Modal Peluit, Rusli Nekat Nyaleg di Cimahi dan Bandung

Tukang parkir di Cimahi nekat nyaleg

Cimahi, IDN Times - Rusli Suryana masih menjalani kesehariannya sebagai juru parkir di Kota Cimahi, Jawa Barat. Padahal, nama pria berusia 43 tahun itu tercatat sebagai bakal calon anggota legislatif (bacaleg) DPRD Provinsi Jawa Barat.

Aktivitas itu biasa dilakukan pria asal asal Gang Sasmita, RT 01/24, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi di Jalan Jenderal Amir Machmud. Ia biasa mengatur parkir di kawasan itu malam hari.

"Iya saya memang biasa markir di sini, biasanya itu setelah Magrib ada Isya selalu di sini," tutur Rusli kepada IDN Times, Kamis (22/2023) malam.

 

1. Modal nekat maju ke DPRD Provinsi Jawa Barat

Modal Peluit, Rusli Nekat Nyaleg di Cimahi dan Bandung(Bangkit Rizki/IDN Times)

Pria kelahiran Cimahi, 30 Juli 1981 itu maju lewat Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) untuk daerap pilihan (dapil) Jawa Barat 1 yang meliputi Kota Cimahi dan Kota Bandung. Namanya lolos dan sudah ditetapkan dalam daftar calon sementara (DCS) DPRD Provinsi Jawa Barat.

Rusli maju di Pileg 2024 bermodalkan nekat dan menjajal peruntungannya di dunia politik. Ia baru pertama kali mencoba untuk maju di Pileg meskipun sudah mengenal dunia politik sejak lama. Meskipun awalnya dia yang hanya lulusan sekolah kejuruan itu tidak ada niatan untuk maju di Pileg 2024 karena tidak punya modal seperti caleg-caleg lainnya

"Saya modal nekat saja, punya kemauan. Karena kalau modal materi saya tidak punya," ucap Rusli.

2. Mengenal politik sejak tahun 2004

Modal Peluit, Rusli Nekat Nyaleg di Cimahi dan Bandung(Bangkit Rizki/IDN Times)

Rusli mengenal politik sejak tahun 2004, namun saat itu tidak terpikiran untuk menggelutinya secara langsung seperti bergabung dengan partai politik. Barulah awal tahun 2023 bapak dua anak itu memutuskan untuk bergabung dengan PKN, partai politik pendatang baru di Pemilu 2024.

Sosok eks Ketua Umum PKN I Gede Pasek Suardika dan Ketua Umum PKN saat ini yakni Anas Urbaningrum jadi alasan kuatnya untuk bergabung dengan partai politik. Ia pun mendapat intruksi dari partainya untuk maju dengan tujuan memperjuangkan masyarakat kalangan bawah.

"Untuk bacaleg tidak ada mahar sama sekali di PKN. Apalagi partai baru, jadi yang mau silahkan. Saya niatnya lillahi ta'ala," ujar Rusli.

3. Modal tipis, kampanye dilakukan seadanya

Modal Peluit, Rusli Nekat Nyaleg di Cimahi dan Bandung(Bangkit Rizki/IDN Times)

Rusli mengaku modalnya saat ini untuk berkampanye sangatlah tipis dan terbatas untuk membiayai kampanye. Sebab penghasilannya dari juru parkir dan pekerjaan serabutan lainnya tentunya tidak akan cukup untuk modal politiknya. Penghasilannya hanya berkisar Rp 50 ribu setiap kali jadi juru parkir yang digelutinya sejak dua tahun lalu.

Jika diakumulasikan dengan penghasilannya sebagai sales freelance yang biasa dijalaninya dari pagi hingga sore hari menurutnya hanya cukup untuk biaya hidup keluarganya.

"Kan sekarang kalau caleg harus mengeluarkan biaya. Saya terus terang kepada pengurus partai, saya tidak punya biaya. Kalau harus bikin ini itu saya tidak sanggup karena kalaupun ada uang lebih mending untuk keluarga dulu," ujar Rusli.

Dengan biaya minim itu, Rusli pun hanya melakukan persiapan seadanya. Dia tidak akan membuat spanduk atau alat peraga lainnya di berbagai penjuru Cimahi dan Kota Bandung. Rusli hanya akan mempromisikan diri dengan memanfaatkan relasi teman-temannya melalui WhatApps.

Dengan modal terbatas itu, Rusli setidaknya barus menarik 40-50 ribu pemilih di Kota Cimahi dan Kota Bandung. Ia pun mulai mempromosikan diri, seperti memberikan kartu nama terhadap konsumen parkirnya setiap malam.

"Kalau sosialisasi bikin spanduk ada biaya, kalau saya terus terang tidak ada. Kalau dua tiga mungkin masih ada tapi kaya yang lain tiap titik saya rasa berat," tutur dia.

4. Rusli tak mengumbar janji

Modal Peluit, Rusli Nekat Nyaleg di Cimahi dan Bandung(Bangkit Rizki/IDN Times)

Berbeda dari para bacaleg lainnya, Rusli mengaku tidak mengumbar janji-janji karena menurutnya masyarakat kini sudah tidak percaya dengan janji manis politikus. Namun dia punya mimpi jika memang ditakdirkan terpilih dan lolos menjadi wakil rakyat.

Namun sebelum pemilihan, ada satu tahapan yang barus dilewati Rusli. Dia harus lolos dan masuk daftar calom tetap (DCT). Rusli mengatakan akan berusaha bekerja sebaik mungkin, khususnya memperjuangkan masyarakat kalangan bawah seperti diriny.

"Diterima masyatakat syukur tidak juga tidak masalah. Tapi kalau ditakdirkan saya akan bekerja sebaik mungkin. Saya punya keinginan bangun kaya rumah singga buat lansia, gelandangan dan sebagainya," kata dia.

Baca Juga: Pendaftaran Komisioner KPU di 9 Kab/Kota di Jawa Barat Dibuka! 

Baca Juga: KPU Bikin Sistem Zonasi Pengadaan Paket Logistik Pemilu 2024

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya