Meninggal karena Corona, Dokter Bandung Terinfeksi di Acara Keagamaan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cimahi, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi berupaya menelusuri riwayat perjalanan seorang dokter yang tercatat sebagai warga Kota Cimahi, yang meninggal pada Kamis (26/3) kemarin dan telah dinyatakan positif virus corona (COVID-19).
Sang dokter berjenis kelamin perempuan itu berusia 57 tahun dan meninggal saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
1. Dua pasien positif warga Cimahi yang meninggal, bagian dari klaster Lembang
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi, drg. Pratiwi mengatakan dokter tersebut termasuk dalam daftar pasien klaster Lembang, sebutan bagi salah satu acara yang dinyatakan menjadi titik penyebaran masif virus corona di Bandung. Selain dokter itu, satu pasien positif yang meninggal di Rumah Sakit Dustira Cimahi juga memiliki riwayat perjalanan yang sama.
Keduanya diduga terpapar saat mengikuti kegiatan keagamaan di Hotel Lembang Asri pada 3 sampai 5 Maret 2020.
"Almarhumah positif COVID-19, dari rentetan seminar keagamaan di Lembang. Masih jemaat Gereja Bethel Indonesia (GBI), sama dengan pasien positif yang meninggal di RS Dustira," ujar Pratiwi saat dihubungi, Jumat (27/3).
2. Keluarga dan tetangga pasien masuk kategori ODP
Pratiwi menyebutkan, untuk melakukan pencegahan persebaran COVID-19, pihak Dinkes Cimahi sudah melakukan sterilisasi di lingkungan tempat tinggal pasien. Selain itu, keluarga dan warga sekitar rumah almarhumah juga dikategorikan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP).
"Kami dari Dinkes Cimahi menindaklanjuti dengan melakukan sterilisasi dan memantau anggota keluarganya yang lain. Sambil melakukan tracking riwayatnya juga," jelasnya.
3. Sebelumnya, dua pasien positif di KBB terpapar dari klaster Lembang
Selain dua pasien warga Cimahi, ada pula dua warga Kabupaten Bandung Barat yang dinyatakan positif karena klaster penyebaran virus di kegiatan keagamaan itu.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) Hernawan Widjajanto menyampaikan, Dinkes KBB terus mengidentifikasi rantai penyebaran COVID-19 di klaster Lembang itu.
"Saat ini masih melakukan identifikasi jemaat yang ikut kegiatan itu. Sudah dikonfirmasi ada dua pasien positif asal KBB. Suami istri, tapi suaminya sebagai pendeta meninggal minggu lalu. Saat ini istrinya masih diisolasi di RSHS," kata Hernawan.
4. Jemaat klaster Lembang semua ODP, wajib rapid test
Hernawan mengatakan, seluruh peserta yang hadir di kegiatan keagamaan di Lembang itu sudah dikategorikan sebagai ODP. Setelah selesai diidentifikasi, Hernawan mewajibkan agar ODP klaster Lembang untuk melakukan rapid test.
"Semuanya ODP. Kita bantu proses untuk rapid test-nya. Gereja terkait juga sudah mengimbau kepada jemaat yang hadir untuk melakukan tes," ucap Hernawan.