Kota Bogor Paling Banyak Terima Vaksin Polio, Banjar Paling Rendah! 

Jabar siap menggelar vaksinasi polio serentak pekan depan

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) akan melaksanakan vaksinasi polio untuk anak usia 0-59 bulan secara serentak mulai 3 April 2023. Vaksin juga akan dialokasikan ke 27 kabupaten kota di Jabar.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Jabar, sekaligus Ketua Tim Pelaksana Vaksinasi Polio, Dedi Supandi menegaskan, saat ini stok vaksin sudah siap.

"Hari ini vaksin datang dari Bio Farma, sosialisasi ke kabupaten dan kota juga sudah dilaksanakan 28-29 Maret. Jadi insya Allah Senin, 3 April, serentak dimulai," ujar Dedi dalam Japri Vol. 116 "Jabar Tanggap Polio" di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (31/3/2023).

1. Kota Banjar paling rendah vaksin polio

Kota Bogor Paling Banyak Terima Vaksin Polio, Banjar Paling Rendah! Kadisdik Jabar sekaligus Ketua Devisi Percepatan Vaksinasi Jabar, Dedi Supandi (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Pemberian vaksin polio sendiri menyesuaikan target dari kabupaten kota. Wilayah Bogor menjadi daerah paling banyak penerima vaksin Polio.

"Total penerima vaksinasi terbanyak ada di Kota Bogor, yakni 546.000 anak dan terendah Kota Banjar sebanyak 12.000 sesuai dengan jumlah penduduk usia balita," ungkapnya.

Konsultan Vaccination Technical Officer COVID-19, Imunisasi Rutin, SIA and VPD Surveillance WHO Indonesia, Wildan Mochamad Ridho mengatakan, pihaknya mendukung sepenuhnya program Sub PIN Polio di Jabar yang bakal dilaksanakan mulai Senin, pekan depan.

"Kami akan kawal hingga sukses. Sebab jangan sampai cakupannya rendah yang berdampak akan kembali munculnya kasus polio seperti di Purwakarta. Polio sangat berbahaya bisa menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian," ujar Wildan.

2. Dinkes targetkan capaian vaksin sesuai target

Kota Bogor Paling Banyak Terima Vaksin Polio, Banjar Paling Rendah! ilustrasi pemberian vaksin polio (unicef.org/Raphael Pouget)

Sedangkan, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, Rochady HS. Wibawa mengatakan, imunisasi harus dilaksanakan secara penuh atau dalam dua tahap agar tuntas.

"Harus full dua tahap agar tuntas melindungi balita. Sedikitnya 95 persen dari target di Jabar, yakni 3,9 juta balita harus tercapai," ujar Rochady.

Vaksinasi akan dilaksanakan di seluruh puskesmas dan posyandu serta tempat lain yang ditunjuk antara lain sekolah taman kanak-kanak.

Selain itu, setelah seminggu dilaksanakan, tim akan melakukan sweeping mencari balita yang belum terjangkau vaksinasi.

Rochyadi memaparkan, vaksinasi polio berupa vaksin oral atau tetes sehingga tidak akan menimbulkan efek samping pada balita seperti badan menjadi panas atau demam.

Dari 250 juta vaksinasi di dunia tidak ditemukan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Namun memang ada kekecualian, di mana vaksin jangan diberikan kepada anak yang sedang dalam kondisi daya tahan tubuh lemah, akibat sakit panas/demam tinggi, diare atau menderita HIV.

"Vaksinator juga sudah siap untuk melaksanakan imunisasi serentak di Jabar," tuturnya.

3. Masyarakat diharapkan bisa mengikuti vaksin ini

Kota Bogor Paling Banyak Terima Vaksin Polio, Banjar Paling Rendah! Ilustasi gejala nyeri otot pada anak polio (pikwizard.com)

Ketua Umum MUI Jawa Barat KH. Rachmat Syafeii menegaskan, vaksin yang akan digunakan dalam vaksinasi sudah dinyatakan halal.

"Kondisi ini pun disebabkan oleh kedaruratan sehingga manfaatnya jauh lebih besar bagi kesehatan anak. Bagian dari ikhtiar untuk kesehatan anak-anak," ujarnya.

Rachmat juga mengimbau masyarakat untuk tidak perlu takut dan datangi puskesmas atau posyandu di mana vaksinasi polio dilaksanakan.

Baca Juga: Mengenal Vaksin Polio Suntik dan Vaksin Polio Tetes, Apa Bedanya?

Baca Juga: Sosialisasi Sub PIN Polio Jabar Diharapkan Tingkatkan Imunisasi

Baca Juga: Jabar KLB Polio! 3,9 Juta Vaksin Bakal Diberikan Pada Balita

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya