Pemkot Bandung Klaim Belum Ada Lonjakan Kasus COVID-19 Usai Lebaran

Tingkat hunian rumah sakit masih di bawah 50 persen

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung mengklaim belum terlihat adanya lonjakan kasus COVID-19 usai libur Lebaran 2021. Dinas Kesehatan mengaku belum mendapatkan laporan dari rumah sakit terkait adanya membludaknya pasien COVID-19.

"Tingkat hunian rumah sakit masih di bawah 50 persen, Ujar Kadinkes Kota Bandung, Ahyani Raksanagara, saat dihubungi, Rabu (19/5/2021).

1. Angka positivity rate di Kota Bandung masih terkendali

Pemkot Bandung Klaim Belum Ada Lonjakan Kasus COVID-19 Usai LebaranIDN Times/Azzis Zulkhairil

Melansir dari pusat informasi COVID-19 (Pusicov) Kota Bandung, kasus akumulatif terkonfirmasi positif tercatat sebanyak 18,512 orang dengan kasus aktif sebanyak 556 pasien. Sedangkan 17,635 dinyatakan sembuh, dan 321 meninggal dunia.  

"WHO meminta di bawah 60 persen, ini 47-48 persen (tingkat hunian rumah sakit). Kemudian ruang isolasi terisi 30 sampai 40 persen. Jadi, sebetulnya angka positivity rate cukup terkendali," ungkapnya.

2. Tenaga medis di Kota Bandung masih mempuni

Pemkot Bandung Klaim Belum Ada Lonjakan Kasus COVID-19 Usai LebaranRapid tes pekerja media di LKBN Antara (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Ahyani menambahkan, kekhawatiran adanya lonjakan kasus COVID-19 usai libur Idulfitri 2021 baru akan terlihat setelah 14 hari. Dirinya kembali meminta kepada masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan agar terhindar dari penularan COVID-19.

Namun, kata dia, sebagai antisipasi, Pemkot Bandung terus mengupayakan sejumlah strategi termasuk kebutuhan tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas dan rumah sakit.

"Tenaga medis sangat banyak karena kita ada 36 rumah sakit dan 80 puskesmas. Jadi, semua terlibat, kalau tempat tidur diangka 1.300 yang disiapkan dan terisi di bawah 50 persen," jelasnya.

3. Surveilance aktif akan berbasis pada masyarakat

Pemkot Bandung Klaim Belum Ada Lonjakan Kasus COVID-19 Usai LebaranIlustrasi Rapid Test Tim IDN Times (IDN Times/Herka Yanis)

Masyarakat yang datang ke Kota Bandung diminta tetap berperan aktif untuk melaporkan diri ketika sudah bepergian ke luar daerah selama libur lebaran 2021. Menurut Ahyani, hal ini penting dilakukan agar pergerakan COVID-19 dapat diketahui.

"Jangan kemana-mana sebelum ada kepastian dia tidak memiliki gejala kalau ada gejala silakan periksa ke puskesmas, jadi itu surveilance aktif berbasis masyarakat," kata dia.

4. Yana minta dinkes memantau pergerakan selama 14 hari

Pemkot Bandung Klaim Belum Ada Lonjakan Kasus COVID-19 Usai LebaranIDN Times/Galih Persiana

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, kasus lonjakan COVID-19 akan menjadi perhatian khusus Pemkot Bandung. Namun, kasus ini baru akan terlihat setelah 14 hari libur panjang Idulfitri.

"Sekarang belum terlihat. Mungkin nanti setelah 14 hari. Tetapi sekarang kan BOR-nya itu masih 48 persen, artinya masih 0,60 persen, jadi secara indikator mah masih terkendali," ujar Yana, Senin (16/5/2021).

Namun, Yana berharap, setelah libur lebaran diharapkan lonjakan kasus COVID-19 tidak terjadi. Sejauh ini, upaya pengendalian kasus sudah dilakukan dengan membuat tes acak rapid antigen di sejumlah tempat wisata.

"Kemarin kami pantau di tempat wisata juga dan rapid acak, dari 423 sampel di Kebun Binatang Bandung itu hanya enam orang, dua warga KBB dan satu Cimahi, satu Kota Bandung, itu reaktif," ungkapnya.

Baca Juga: Tinggal 2 Bulan, Pemkot Bandung Belum Gelar Simulasi PTM Terbatas

Baca Juga: Usai Libur Lebaran, Pemkot Bandung Gencarkan Pelacakan Kontak Erat

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya