Stok Menipis, Kota Bandung Kekurangan 250.000 Dosis Vaksin COVID-19

Vaksinasi di Kota Bandung belum mencapai 100%

Bandung, IDN Times - Persediaan stok vaksin COVID-19 di Indonesia mulai berdampak ke daerah. Dinas Kesehatan Kota Bandung menyebutkan, persediaan vaksin COVID-19 hanya tersedia 250.000 dosis dari target total 504.070.

Kepala Dinkes Kota Bandung, Ahyani Raksanagara mengatakan, target penerima vaksin saat ini belum semua tersalurkan 100%. Artinya, vaksinasi masih terkendala dengan kurangnya dosis vaksin di Kota Bandung.

"Dari 504.070 penerima vaksin di bagi menjadi dua kategori penerima. lansia dan petugas publik. Lansia itu ada 265.811, sedangkan petugas publik mencapai 207.223," ujar Ahyani saat dihubungi IDN Times, Rabu (7/4/2021).

1. Pemkot Bandung kekurangan 250.000 dosis vaksin

Stok Menipis, Kota Bandung Kekurangan 250.000 Dosis Vaksin COVID-19IDN Times/Azzis Zulkhairil

Selama penyaluran vaksin dari tahap satu hingga tahap dua di Kota Bandung, dialokasikan sesuai kategori penerima. Menurut dia, kekurangan dosis merupakan fakta yang terjadi di lapangan hingga saat ini.

"Kami melaksanakan sesuai vaksin yang diberikan. Kalau dari data sasaran yang masuk, jumlahnya kurang, kekurangannya 250.000 lebih," ungkapnya.

2. Pengurangan vaksin dari pemerintah pusat berdampak ke Kota Bandung

Stok Menipis, Kota Bandung Kekurangan 250.000 Dosis Vaksin COVID-19IDN Times/Azzis Zulkhairil

Berkurangnya pasokan vaksin dari pemerintah pusat mulai dirasakan pemerintah daerah. Sebab, dalam pelaksanaan di daerah masih ada target vaksinasi yang perlu digenjot seperti guru, ASN Kota Bandung, dosen, hingga beberapa golongan lainnya.

"Target kami itu 504.070. Di luar itu vaksinasi di Kota Bandung juga ada dari Pemorov Jabar, BUMN," katanya. 

3. Pemerintah menyebutkan bahwa stok dosis vaksin menipis

Stok Menipis, Kota Bandung Kekurangan 250.000 Dosis Vaksin COVID-19Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Dok. Humas KPK)

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, saat ini pasokan vaksin COVID-19 turun dari jumlah vaksin yang semula tersedia pada Maret dan April masing-masing 15 juta dosis atau total 30 juta dosis, kini hanya bisa tersedia 20 juta dosis. Terbatasnya vaksin karena sejumlah negara produsen vaksin mengembargo, lantaran laju penularan kasus COVID-19 di negara tersebut tinggi.

Menanggapi kondisi tersebut, Wakil Ketua Komisi IX Charles Honoris mengungkapkan, proses vaksinasi COVID-19 di Indonesia yang sudah berjalan selama ini baru menjangkau kurang dari 5 persen dari total sasaran vaksinasi nasional sebanyak 181 juta orang.

"Perjalanan Indonesia menuju herd immunity (kekebalan kelompok) mencapai 70 persen populasi masih panjang, sehingga kita harus terus bekerja sama dan bergotong-royong, agar kita bisa sama-sama selamat dalam perjalanan panjang ini," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa, 6 April 2021.

4. Negara produsen vaksin melakukan embargo karena kasus COVID-19 di negaranya tinggi

Stok Menipis, Kota Bandung Kekurangan 250.000 Dosis Vaksin COVID-19Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Dok. Humas KPK)

Charles mengatakan terkendalanya pasokan vaksin COVID-19 ke ratusan negara, termasuk Indonesia, sehingga laju vaksinasi di dalam negeri tak terhindarkan (unavoidable).

"Hal ini mengingat Indonesia selama ini mengandalkan suplai vaksin dari negara-negara produsen, yang kini menerapkan embargo akibat terjadinya gelombang ketiga (third wave) di negaranya masing-masing," katanya.

Baca Juga: Warga Diimbau Jaga Protkes karena Pasokan Vaksin COVID-19 Berkurang

Baca Juga: Pasokan Vaksin COVID-19 Berkurang, Vaksinasi di Jabar hingga Juni

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya