Oded Siap Bagikan 2.000 Anak Ayam untuk Siswa di 12 Sekolah Pekan Ini

Memelihara anak ayam diyakini ampuh atasi kecanduan gadget

Bandung, IDN Times - Program pemberian anak ayam kepada siswa sekolah dasar (SD) dan menengah pertama (SMP) di Kota Bandung resmi akan diujicoba, Kamis (21/11). Pemberian anak ayam untuk siswa itu sebagai bentuk upaya Pemkot Bandung dalam mengatasi anak yang kecanduan gadget.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengatakan, dalam uji coba pertama, Pemkot akan membagikan 2.000 anak ayam untuk di 10 SD dan dua SMP yang berada di Kecamatan Cibiru dan Gedebage.

"Secara simbolis pembagian anak ayam akan dilakukan pada Kamis (21/11) disertai agenda "Bandung Menanam," ujar Gingin di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Selasa (19/11).

1. Ayam dibagikan pada kelas lima SD dan kelas tujuh SMP

Oded Siap Bagikan 2.000 Anak Ayam untuk Siswa di 12 Sekolah Pekan Inipexels.com/Pixabay

Gin mengatakan, pemberian anak ayam akan dibagikan kepada siswa kelas lima SD dan siswa kelas tujuh SMP. Dia menyebutkan, nantinya setiap siswa akan mendapatkan satu anak ayam dari program Pemkot Bandung. Para siswa yang memperoleh anak ayam akan membuat kelompok.

"Kelompoknya jumlah anggota lima orang. Kemudian diantara siswa tersebut akan bersepakat menyimpan anak ayam di rumah," ungkapnya.

1. Disediakan 1.500 sampai 2.000 ekor anak ayam untuk dibagikan

Gin Gin mengungkapkan, dalam program ini Pemkot Bandung menyediakan sebanyak 1.500 hingga 2.000 ekor anak ayam yang akan dibagikan. Kemudian, selama satu semester, para siswa itu akan mengurus anak ayam tersebut termasuk membuat kandang bagi anak ayam bahkan bisa sampai bertelur.

3. Masuk mata pelajaran sekolah

Oded Siap Bagikan 2.000 Anak Ayam untuk Siswa di 12 Sekolah Pekan IniIlustrasi simulasi bencana. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Gingin menambahkan, untuk siswa yang tidak mendapatkan anak ayam, akan tetap masuk terlibat dalam program tersebut. Mereka akan membuat laporan pengamatan dan membantu sisi lain. Bahkan, program tersebut sudah masuk dalam mata pelajaran sekolah.

"Mudah-mudahan ini menular. Kalau ada siswa yang inisiatif sendiri itu yang diharapkan termasuk tidak hanya ayam," katanya.

4. Dikelola oleh komunitas tani nelayan andalan

Oded Siap Bagikan 2.000 Anak Ayam untuk Siswa di 12 Sekolah Pekan Inifacebook.com

Gin Gin mengatakan, tujuan program tersebut untuk membangun karakter, menumbuhkan tanggungjawab dan empati. Katanya, program yang didanai oleh anggaran CSR ini akan dikelola oleh komunitas tani nelayan andalan.

"Aspek kesehatan dan sanitasi itu penting bagu kita. Obat-obatan disiapkan termasuk vaksin dan melakukan monitoring. Anak ayam pun divaksin dulu," katanya.

5. Program ternak anak ayam kampung kepada siswa tidak terukur

Oded Siap Bagikan 2.000 Anak Ayam untuk Siswa di 12 Sekolah Pekan IniInfo Pendidikan dan Biologi

Diberitakan sebelumnya, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Chritsian Julianto Budiman mengatakan, wacana program tersebut tidak menyelesaikan masalah agar anak tidak rajin bermain gawai.

"Kecenderungan dengan gawai itu harus pelajari dahulu, misal anak ketergantungan karena melihat orang tuanya juga mungkin orang tuanya memang ketergantungan juga,"kata Christian.

"Kemudian mungkin juga anak main gawai karena tidak ada di dunia nyata kemudian bermain gawai,"tambahnya.

6. Solusinya bisa dengan Parenting

Oded Siap Bagikan 2.000 Anak Ayam untuk Siswa di 12 Sekolah Pekan Inipixabay.com/sasint

Christian menambahkan, dibanding dengan menernak ayam yang output-nya pun belum jelas, menurutnya, parenting bisa menjadi solusi yang jelas. Dengan parenting orang tua bisa langsung merespons anak dengan baik.

Selain parenting, solusi lain yang dapat diberikan adalah dengan memberikan permainan yang mengutamakan kebersamaan, misalnya, diberikan lapangan bola. Karena anak-anak ketika diberikan bola secara otomatis akan langsung memainkannya.

"Lebih baik buat taman bermain buar anak, anak kalau kumpul dikasih bola pasti main bola, anggaran lebih baik gunakan bangun infrastruktur, sekarang kalau beri ayam belum tentu hidup juga,"jelasnya.

Christia berharap, pemerintah Kota Bandung dapat mengukur kembali dan melakukan pengamatan lebih mendalam soal program tersebut. Mengingat jika tidak ada kajian ditakutkan dia akan tidak ada output yang jelas.

"Tidak terukur, harus survei lagi. Harus ada penelitian lain. Lebih kepada interaksi sosial. Menurut saya coba cari solusi yang terukur outputnya nanti,"pungkasnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya