Ridwan Kamil Bingung Ribuan Al-Quran Masjid Raya Al Jabbar Hilang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil alias Emil menyatakan bahwa ada sekitar seribu lebih Al-Quran di Masjid Raya Al Jabbar yang raib. Data ini terhitung sejak awal Masjid Raya Al Jabbar diresmikan pada akhir Desember 2022.
Emil memastikan, sebanyak seribu lebih Al-Quran yang raib ini memang benar adanya. Dia juga tidak mengetahui mengapa hal ini bisa terjadi. Namun, ia memastikan Al-Quran yang telah disediakan pengurus masjid terlaporkan hilang.
"Itu fakta memang kehilangan, angkanya saya koreksi tidak sebanyak itu (data awal tujuh ribu) tapi memang di atas seribu," ujar Emil melalui keterangan resmi, Selasa (20/6/2023).
1. Jemaah yang bawa Al Quran bisa karena sangat cinta
Emil sendiri enggan menuduh apakah jemaah yang datang ke Masjid Raya Al Jabbar turut mengambil Al Quran sebagai buah tangan, atau ada beberapa kendala lain kitab suci ini hilang. Namun, kata dia, selama Al Quran ini dimanfaatkan dengan baik, hal tersebut tidak menjadi soal.
"Ya mungkin mereka sangat mencintai Al Quran, ingin baca, Al Quran-nya bagus. Tapi itu kan propertinya Al Jabbar, kalau mau beli bisa online, itu buat dibaca di tempat," ungkapnya.
2. Al Quran sudah bertuliskan properti milik Al Jabbar
Emil meminta jemaah yang kini mengambil Al Quran Masjid Raya Al Jabbar bisa memanfaatkan dengan baik dan tidak dibuat untuk hal yang diluar kendali. Dia menegaskan, Al-Quran Masjid Raya Al Jabbar merupakan properti bukan buah tangan.
"Jadi intinya selama itu dipakai masih rada reugreug, tapi jangan ada hal-hal di luar itu. Tapi tetap itu inventaris. Ini sudah diantisipasi dengan sablon bahwa ini tidak dibawa pulang, properti milik Al jabbar. Setelahnya ya tergantung keimanan," katanya.
3. Persoalan ini akan diperbaiki dan dievaluasi
Kondisi Masjid Raya Al Jabbar saat ini bagu Emil terus mengalami peningkatan. Apalagi, Pemprov Jabar sempat melakukan evaluasi dan menutup sementara kunjungan masyarakat dalam beberapa waktu kemarin, karena keinginan untuk memperbaiki kekurangan yang menonjol.
Untuk kasus hilangnya ribuan Al-Quran Masjid Raya Al Jabbar juga akan turut diperbaiki, menurutnya, hal ini bisa saja terjadi karena jemaah yang datang belum paham aturan.
"Butuh waktu. Semua butuh waktu, ini juga sama. Ini persis seperti dulu. Ini gak negatif ya, karena gak dikasih tahu aja kali, disangkanya karena bergelatakan (sehingga boleh dimiliki)," kata dia.
Baca Juga: Abdul Somad Terkesima dengan Galeri Rasulullah di Masji Raya Al Jabbar
Baca Juga: UAS Ceramah di Masjid Raya Al Jabbar Besok, 20 Ribu Diprediksi Datang