta untuk melakukan pengadaan alat rapid test tersebut. Sekretaris Provinsi Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja menuturkan, pihaknya memastikan bakal menyiapkan alat ini dalam waktu dekat.

"Kami perkirakan ini sekitar 10 ribu," ujar Setiawan dalam konferensi pers, Kamis (19/3).

1. Anggaran pembelian alat ini sudah ada

10.000 Alat Rapid Test Disiapkan Pemprov Jabar Cek Penyebaran Coronarspi-suliantisaroso.com

Setiawan mengatakan, anggaran untuk pembelian alat dan bantuan berbagai hal yang kaitannya dengan meminimalisir penyebaran virus corona baru sudah disiapkan sekitar Rp48 miliar. Harapannya alat ini bisa segera dibeli dan ada sehingga tes bisa segera dijalankan.

"Nanti alat pelindung juga kita beli. Serta ada bantuan untuk rumah sakit termasuk dengan ruang isolasi," ujarnya.

2. Syarat dan ketentuan untuk tes harus terpenuhi

10.000 Alat Rapid Test Disiapkan Pemprov Jabar Cek Penyebaran CoronaIlustrasi. (Dok. IDN Times)

Menurut Setiawan, untuk melakukan pengecekan ini memang tidak akan seluruhnya. Sebab anggaran pun terbatas sehingga alat untuk rapid test tidak murah sehingga jumlahnya bakal terbatas.

Berdasarkan hasil konsolidasi di tingkat provinsi, pihak pertama yang akan diperbolehkan dan diharap mengikuti tes ini adalah mereka yang masuk dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP).

"Kalau PDP kan memang sudah jelas. Jadi ini ODP dan hasil tracing yang dilakukan," paparnya.

3. Jokowi: Perbanyak rapid test

10.000 Alat Rapid Test Disiapkan Pemprov Jabar Cek Penyebaran CoronaDok.Humas Jabar

Pemerintah akan menerapkan rapid test untuk penanganan virus corona atau COVID-19. Metode rapid test sendiri akan menggunakan spesimen tes darah, bukan lagi spesimen kerongkongan.

Oleh karena itu, Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta agar alat untuk rapid test diperbanyak. Hal itu disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas secara online bersama Tim Gugus Tugas COVID-19

Jokowi menuturkan, rapid test digunakan agar pemerintah bisa mendeteksi lebih awal orang yang terinfeksi virus corona atau COVID-19. Selain minta alat diperbanyak, Jokowi juga menginginkan agar tempat untuk melakukan tes turut diperbanyak.

"Saya minta alat diperbanyak dan diperbanyak tempat-tempat untuk melakukan tes dan melibatkan rumah sakit, baik pemerintah, BUMN, Pemda, RS TNI Polri, dan swasta, dan lembaga riset yang dapatkan rekomendasi Kemenkes," kata Jokowi.

4. Presiden perintahkan agar protokol kesehatan harus jelas

10.000 Alat Rapid Test Disiapkan Pemprov Jabar Cek Penyebaran CoronaPresiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (26/2/2020) (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Tak hanya itu saja, Jokowi juga memerintahkan agar alur protokol kesehatan lebih diperjelas, dan mudah dipahami. Nantinya, kata Jokowi, masyarakat harus tahu apa yang dilakukan jika diminta untuk isolasi diri.

"Ini penting, terkait hasil rapid test, apakah dengan karantina mandiri atau memerlukan layanan RS. Protokol kesehatan yang jelas," ujar Jokowi.

Baca Juga: Banten KLB Virus Corona, 3.322 ASN Pemprov Boleh Kerja dari Rumah

Baca Juga: Pemerintah Harus Mempercepat Penyediaan Alat Rapid Test COVID-19

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya