Ridwan Kamil: Tes PCR Warga di Jabar Mendekati Standar WHO

Diharapkan dalam 5 minggu target standar WHO terpenuhi

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus memperbanyak pelaksanaan tes PCR kepada masyarakat di tengah pandemik COVID-19. Hingga, Kamis(4/9/2020), sebanyak 223 ribu warga Jawa Barat telah menjalani PCR untuk mendeteksi penyebaran virus corona di masyarakat.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan, dengan masifnya pelaksanaan tes PCR yang dilakukan ini diharapkan target satu persen dari jumlah penduduk Jawa Barat bisa tercapai dalam lima minggu ke depan.

"Kita pecah rekor kita di 54 ribu jadi dengan 50 an ribu perminggu. Kita tinggal butuh lima minggu lagi agar standar WHO yang satu persen dari jumlah penduduk itu tercapai," ujar Emil di Mapolda Jabar, Kamis (3/8/2020).

1. Pendidikan di zona hijau dan susah signal akan dibuka

Ridwan Kamil: Tes PCR Warga di Jabar Mendekati Standar WHOIlustrasi Tes Usap/PCR Test (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Emil mengatakan, dengan angka tersebut, saat ini pemerintah Provinsi Jawa Barat juga tengah melakukan evaluasi di 27 kabupaten/kota dari beberapa penanganan yang sudah dilakukan selama akhir-akhir ini.

"Soal pembukaan proses belajar mengajar, kita hanya izinkan untuk zona hijau dan signal kurang baik, kalau dilaksanakan daring ada signal tidak kuat memang tidak terindikasi ada COVID," ungkapnya.

2. Teknis masih dalam evaluasi Gugus Tugas Pemprov Jabar

Ridwan Kamil: Tes PCR Warga di Jabar Mendekati Standar WHOIlustrasi tes usap atau PCR Test. IDN Times/Irfan Fathurohman

Ia menuturkan, saat ini kebijakan tersebut masih dalam tahap evaluasi, namun penerapan nantinya untuk kewenangan di kewilayahan seperti tingkat TK, SD dan SMP, semua menyesuaikan dari Kabupaten/kota masing-masing.

"Sedang kita evaluasi, apakah ada di buka ada, tapi kita perketat lagi lah itu," katanya.

3. Sebelumnya ratusan kecamatan diizinkan untuk buka

Ridwan Kamil: Tes PCR Warga di Jabar Mendekati Standar WHOIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Sebelumnya, Emil juga mengatakan, bahwa sebanyak 257 kecamatan di Provinsi Jawa Barat diizinkan membuka proses belajar mengajar tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan virus corona (COVID-19). Pembukaan dilakukan secara bertahap mulai dari SMA/SMK menyusul SMP, SD dan TK.

Ratusan kecamatan tersebut diizinkan beroperasi lantaran ada dalam zona hijau. Selain itu, ada beberapa kecamatan sejak awal pandemik nihil kasus COVID-19, pembukaan dilakukan bukan di tingkat kabupaten/kota, melainkan tingkat kecamatan.

"Tidak lagi berbasis kabupaten/kota. Itu daerah tidak ada kasus. Hijau murni. Dalam perjalanan. Syarat menjadi hijau tidak ada kasus atau pernah ada kasus tapi sudah kososng selama tiga bulan," ujar Emil.

4. Pembukaan sekolah dilakukan secara bertahap

Ridwan Kamil: Tes PCR Warga di Jabar Mendekati Standar WHOIlustrasi Pendidikan (IDN Times/Arief Rahmat)

Ia menambahkan, pembukaan tidak akan langsung serentak pada seluruh tingkat pendidikan. Emil meminta, pembukaan harus dilakukan secara bertahap, mulai dari SMA/SMK kemudian, SMP, SD dan terakhir tingkat TK.

"Didahulukan usia SMA dan SMK. Nanti setelah tujuh hari atau 14 hari, tidak masalah, nanti SMP. Kalau SMP terkendali baru masuk ke SD dan TK," ungkapnya.

Baca Juga: 3 Tempat Pendidikan Militer di Jabar Jadi Klaster Penyebaran COVID-19

Baca Juga: Ridwan Kamil: Kapasitas Tes PCR Pemprov Jabar Mentok 15 sampai 20 ribu

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya