Jumlah Korban Keracunan SD Bandung Barat Capai 99 Orang

Korban dapat perawatan di sejumlah fasilitas kesehatan

Bandung Barat, IDN Times - Jumlah siswa SDN SDN Gandasari, Kampung Bojongmareme, Desa Sindangkerta, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat yang diduga mengalami keracunan bertambah drastis. Kini tercatat sudah ada 99 orang korban atas peristiwa tersebut.

Pelaksana (Plt) Kepala Dinas Kesehatan KBB
Eriska Hendrayana mengatakan hingga Selasa (25/6/2024) pukul 16.00 WIB, dari 99 orang korban keracunan ini tecatat 14 orang masih dirawat, 68 orang pulang rawat jalan, dan enam orang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cililin. 

"Rincian pasien yang dirawat 14 orang itu ada di Puskesmas Sindangkerta tujuh orang, tiga di Puskesmas Sikembar, tiga di Klinik dr Taufik, dan satu di Klinik Permata Hati. Meraka akan diobservasi selama enam jam, kalau sudah membaik diperbolehkan pulang," ungkap Eriska saat dikonfirmasi. 

1. Pasien anak dirujuk ke RSUD Cililin

Jumlah Korban Keracunan SD Bandung Barat Capai 99 Orangbakteri Streptococcus (commons.wikimedia.org/Graham Beards)

Menurutnya, untuk enam orang korban keracunan yang dirujuk ke RSUD Cililin meraka rata-rata adalah anak-anak di bawah lima tahun. Sehingga perlu perawatan intensif serta alat bantu medis lebih lengkap seperti infus atau oksigen. 

"Gejala keracunan ini berupa diare dan mual. Enam pasien yang di RSUD itu anak-anak semua mereka susah masuk makan jadi kita larikan ke sana supaya bisa diinfus," kata dia

2. Korban mengalami berbagai gejala

Jumlah Korban Keracunan SD Bandung Barat Capai 99 OrangKorban Dugaan Keracunan Dibawa ke RSUD Lembang. (Dok/Istimewa)

Menurutnya, rata-rata gejala keracunan yang dialami warga masih kategori ringan karena tatkala mengalami keluhan medis langsung dilarikan ke pusat kesehatan sehingga bisa cepat ditangani.

Eriska memastikan tidak ada pasien yang sampai mengalami gejala dehidrasi parah, sehingga proses pemulihan bisa cepat. 

"Meski begitu pasien masih terus berdatangan ke Puskesmas. Jadi untuk antisipasi kami minta para nakes di Puskesmas Sindangkerta hari ini bersiaga 24 jam untuk menangani korban keracunan. Walau bukan puskesmas rawat inap kami siagakan khawatir ada pasien lagi datang," tuturnya.

3. Keracunan diduga berawal dari acara samen

Jumlah Korban Keracunan SD Bandung Barat Capai 99 Orangilustrasi bakteri (pixabay.com/Nadya)

Kepala SDN Gandasari, Nia Sumiati mengatakan, dugaan keracunan ini bermula saat pihak SDN Gandasari menggelar acara kenaikan kelas pada Senin (24/6/2024). Saat acara tersebut, para siswa dan orangtua diberi konsumsi makanan nasi dan goreng ayam tepung.

"Awalnya kami gelar acara Samenan pada hari Senin. Para siswa dan orangtua diberi nasi ayam tepung," kata Kepala SDN Gandasari, Nia Sumiati saat dikonfirmasi.

Pada hari itu, kata Nia, belum ada orangtua atau siswa yang mengeluhkan keracunan. Keluhan sakit perut, mual dan diare mulai dirasakan pada Selasa 25 Juni 2024 sekitar pukul 01.00-03.00 WIB dini hari.

"Kan kemarin makan di sekolah jam 12.00 WIB siang, kemudian diarenya terasa pukul 03.00 WIB. Sekarang jumlah yang diare dan muntah masih kami data. Kalau pengakuan ibu yang di sini (sekolah) katanya dari ayam goreng tepung, tapi kami masih menunggu hasil cek laboratorium," ujarnya.

Baca Juga: Sejumlah Siswa di KBB Diduga Keracunan Usai Makan Ayam Tepung

Baca Juga: Pilgub dan Pilbup di KBB, Jumlah TPS Menyusut Hingga 40 Persen

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya