Kekeringan Kian Meluas, Warga Gelar Salat Istisqa di Alun-alun Cimahi

Bencana kekeringan semakin meluas

Cimahi, IDN Times - Kemarau berkepanjangan berdampak terhadap bencana kekeringan yang semakin meluas di Kota Cimahi, Jawa Barat. Warga kesulitan untuk mendapatkan pasokan air bersih.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi, ada sekitar 10.000 warga atau 2.000 kepala keluarga (KK) kini kesulitan untuk mendapatkan air bersih imbas kemarau panjang. Warga yang terdampak krisis air bersih itu tersebar di 15 kelurahan se-Kota Cimahi.

Tak ingin kekeringan semakin meluas, ratusan umat Islam di Kota Cimahi pun melaksanakan Salat Istisqa di Alun-alun Cimahi, pada Selasa (3/10/2023) pukul 12.00 WIB. Salat sunnah khusus umat Islam itu dilakukan setelah pelaksanaan salat dzuhur.

"Jadi hari ini kita sama-sama melaksanakan Salat Sunah Istisqa untuk memohon hujan. Memang kondisinya karena terjadi kekeringan di Cimahi, sudah lebih dari dua bulan ini," kata Penjabat (Pj) Pj Wali Kota Cimahi, Dikdik S Nugrahawan.

1. Semua wilayah di Kota Cimahi alami kekeringan

Kekeringan Kian Meluas, Warga Gelar Salat Istisqa di Alun-alun Cimahi(Bangkit Rizki/IDN Times)

Salat Istisqa merupakan salat sunnah khusus dalam agama Islam yang dilakukan untuk memohon kepada Alloh SWT agar diturunkan hujan di suatu daerah yang mengalami kekeringan atau kekurangan air.

Dikdik mengatakan seluruh kelurahan di wilayah Kota Cimahi mengalami kekeringan dampak dari kemarau panjang. Untuk itu, ia meminta warga di wilayah lain juga menggelar Salat Istisqa.

"Hampir seluruh wilayah Cimahi ini mengalami krisis air bersih. Jadi ini yang mendasari kita melaksanakan Salat Istisqa hari ini. Tentu kita minta masyarakat di wilayah lain di Kota Cimahi melaksanakan kegiatan serupa," ujar Dikdik.

2. Pemkot Cimahi salurkan bantuan air bersih

Kekeringan Kian Meluas, Warga Gelar Salat Istisqa di Alun-alun Cimahi(Bangkit Rizki/IDN Times)

Kondisi tersebut membuat warga harus mencari air bersih ke berbagai sumber untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bahkan ada yang sampai membeli ke tetangganya yang masih punya sumber air.

"Upayanya kita dari Pemkot Cimahi sudah cukup banyak menyalurkan bantuan air bersih dalam tangki ke titik kekeringan dan krisis air bersih," ucap Dikdik.

Dikdik juga meminta masyarakat tidak melakukan pembakasan sampah atau di lahan kosong lainnya. Sebab, aktivitas tersebut bisa memicu terjadinya kebakaran. Hal itu sudah terbukti dari peristiwa kebakaran belakangan ini.

"Memang beberapa waktu ini sering terjadi kebakaran lahan. Makanya kita imbau di musim kemarau, jangan membakar sampah dulu karena bisa saja merembet. Kan beberapa kejadian kebakaran lahan awalnya seperti itu," tutur Dikdik.

3. BPBD Kota Cimahi siapkan toren raksasa

Kekeringan Kian Meluas, Warga Gelar Salat Istisqa di Alun-alun Cimahi(Bangkit Rizki/IDN Times)

Sementara itu, BPBD Kota Cimahi berencana memasang toren raksasa di setiap kelurahan untuk cadangan kebutuhan air bersih warga dimusim kemarau panjang. Pemasangan toren itu nantinya akan dilakukan berdasarkan masukan dari pihak kelurahan. Nantinya dari usulan yang masuk itu akan dilakukan assesment terlebih dahulu berdasarkan kebutuhan sebelum ditetapkan titiknya.

"Jadi sudah dipetakan nanti berdasarkan usulan dari kelurahan, kita assesment dulu
Setiap kelurahan ada yang satu, dan maksimal dua. Sifatnya nanti ada MCK komunal, pakai sumber air dari toren itu," kata Kepala Pelaksana BPBD KBB, Fitriandy Kurniawan.

Dia mengatakan, toren yang akan dipasang nantinya memiliki kapasitas untuk menamping air bersih hingga 1.000 liter dan 5.000 liter air. Pemasangan titiknya nanti akan disesuaikan dengan kondisi di wilayah.

Baca Juga: Provinsi Jawa Barat, Daerah Basah yang Dipusingkan dengan Kekeringan 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya