Langka tapi Penting, Jurusan Teknik Bioenergi dan Kemurgi Hanya di ITB

ITB juga punya program studi Astronomi

Bandung, IDN Times - Dunia pendidikan di Indonesia khususnya universitas dan sekolah tinggi turut bergerak dinamis mengikuti perkembangan zaman. Sejumlah terobosan-terobosan baru juga turut dihadirkan.

Inovasi yang paling penting yaitu dibukanya jurusan baru yang tergolong langka dan tidak ada di perguruan tinggi lainnya. Salah satu yang turut membuat jurusan langka ini yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB).

Kampus yang telah melahirkan banyak sosok penting di negeri ini, sangat bergerak dinamis dan memenuhi kebutuhan kemampuan ilmu-ilmu baru untuk masyarakat.

1. Program Studi Teknik Bioenergi dan Kemurgi hanya ada di ITB

Langka tapi Penting, Jurusan Teknik Bioenergi dan Kemurgi Hanya di ITBKampus ITB (itb.ac.id)

Direktur Pendidikan ITB, Dr. Arief Heriyanto mengatakan, Program Studi Teknik Bioenergi dan Kemurgi merupakan jurusan untuk S1 yang hanya ada di ITB. Menurutnya, beberapa sekolah tinggi dan universitas lain belum memiliki jurusan yang berkaitan dengan bidang energi ini.

"ITB meyakini potensi tanaman di Indonesia untuk dibuat menjadi produk energi, seperti Biodiesel, Bioetanol, biomassa dan menjadi produk industri non energi seperti material berbasis karet, material berbasis serat tanaman, bahan kimia berbasis tanaman, sangatlah tinggi," ujar Arief melalui keterangan resmi, Jumat (18/8/2023).

Jurusan yang telah berdiri sejak 10 tahun ini telah banyak membuat penelitian yang bisa sebagai rujukan. Arief mengatakan, salah satu contohnya adalah penelitian Prof. Subagjo yang sudah melakukan penelitian dan memungkinkan ITB melakukan kerja sama triplehelix antara Dunia Pendidikan, Industri dan Pemerintah.

2. ITB juga memikirkan Program Studi Astronomi

Langka tapi Penting, Jurusan Teknik Bioenergi dan Kemurgi Hanya di ITBIDN Times/Kemenpar

Selain adanya inovasi jurusan dalam bidang energi, Arief menambahkan, ITB memiliki jurusan yang tergolong langka dan tidak ada di kampus lain yang ada di Jawa Barat, bahkan Indonesia. Jurusan ini yaitu Program Studi Astronomi yang sudah didirikan sejak 1920.

"Jurusan Astronomi hingga saat ini hanya ada di ITB, dan sudah memiliki sejarah panjang sekali, dan posisi Astronomi Indonesia sudah diakui oleh Dunia," ungkapnya.

Kondisi ini juga ditopang dengan ITB yang kini memiliki teropong bintang yang ada di Boscha, baik berbasis optik dan berbasis sinyal radio, "ITB juga membantu BRIN dalam pengembangan observatorium di Kupang, Gunung Timau," jelasnya.

3. SDM di ITB juga dipastikan telah mempuni di bidang masing-masing

Langka tapi Penting, Jurusan Teknik Bioenergi dan Kemurgi Hanya di ITBKampus Institut Teknologi Bandung (itb.ac.id)

Meski memiliki jurusan yang unik dan langka, ITB memastikan tenaga pengajar diberikan sesuai dengan keahlian masing-masing. Hal ini dilakukan juga sebagai menjaga mutu pendidikan dan aktrditasi nasional hingga internasional.

"Selama ini ITB tidak kesulitan mendapatkan SDM sesuai kompetensi yang dibutuhkan dan selama ini banyak profesional dan peneliti lain baik dari dalam negeri maupun luar negeri bekerja sama dengan ITB. ITB didukung lab yang menunjang prodi tersebut," katanya.

Dalam proses belajar mengajar, Arief mengatakan pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan jurusan lain. Mahasiswa dan dosen juga salaing terlibat satu sama lain. Artinya, pembelajaran tidak hanya satu arah.

"Mahasiswa Astronomi sebagai contoh dilibatkan langsung dalam pengamatan berbagai fenomena alam seperti Gerhana Matahari Total Indonesia Timur atau setiap menentukan waktu idul fitri (membaca hilal), ITB selalu berkontribusi dalam penelitiannya di Observatorium Bosscha," kata dia.

4. ITB punya juga Magister Teknologi Kedokteran

Langka tapi Penting, Jurusan Teknik Bioenergi dan Kemurgi Hanya di ITB(Rektor ITB periode 2020-2025 Reini Wirahadikusumah) Dokumentasi Humas ITB

Sedangkan, Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB, Naomi Haswanto mengatakan, ada satu lagi jurusan yang tergolong unik yaitu Magister Teknologi Kedokteran. SDM dari jurusan ini turut melibatkan Fakultas Kedokteran Unpad.

"Kegiatan Magister Multidisiplin (pengajarnya dari berbagai prodi ITB dan FK-Unpad), yang menginduk kepada prodi Host (prodi penyelenggara)," katanya.

Sementara, Rektor ITB, Reini Djuhraeni Wirahadikusumah mengatakan, untuk jurusan kedokteran belum akan dibuka untuk S1. Saat ini ITB hanya menyediakan teknologi kedokteran terlebih dahulu untuk magister.

"Ini (Teknologi Kedokteran) akan lebih dulu perlu dikembangkan, karena menjawab kebutuhan prodi lanjutan untuk lulusan Sarjana Kedokteran. Dan jika memang strategis utk ITB dan RI, tentu sangat mungkin di kemudian hari buka FK. (ITB tidak akan) ikut "trend" semata," kata dia.

Baca Juga: 12 Kampus dengan Jurusan Psikologi Terbaik di Indonesia

Baca Juga: Buka ITB Press Store, Cara ITB Dorong Literasi di Kalangan Millennial

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya