Jabar Siap Bantu Isolasi Pasien Positif Corona dari DKI Jakarta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku siap memberikan fasilitas Rumah Sakit atau menampung pasien positif virus corona (COVID-19) dari DKI Jakarta. Menurutnya, beberapa RS di Bodebek (Bogor, Depok, Bekasi) masih memiliki ruang kosong untuk ditempati.
"Kita menawarkan, kalau Jakarta kewalahan dari sisi rumah sakit, Bodebek kita siap membantu. Rasio keterisian kita masih di angka 30-an persen," ujar pria yang akrab dengan sapaan Emil tersebut, Jumat (11/9/2020).
1. Status Bodebek masih PSBB
Ia menuturkan, bantuan diberikan bukan dalam langkah apa pun, karena hal tersebut menurutnya semata-mata untuk kemanusiaan. Adapun saat ini wilayah Bodebek juga masih melakukan PSBB seperti sebelumnya.
"Ini atas nama kemanusiaan kan, tidak ego sektoral, politik atau ego administrasi. kemudian yang ketiga, kita akan mengkaji karena bodebek ini kan statusnya juga masih PSBB, jadi tidak ada yang perlu saya cabut," ungkapnya.
2. Teknis PSBB diserahkan ke kota/kabupaten Bodebek
Soal PSBB Bodebek, Emil mengaku belum akan mengubahnya. Hanya saja pemerintah kabupaten/kota di Bodebek bisa menerjemahkan secara teknis aturan yang akan diberlakukan.
"Tinggal bagaimana wali kota/bupati menerjemahkan status PSBB yang tidak perlu diperbaharui lagi tapi diterjemahkan dengan pengetatan. Misalkan jalur lalu lintas orang-orang yang kerja di Jakarta," jelasnya.
3. Kesepakatan dengan DKI Jakarta belum final
Soal pembatasan orang, Emil juga mengatakan, hal tersebut terlalu teknis. Pembahasan kebijakaan tersebut masih belum beres, sehingga ia mengaku masih belum bisa berkomentar banyak perihal pembatasan orang tersebut.
"Jadi kemarin itu kesepakatannya pak Anies akan konsultasi lagi ke pusat. setelah itu kita akan rapat lagi untuk mengambil keputusan akhir," katanya.
4. Bandung Raya tidak terlalu parah soal penyebaran virus corona
Terkait nasib Bandung Raya, Emil menjelaskan, bahwa saat ini status untuk wilayah tersebut tergolong terkendali dalam hal penanganan virus corona. Saat ini yang perlu dapat perhatian menurutnya adalah wilayah Bodebek.
"Bandung raya naik turunnya masih relatif terkendali, klasteringnya gak yang mengkhawatirkan. Hitungan dua minggu terakhir hampir 70 persen itu Bodebek. Hanya Kota Bandung saja yang agak tarik (kencang), lain-lainnya enggak (tinggi)," kata dia.
Baca Juga: 1.461 Guru Non-PNS Di Jabar Dapat Tunjungan dari Pemprov Jabar
Baca Juga: Relawan Vaksin Sinovac Positif Corona, Peneliti Tetap Suntik 212 Orang