Pemerkosa 12 Santriwati Bandung Disebut Cuci Otak Korban!

Pencucian otak agar korban dan istri tak melapor ke polisi

Bandung, IDN Times - Persidangan kasus pemerkosaan 12 santriwati Bandung dengan terdakwa HW masih berjalan di Pengadilan Negeri Bandung. Sejumlah fakta baru dari kasus ini juga bermunculan.

Di antaranya ialah korban yang diduga dikurung di sekolah, hingga muncul fakta baru dalam persidangan yang menerangkan bahwa terdakwa HW melakukan pencucian otak pada korban dan istrinya agar tidak melaporkan tindakan pemerkosa ke polisi.

Dr. Asep Nana Mulyana, Kepala Kejati Jabar sekaligus jaksa penuntut umum di kasus ini mengatakan, pencucian otak yang dilakukan oleh terdakwa HW saat persidangan dengan saksi ahli dari psikolog.

"Perbuatan terdakwa ini termasuk dalam kategori ancaman psikis. Jadi membekukan otak (cuci otak) korban sehingga secara mau melakukan apapun yang dilakukan oleh pelaku," ujar Asep usai sidang, Kamis (30/12/2021).

1. Tindakan HW dilakukan secara terencana

Pemerkosa 12 Santriwati Bandung Disebut Cuci Otak Korban!Asep Nana Mulyana, Kepala Kejati Jabar (IDN Times-Azzis Zulkhairil)

Dalam sidang lanjutan kali ini, Asep menyimpulkan bahwa kejahatan HW sangat luar biasa. Terdakwa membuat dan merencanakan berbagai cara agar perbuatan tindakan asusilanya berjalan.

"Dari psikolog itu bagaimana kemudian perbuatan terdakwa dilakukan secara bertahap dan terencana untuk bagaimana ada keinginan atau hal yang dilakukan oleh terdakwa diikuti oleh si korban termasuk istrinya," ucapnya.

2. Korban banyak diiming-imingi janji palsu

Pemerkosa 12 Santriwati Bandung Disebut Cuci Otak Korban!Asep Nana Mulyana, Kepala Kejati Jabar (IDN Times-Azzis Zulkhairil)

Tindakan pencucian otak oleh HW dilakukan dengan cara mengiming-imingi korban berbagai janji palsu. Mulai dari kemudahan fasilitas yang belum didapatkan korban, hingga beberapa iming-iming lainnya.

"Sehingga dengan pelan-pelan pelaku ini memberi korban 'saya kan sudah memberi kamu ini, saya beri kamu pekerjaan gratis, tolong dong' kasarnya begitu, kamu juga memahami kebutuhan saya. Keinginan saya dan seterusnya," katanya.

3. HW kurung korban di sekolah asrama

Pemerkosa 12 Santriwati Bandung Disebut Cuci Otak Korban!Yayasan Pendidikan dan Sosial Manurul Huda (IDN Times-Azzis Zulkhairil)

Dalam persidangan sebelumnya, Asep mengatakan, HW menutupi korban agar tidak melaporkan pada pihak berwajib dan pihak lain dengan menutup rapat asrama sekolah.

"Kenapa dia tidak melapor atau memberitahukan kepada pihak lain, karena berada di ruangan tertutup dan terkunci dan didukung oleh keterangan saksi lain kalau tempat itu tertutup," ujar Asep, usai persidangan, Kamis (23/12/2021).

4. Tetangga tidak mengetahui aktivitas sekolah HW

Pemerkosa 12 Santriwati Bandung Disebut Cuci Otak Korban!Yayasan Pendidikan dan Sosial Manurul Huda (IDN Times-Azzis Zulkhairil)

Dari aksi pengurungan itu, korban tidak hanya takut melaporkan aksi bejat HW pada pihak berwajib. Tetangga bahkan ketua RT juga mengaku tidak mengetahui aktivitas sekolah keagamaan yang memiliki asrama itu.

"Jadi masyarakat, tadi ada RT-nya dan warga sekitar tidak mengetahui kegiatan di dalam asrama itu dan kegiatan yang dilakukan terdakwa ini sangat tertutup dan antisosial," ungkapnya.

Baca Juga: Iriana Jokowi Sakit Hati Atas Kasus Pemerkosaan Santriwati Bandung

Baca Juga: Pelaku Pemerkosaan Santriwati Bisa Jadi Seorang Psikopat

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya