IBI: Jumlah Bidan di Jawa Barat Masih Belum Ideal

Provinsi Jawa Barat masih kekurangan bidan

Bandung, IDN Times - Kebutuhan bidan di Jawa Barat masih belum ideal. Dengan kondisi jumlah penduduk yang tinggi, bidan di Jawa Barat harusnya bisa lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di 27 kabupaten kota.

Hal itu disampaikan langsung Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jawa Barat, Eva Riantini saat kegiatan Penghargaan Bidan Sahabat Ibu dan Anak di Kota Bandung, Rabu (4/10/2023).

 

1. Pemerintah harus perbanyak politeknik bidan

IBI: Jumlah Bidan di Jawa Barat Masih Belum Idealketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jawa Barat, Eva Riantini (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Eva Riantini mengatakan, IBI saat ini tengah mendorong sekolah tinggi profesi kebidanan agar langsung bisa terjun ke masyarakat untuk melakukan pendampingan pada ibu hamil. Sebab keberadaan Bidan penting untuk memberikan edukasi.

"Saat ini juga tengah mendorong pemerintah untuk memperbanyak politeknik dan adanya peningkatan kompetensi bidan. Sehingga nanti D4 sudah bisa langsung diberikan pelatihan-pelatihan," ujar Eva.

2. Jumlah bidan di Jabar masih belum ideal

IBI: Jumlah Bidan di Jawa Barat Masih Belum Idealstaf Bidang Kesmas, Dinkes Jawa Barat, Eka Lestari Kurnia (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Kemudian, staf Bidang Kesmas, Dinkes Jawa Barat, Eka Lestari Kurnia membenarkan, jumlah bidan di Jawa Barat saat ini masih belum ideal. Dengan jumlah penduduk yang hampir 50 juta jumlah bidan masih merata.

"Idealnya satu bidan itu membawahi 800 penduduk ya, 800 penduduk bukan ibu. sedangkan jumlah penduduk di Jawa Barat itu kan hampir 50 juta, tadi hanya 38 ribu, jadi masih sangat jauh," ujar Eka.

3. Bidan harus terpenuhi agar masyarakat tidak ke dukun beranak

IBI: Jumlah Bidan di Jawa Barat Masih Belum Idealstaf Bidang Kesmas, Dinkes Jawa Barat, Eka Lestari Kurnia (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Selain itu, keberadaan juga penting untuk memberikan pemahaman pada masyarakat Jawa Barat yang kini masih lebih mempercayai dukun beranak. Menurutnya, praktik dukun beranak sendiri seharusnya sudah tidak dilakukan.

"(Dukun beranak) Tidak boleh, jadi 100 persen persalinan harus oleh tenaga kesehatan dan dilayanan kesehatan, begitu," katanya.

Fenomena dukun beranak ini juga masih menjadi tantangan bidan saat ini. Namun jika kebutuhan bidan sudah sebanding dengan jumlah penduduk, maka praktik ini bisa semakin lebih diminimalisir.

"Ini tantangannya, budaya. Selain ekonomi gitu, kemudian ya tadi karena multifaktor gitu," kata dia.

Baca Juga: Pemprov Jabar Siapkan Dana Rp1 Triliun untuk Pilkada 2024

Baca Juga: Pemprov Jabar Perpanjang Status Darurat Sampah Bandung Raya

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya