Relawan Vaksin Sinovac Positif Corona, Peneliti Tetap Suntik 212 Orang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Salah seorang relawan Vaksin Sinovac virus corona (COVID-19) dinyatakan positif setelah bepergian dari Semarang beberapa waktu lalu. Nyatanya, peristiwa itu tak membuat tim peneliti menghentikan penyuntikan pada 212 relawan.
Adapun sampai saat ini, ada 460 relawan sudah diberikan Vaksin Sinovac. Dari penyuntikan tersebut tidak ada laporan gejala apapun. Bahkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil juga sudah diberikan vaksin asal perusahaan Tiongkok tersebut.
1. Ada tambahan 212 orang yang akan disuntik vaksin
Juru Bicara tim peneliti Vaksin Sinovac COVID-19, dr. Rodman Tarigan mengatakan, saat ini ratusan relawan sudah diberikan vaksin. Dalam waktu dekat, tim juga akan melakukan penyuntikan lanjutan untuk beberapa relawan atau subjek lainnya.
"Relawan yang sudah disuntik total 460, hari ini rencananya kalau semua memenuhi kriteria akan ada penambahan 212 subjek," ujar Rodman saat dihubungi, Jumat (11/9/2020).
2. Relawan yang sudah divaksin tetap dalam pengawasan
Ia menuturkan, penyuntikan relawan akan disesuaikan dengan target awal yakni sebanyak 1.620 orang. Saat ini mereka masih memantau perkembangan imunogenitas para relawan.
"Pada tahap awal sudah banyak disuntik. Rencana penyuntikan diharapkan selesai bulan Oktober 2020 untuk penilaian efikasi," ungkapnya.
3. Satu orang relawan dinyatakan positif virus corona
Sebelumnya, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Unpad, Prof. Kusnandi Rusmil menyebut, sejauh ini sudah terdapat 450 relawan yang menerima suntikan vaksin. Namun hanya satu orang yang setelah penyuntikan, kemudian dilakukan tes kesehatan diketahui terjangkit virus corona.
"Ini positifnya sudah pasti bukan dari vaksin karena kita pakai virus yang dimatikan. Mungkin ada kontak ketika sedang ke Semarang, jalan-jalan," ujar Kusnandi.
4. Relawan menjalani isolasi di ruangan khusus
Kusnandi menuturkan, adanya relawan yang terpapar COVID-19 itu bukan jadi persoalan. Hal itu wajar karena relawan sudah pasti melakukan berbagai aktivitas.
Yang tidak diperbolehkan adalah ketika relawan ini akan mengikuti tes pertama dan kemudian dinyatakan positif COVID-19.
"Dia tidak akan dirawat, dan tidak juga masuk ruang isolasi (khusus). Karena yang tidak boleh adalah ketika mau disuntik ternyata dia positif. Sekarang hanya kita pantau saja," katanya.
Baca Juga: Ini Kronologis Relawan Vaksin Sinovac yang Terpapar COVID-19 di Semarang
Baca Juga: Jalan-jalan di Semarang, Relawan Vaksin Sinovac Positif Kena COVID-19