Begini Awal Mula Penularan COVID-19 di Pusdikpom Cimahi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cimahi, IDN Times - Gugus Tugas Percepatan Penangnan COVID-19 Kota Cimahi masih melakukan kajian epidemiologi untuk menelusuri asal-usul penyebaran COVID-19 di lingkungan Pusat Pendidikan Polisi Militer (Pusdikpom) Angkatan Darat.
Sekertaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Chanifah Listyarini mengatakan, dari hasil penelusuran sementara, penyebaran COVID-19 di lingkungan Pusdikpom berawal dari adanya satu personel yang menjalani perawatan kesehatan di Rumah Sakit Dustira Kota Cimahi. Pasien tersebut kemudian dites usap atau swab test sebanyak dua kali dengan hasil swab test kedua menunjukkan positif COVID-19.
“Jadi kami belum tahu siapa yang memulainya. Tapi yang jelas ini bermula dari pasien yang dirawat di Dustira. Jadi ada siswa yang dirawat di Dustira kemudian dilakukan swab pertamanya negatif, swab kedua positif,” ungkap Rini, Sabtu (11/7).
1. Ditemukan 99 personel Pusdikpom positif
Setelah ditemukan satu pasien positif, Rini menjelaskan pihak Pusdikpom langsung melakukan swab test secara massal di tahap pertama. Tes usap massal itu menyasar sekitar 200 orang dari Pusdikpom.
Dari swab test masal itulah menunjukkan sebanyak 99 personel yang terdiri dari siswa dan personel organik Pusdikpom positif terpapar COVID-19. “Ketemulah yang angka kemarin (99),” ujarnya.
2. Saat ini masih menunggu hasil swab test 63 orang kontak erat
Setelah ditemukan 99 personel Pusdikpom positif COVID-19, pihaknya lalu melakukan tracing tahap dua. Hasil penelusuran tersebut ada sekitar 63 orang sempat melakukan kontak erat dengan para pasien positif.
Pusdikpom selanjutnya melakukan swab test tahap dua kepada 63 orang yang diduga sempat melakukan kontak fisik dengan pasien positif sebelumnya. Saat ini, Rini masih menunggu laporan hasil swab test 63 orang tersebut. “Kami lakukan tracing dulu sama kontak yang paling dekat, nanti kita lihat hasil swabnya. Sekarang kita masih nunggu," tuturnya.
3. Pusdik lain disarankan lakukan swab test sebelum terima siswa baru
Dengan munculnya kasus ini, Rini meminta agar protokol kesehatan harus benar-benar diterapkan, terlebih di Kota Cimahi banyak terdapat Pusat Pendidikan (Pusdik) militer. Rini menyarankan, sebelum menerima peserta didik, Pusdik terlebih dahulu melakukan swab test kepada siswa baru. Hal itu menurutnya untuk mencegah adanya klaster baru di dalam lingkungan lembaga pendidikan yang sifatnya melibatkan massa banyak.
Berikutnya, lanjut dia, dalam kondisi pandemi Covid-19 sebaiknya ada pembatasan jam bagi siswa untuk keluar lingkungan pendidikan. Sebab biasanya siswa mendapatkan jatah libur sehingga bisa keluar, itu dikhawatirkan berpotensi membawa virus ketika kembali ke pusdik.
"Kami semua berharap lingkungan pusdik di Cimahi bisa clear, makanya protokol kesehatan harus tetap dilakukan," kata Rini.
4. Pusdikpom sudah disemprot disinfektan
Sebelumnya, GTPP COVID-19 Kota Cimahi juga sudah melakukan sterilisasi di lingkungan Pusdikpom dengan menerjunkan dua unit pancar dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Cimahi. Seluruh area di lingkungan Pudikpom sudah dilakukan penyemprotan cairan disinfektan setelah ditemukan 99 personel TNI AD positif COVID-19.
"Satu unit kendaraan pancar kapasitas 5000 liter dan satu unit kendaraan supply kapasitas 8000 liter diterjunkan. Personel yang turun di penyemprotan ini ada sembilan orang. Enam yang menyemprot ke bagian dalam mengenakan APD lengkap," ujar Komandan Regu I Damkar Kota Cimahi, Indra Hadi.